here we are

here we are

Minggu, 20 November 2016

Prinsip Perencanaan dan Pengelolaan Pembelajaran yang Efektif


A. Perencanaan Pembelajaran
1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran
            Secara garis besar perencanaan Pembelajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan yang akan dicapai dalam suatu proses pembelajaran, cara yang dipakai untuk penilaian tujuan tersebut, materi/bahan yang akan disampaikan dan cara penyampaiannya, serta alat/ media yang diperlukan (R. Ibrahim, 1993: 2).
            Perencanaan pembelajaran dibuat untuk mempermudah proses pembelajaran. Dengan demikian, perencanaan pembelajaran dapat dikatakan sebagai pengembangan instruksional yang merupakan suatu sistem terintegrasi dan terdiri dari beberapa unsur yang saling berinteraksi (Toenti Soekamto, 1993:9).
            Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam mengajar dan bagi siswa dalam belajar. Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling berhubungan dan saling menunjang anatar berbagai unsur atau komponen yang ada di dalam pembelajaran, yaitu proses mengatur, mengkoordinasi, dan menetapkan unsur-unsur/ komponen pembelajaran.
2. Komponen Perencanaan Pembelajaran
            Komponen perencanaan pembelajaran secara umum mencakup 4 hal, yaitu:
a)      Arah dari suatu program pembelajaran yang berupa standar kompetensi dan indikator-indikatornya.
b)      Isi datau materi yang akan disampaikan untuk mencapai tujuan.
c)      Strategi pelaksanaan.
d)     Penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan.

3. Prinsip Perencanaan Pembelajaran
3.1. Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain
§  Bermain merupakan kegiatan yang paling diminati  anak. Saat bermain anak melatih otot besar dan kecil, melatih keterampilan berbahasa, menambah pengetahuan, melatih cara mengatasi masalah, mengelola emosi, bersosialisasi, mengenal matematika, sain, dan banyak hal lainnya.
§  Bermain bagi anak juga sebagai pelepasan energi, rekreasi, dan emosi. Dalam keadaan yang nyaman semua syaraf otak dalam keadaan rileks sehingga memudahkan menyerap berbagai pengetahuan dan membangun pengalaman positif.
§  Kegiatan pembelajaran melalui bermain mempersiapkan anak menjadi anak yang senang belajar.


3.2. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Anak sebagai pusat pembelajaran. Seluruh kegiatan pembelajaran di rencanakan dan dilaksanakan untuk mengembangkan potensi anak. Dilakukan dengan memenuhi kebutuhan fisik dan psikis anak. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan cara yang menyenangkan sesuai dengan cara berpikir dan perkembangan kognitif anak. Pembelajaran PAUD bukan berorientasi pada keinginan lembaga/guru/orang tua.


3.3. Stimulasi Terpadu
Anak memiliki aspek moral, sosial, emosional, fisik, kognitif, bahasa, dan seni. Kebutuhan anak juga mencakup kesehatan, kenyamanan, pengasuhan, gizi, pendidikan, dan perlindungan. Pendidikan Anak Usia Dini memandang anak sebagai individu utuh, karenanya program layanan PAUD dilakukan secara menyeluruh dan terpadu. Untuk memenuhi stimulasi yang menyeluruh dan terpadu, maka penyelenggaraan PAUD harus bekerjasama dengan layanan kesehatan, gizi, dan pendidikan orang tua. Dengan kata lain layanan PAUD Holistik Integratif menjadi
keharusan yang dipenuhi dalam layanan PAUD.

3.4. Berorientasi pada Perkembangan Anak
Setiap anak memiliki kecepatan dan irama perkembangan yang berbeda, namun demikian pada umumnya memiliki tahapan perkembangan yang sama. Pembelajaran PAUD, pendidik perlu memberikan kegiatan yang  sesuai dengan tahapan perkembangan anak, dan memberi dukungan sesuai dengan perkembangan masing-masing anak. Untuk itulah pentingnya pendidik memahami tahapan perkembangan anak.

3.5. Lingkungan Kondusif
§  Lingkungan adalah guru ketiga bagi anak. Anak belajar kebersihan, kemandirian, aturan, dan banyak hal dari lingkungan bermain atau ruangan yang tertata dengan baik, bersih, nyaman, terang, aman, dan ramah untuk anak.
§  Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan serta demokratis sehingga anak selalu betah dalam lingkungan sekolah baik di dalam maupun di luar ruangan.
§  Penataan ruang belajar harus disesuaikan dengan ruang gerak anak dalam bermain sehingga anak dapat berinteraksi dengan mudah baik dengan pendidik maupun dengan temannya.
§  Lingkungan belajar hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai-nilai budayanya, yaitu tidak membedakan nilai-nilai yang dipelajari di rumah dan di sekolah ataupun di lingkungan sekitar.


3.6. Menggunakan Pendekatan Tematik
§  Kegiatan pembelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik.
§  Tema sebagai wadah mengenalkan berbagai konsep untuk mengenal dirinya dan lingkungan sekitarnya.


3.7. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)
§  Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dapat dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru.
§  Pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara demokratis, mengingat anak merupakan subjek dalam proses pembelajaran.


8. Menggunakan Berbagai Media dan Sumber Belajar
§  Piaget meyakini bahwa anak belajar banyak dari media dan alat yang digunakannnya saat bermain. Karena itu media belajar bukan hanya yang sudah jadi berasal dari pabrikan, tetapi juga segala bahan yang ada di sekitar anak, misalnya daun, tanah, batu-batuan, tanaman, dan sebagainya.
§  Penggunaan berbagai media dan sumber belajar dimaksudkan agar anak dapat bereksplorasi dengan benda-benda di lingkungan sekitarnya.

B. Pengelolaan pembelajaran
1.      Pengelolaan Pembelajaran di Lembaga PAUD

            Menurut kamus bahasa Indonesia, “Pengelolaan” memiliki akar kata “kelola”, ditambah awalan “pe” an akhiran “an” yang artinya adalah  ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. Manajemen atau pengelolaan adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan”. 
            Pengelolaan  dapat diartikan semua kegiatan yang diselenggarakan oleh  seseorang atau lebih dalam suatu kelompok atau organisasi/lembaga, untuk mencapai tujuan organisasi/lembaga yang telah ditetapkan. Pengelolaan adalah kemempuan atau keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan, baik bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi. Hersey dalam Sudjana (2000:17) mengemukakan: “Management as working with and through individuals and group to accoumplish organizational goals efficiently”. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pengelolaan adalah proses kerja dengan dan melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.
            Menurut Mulyasa (2005:20), manajemen atau pengelolaan merupakan komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Alasannya, tanpa manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara optimal. Dalam hal inilah tumbuh kesadaran akan pentingnya manajemen dalam mengatur pendidikan dan pengajaran untuk membantu pelaksanaan pengajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
            Selanjutnya, Stoner dalam Sudjana (2000:17) mengemukakan bahwa: ‘management is the process of planning, organizing, leading and controlling the efforts of organizing member and using all other organizational resources to achieve stated organizational goals’. Pada pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi pokok  pengengelolaan yaitu merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengawasi. Keempat fungsi tersebut harus berjalan secara sinergis, agar tujuan dapat dicapai. Dalam pengelolaan pembelajaran, fungsi-fungsi tersebut dilakukan oleh seluruh unsur  yang terlibat dalam proses pembelajaran.
            Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas, yaitu: aktivitas  mengajarkan dan aktivitas belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan seorang guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara pengajar itu sendiri dengan pelajar.
            Pembelajaran berasal dari kata “belajar” yang artinya “suatu perubahan yang relatif permanen dalam suatu kecenderungan tingkah laku sebagai hasil dari praktek dan latihan”. Perubahan tingkah laku individu hasil belajar ditujukan dalam berbagai aspek seperti: pengetahuan, pemahaman, persepsi, motivasi dan gabungan dari aspek-aspek tersebut.
            Rohani dalam Brantas  (2009:2) menyatakan: Pengertian pengelolaan pembelajaran adalah mengacu pada suatu upaya untuk mengatur (memanajemeni, mengendalikan) aktivitas pengajaran berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pengajaran untuk menyukseskan tujuan pengajaran agar tercapai secara lebih efektif, efisien dan produktif yang diawali dengan penentuan strategi dan perencanaan, diakhiri dengan penilaian. Penilaian tersebut pada akhirnya akan dapat dimanfaatkan sebagai feedback (umpan balik) bagi perbaikan pengajaran lebih lanjut.




2. Sistem dan Fungsi  Pengelolaan Pembelajaran

            Sistem pengelolaan pembelajaran di PAUD meliputi Kegiatan Belajar Mengajar, Menelaah Kalender Pendidikan, dan Pengaturan Jadwal Pembelajaran . Ketiga hal tersebut merupakan hal hal yang saling berkaitan dan tidak dapat berdiri sendiri karena akan berpengaruh pada perencanaan, pelasanaan dan evaluasi pembelajaran di kelas oleh guru. Dalam ilmu manajemen pendidikan dikenal dengan istilah fungsi  manajemen yang terdiri dari  Planning, Organizing, Actuating, and Controling.
            Fungsi manajemen dalam proses pendidikan meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, motivasi, menggerakkan, memberi perintah, pengkoordinasian, penganggaran, hingga pengawasan/ pengontrolan.  Semua fungsi-fungsi tersebut dapat dijadikan acuan dalam merancang suatu pembelajaran.
            Dari beberapa fungsi manajemen , terdapat tiga hal yang amat mendasar untuk mendapat perhatian dalam mengelola pembelajaran.  Ketiga hal itu adalah pada aspek perencanaan (planning), Mengatur (organizing),  pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).
            Pengelolaan pembelajaran di tingkat manapun memiliki fungsi untuk memudahkan pengelolanya dalam mencapai tujuan pendidikan baik secara umum yang tertuang dalam peraturan pemerintah atau undang-undang pendidikan yang berlaku. Artinya dalam melaksanakan pengelolaan pembelajaran diperlukan perencanaan yang baik, pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan rencana dan pengawasan yang diwujudkan dengan system penilaian yang obyektif, jujur, dan menurut standar penilaian yang ditetapkan sebelumnya.

3.    Prinsip Pengelolaan Pembelajaran
Prinsip pengelolaan pembelajaran merupakan suatu keterkaitan kemampuan dan keterampilan hubungan kemanusiaan untuk mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Prinsip pengelolaan menurut Bafadal (2004: 34) meliputi :
a.    Pembagian tugas (job description), yaitu menempatkan seseorang sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki.
b.    Otoritas dan tanggung jawab merupakan kewenangan dan tanggung jawab antara penyelenggara dan masyarakat.
c.    Disiplin, dapat melaksanakan tugas dan kewajiban dengan proporsional dan profesional.
d.   Penghargaan dan sanksi, merupakan motivasi dan pengendalian dalam melakukan pekerjaan secara lebih profesional.
e.    Inisiatif, kemampuan yang dimiliki oleh seluruh pihak baik tindakan maupun ide/gagasan dalam penyelenggaraan program.
f.     Fleksibilitas, artinya lentur dengan kondisi lingkungan, sasaran (kebutuhan belajar, waktu dan tempat, biaya), dan Guru (pendidik), misalnya antara lain dapat dilihat dari penyelenggaraannya yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar, kondisi dan situasi belajar setempat. Penyelenggaraan pembelajaran tidak harus sepenuhnya disampaikan secara tatap muka secara rutin di ruang kelas seperti sekolah formal, tetapi lebih dalam bentuk kegiatan belajar tutorial dan mandiri.

4.      IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD
            Implementasi Pembelajaran  di lembaga PAUD adalah membantu anak mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai –nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahas, fisik /motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.   
            Moeslichatoen (2004:3) menyatakan bahwa  Tujuan program kegiatan belajar peserta didik di PAUD adalah untuk membantu meletakan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.
            Adapun Fungsi Pembelajaran di PAUD adalah a) Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak. (b) Mengenalkan anak dengan dunia sekitar. (c) Menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik.                              (d) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.                      (e)  Mengembangkan keterampilan, kreatifitas dan kemampuan yang dimiliki anak. (f) Menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar.
            Pengelolaan pembelajaran di PAUD tidak semudah yang kita bayangkan. PAUD merupakan tidak hanya sebagai lembaga pengganti keluarga bagi anak didik diluar rumah, akan tetapi merupakan lembaga pendidikan yang dipersiapkan untuk membantu anak didik dalam rangka pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan pengembangan kemampuan dasar yang ada pada anak didik sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya.
            Pengelolaan Pembelajaran di PAUD yaitu keseluruhan proses pendayagunaan semua sumber daya manusia maupun bukan manusia dalam rangka mencapai tujuan institusional pendidikan prasekolah.
Menurut Reid, dkk dalam Bafadal (2004:2) menjelaskan bahwa:
Ada lima peranan administrasi (manajemen) dalam penyelenggaraan Pendidikananak Usia Dini, yaitu:
a. Mempermudah Taman Kanak-Kanak dalam mengembangkan dan  melaksanakan program belajar (permainan) yang sangat edukatif bagi anak didik
b. Mempermudah pengelola taman kanak-kanak untuk menilai perkembangan lembagnya dalam mengemban misi sebagai lembaga pendidikan prasekolah
c. Membuat semua fasilitas taman kanak-kanak dalam kondisi siap pakai
d. Menciptakan suasana taman kanak-kanak selalu tertib, teratur, dan bersih sehingga dapat membuat anak-anak selalu merasa senang apabila bermain-mani didalamnya
e. Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan semua fasilitas sekolah                           
           
            Mencermati pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan suatu lembaga pendidikan, memiliki tujuan agar sistem pendidikan berlangsung secara efektif, dan efisien. Dapat dikatan efektif apabila program kegiatan belajar yang berlangsung didalamnya berfungsi dengan baik dan mencapai tujuan institusionalnya, yaitu membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik diluar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar. Dengan kata lain  PAUD merupakan jembatan pendidikan keluarga dengan pendidikan sekolah. Seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah no 27 tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah yang mengemukakan bahwa :

Tujuan institusional PAUD adalah: membantu anak meletakan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.
            Dengan adanya pengelolaan yang baik di PAUD diharapkan dapat mencapai tujuan institusional secara maksimal yang meliputi:
a.    Pengembangan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
b.    Mengenalkan anak dengan dunianya sendiri.
c.    Mengembangkan sosialisasi anak.
d.   Mengenalkan peraturan dan penanaman disiplin pada anak.
e.    Memberikan kesempatan kepada anak untuk menikmati masa bermainnya.

            Untuk mencapainya diperlukan usaha usaha dari berbagai pihak yang meliputi pikiran, waktu, tenaga, ruang, uang dan fasilitas lainnya.Karena pengelolaan merupakan suatu sistem yang saling berpengaruh dalam system kerjanya, maka masing masing komponen sistem tersebut harus berjalan sesuai dengan tugas dan fungsinya agar dapat meminimalisir hambatan-hambatan yang biasa terjadi.
            Metoda yang digunakan hendaknya mengikuti fitrah anak yang masih dalam dunia bermain. Oleh karena itu sangat tepat jika prinsip pembelajaran di    PAUD adalah bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.


PERMAINAN OLAHRAGA UNTUK ANAK USIA DINI (Happy Triple Step)


*      JUDUL PERMAINAN    :Happy Triple Step
*      JUMLAH PEMAIN        : 2 KELOMPOK @ 2 ANAK = 4 Orang ( bergantian )
*      WAKTU PERMAINAN   : + 10 Menit
*      ALAT PERMAINAN       :
·         Bakyak 2 pasang
·         Meja pendek 3 pasang
·         Matras berpola jejak kaki dan tangan

*      CARA BERMAIN                      :
1.      Anak berbaris didepan garis start
2.      Guru memberikan aba-aba pada anak untuk memulai
3.      Anak- anak berjalan menginjak meja pendek satu persatu lalu melompat
4.      Kemudian anak merangkak mengikuti pola jejak kaki dan telapak tangan diatas matras
5.      Lalu anak memakai bakyak, sambil menunggu teman pasangannya.
6.      Berjalan bersama-sama menuju garis batas dan berbalik kembali sampai batas matras, melepas bakyak dan berlari sampai garis start awal.
7.      Anak yang menyelesaikan permainan, mendapat es krim coklat.


ASPEK-ASPEK YANG DIPEROLEH :
*      AGAMA                       :  Mensyukuri nikmat Allah atas tubuh yang sempurna.
*      MOTORIK                    :  Berjalan,berlari,merangkak, melompat.
*      KOGNITIF                     :  Mengenal pola telapak kaki dan telapak tangan, kanan-kiri,
    berhitung  pada garis start.
*      BAHASA                       :  Berkomunikasi dalam satu tim, memahami beberapa perintah.
*      SOSIAL EMOSIONAL    :  Dapat bekerja sama, sabar menunggu giliran.      


UNSUR GERAK YANG DIPEROLEH :
1.      Anak berjalan menginjak meja pendek lalu melompat, :  kekuatan, kecepatan , keseimbangan.
2.      Anak merangkak mengikuti pola jejak kaki dan telapak tangan : kekuatan, keseimbangan ,daya tahan dan koordinasi
3.       Anak berjalan Memakai bakyak: kekuatan , keseimbangan, koordinasi,daya tahan, power.

4.       Anak Berlari : Kecepatan
v
cek di sini untuk melihat  Video Permainan Happy Triple Step

Makanan Selingan Untuk Anak Usia 6-8 Tahun

Seberapa perlunya sih makanan selingan bagi anak usia dini, terutama di usia 6-8 tahun? Nah teman, materi inilah yang menjadi pembahasan di presentasi kelompok 4 pada mata kuliah Gizi dan Kesehatan AUD yang diampu oleh dosen kami yang cantik ibu Tina Maharani, MPd.

Sebagai gambaran umum kami sertakan Power Point agar teman-teman dapat mengintip sedikit keseruan kami hari ini, masak-masak di kelas plus presentasi. Silahkan klik di materi berikut:  Makanan Selingan Untuk Usia 6-8 Tahun.

Makanan Selingan Untuk Anak Usia 6 - 8 Tahun

            Komposisi tubuh anak setelah berumur 5 tahun mulai berubah. Tubuh anak perempuan lebih banyak lemak, sementara tubuh anak laki-laki lebih banyak otot. Kecepatan pertumbuhan anak di rentang umur ini merupakan kecepatan genetis masing-masing anak, yang juga dipengaruhi faktor lingkungan, terutama makanan.
            Di umur ini, anak juga banyak beraktivitas di luar rumah seperti sekolah, bermain, berolahraga dan sebagainya. Anak boleh jadi lebih suka jajan, makan makanan yang kurang serat, suka makanan dan minum manis, dan lain sebagainya. Kebiasaan makan yang tak ber-Gizi Seimbang berdampak pada Berat Badan yang rendah karena kurang gizi dan sering sakit. Atau sebaliknya, anak mengalami obesitas akibat asupan energi berlebih (terlalu sering makan dan minum padat energi). Selain itu, berbagai masalah gizi yang sering ditemukan pada kelompok usia anak sekolah ini adalah:
·         Anemia
Kekurangan zat besi menyebabkan anemia, yang dapat berpengaruh pada perkembangan mental anak, prestasi belajarnya lebih rendah dibandingkan dengan anak normal. Anemia juga bisa terjadi karena kekurangan vitamin B12 (makanan hewani), folat, dan vitamin C (sayur dan buah).
·         Kekurangan Vitamin A (KVA)
KVA terjadi karena kurang makan telur, hati, sayur dan buah. KVA dapat mengakibatkan rendahnya kekebalan tubuh, gangguan mata dan kulit. Vitamin A juga dibutuhkan untuk proses pemanjangan tulang.
·         Kekurangan Yodium
Yodium banyak terdapat pada makanan hasil laut seperti ikan dan garam beryodium. Kekurangan yodium akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan dan pertumbuhan anak.
            Gizi yang baik akan menjadi landasan gizi, kesehatan, dan stamina yang optimal pada masa selanjutnya. Pembiasaan anak mengonsumsi beragam jenis makanan dengan kandungan gizi yang baik, termasuk membiasakan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Pemenuhan kebutuhan zat gizinya dapat dipenuhi  dengan mengonsumsi aneka makanan sumber karbohidrat seperti nasi, mie, roti. Sumber protein hewani seperti daging, ikan, telur, susu dan produk olahannya. Sumber protein nabati seperti kacang-kacangan, tahu, tempe, dan susu kedelai. Serta vitamin dan mineral dari sayuran dan buah-buahan. Akan lebih baik bila anak dibiasakan membawa bekal makanan dan minuman sehingga tidak perlu jajan di sekolah.

 

            Jelaslah selain nutrisi dari makanan utama, makanan selingan juga memberi asupan nutrisi penting di masa pertumbuhan. Perlu kecermatan para ibu dalam memilih makanan kecil untuk camilan.
            Makanan selingan adalah makanan yang dikonsumsi sebagai penahan rasa lapar sambil menanti saatnya makan utama (makan pagi, makan siang dan makan malam) atau disebut juga sebagai pelengkap makan utama.  Karenanya, makanan selingan harus melengkapi menu utama dilihat dari aspek nutrisi. Umumnya makanan selingan disajikan pada pagi hari sekitar pukul 09.00 - 10.00 (antara makan pagi dan makan siang) dan pada sore hari pukul 16.00 - 17.00 (antara makan siang dan makan malam).
            Selingan bertujuan  untuk menambah zat gizi yang kurang diperoleh pada saat makan utama biasanya dengan jumlah kalori 150-200 kkal. Dengan demikian makanan selingan tidak bisa menggantikan waktu makan pagi atau siang/malam karena jumlah kalori yang rendah. Khususnya pada anak usia 6 - 8 tahun, makanan selingan berfungsi sebagai :
1. Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan pada anak.
2. Melengkapi pemasukan zat-zat  yang mungkin kurang pada saat makan utama di waktu  pagi, siang dan malam.
3. Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktifitas anak balita.
4. Berfungsi mengatasi anak yang rewel.

Syarat Makanan Selingan:

1. Porsi kecil sehingga tidak mengenyangkan.
2. Waktu memberikan makanan selingan jangan terlalu dekat dengan waktu makan utama karena akan menyebabkan anak malas makan.
3. Makanan selingan sebaiknya melengkakapi menu utama, jadi penting untuk memperhatikan susunan menu anak secara keseluruhan dalam satu hari. Jika dalam menu dirasa belum cukup unsur vitamin dan serat, maka makanan selingan bisa berupa puding buah yang kaya akan vitamin dan serat.
4. Terbuat dari bahan yang tidak terlalu manis atau berlemak. Makanan terlalu manis atau berlemak bersifat mengenyangkan sehingga napsu makan berkurang.
5. Variasikan bahan. Contohnya jika snack siang sudah berupa makanan kecil seperti nugget tempe yang kaya protein nabati maka snack sore dipilih es buah untuk melengkapi kebutuhan vitamin dan mineral. Variasi bahan juga membuat sanck kaya warna sehingga makanan lebih menarik.
6. Variasikan bentuk. Snack untuk si kecil harus memiliki bentuk yang menarik agar anak tidak jenuh dengan makanan selingan yang itu-itu saja.
7. Variasikan teknik pengolahan. Jangan menyuguhkan makanan selingan yang dibuat dengan pengolahan monoton. Misalnya selalu makanan kecil digoreng, selain tidak sehat, anak juga menjadi bosan. Variasikan dengan teknik pengolahan dikukus, dioven, direbus dan sesekali digoreng.
8. Sajikan dalam piranti saji yang menarik sehingga napsu makan anak bertambah. Misalnya piring atau gelas saji bergambar tokoh kartun kesukaan anak.

Pola Makan

Pola makan anak terdiri dari tiga kali makan utama (pagi, siang, malam) dan dua kali makanan selingan (snack). Waktu memberikan makanan selingan adalah diantara dua waktu makan, tepatnya di antara waktu makan pagi dan makan siang serta di antara makan siang dan makan malam. Waktunya jam 10 pagi dan jam 4 sore.
Porsi makanan selingan adalah 60 - 100 g. Dari sisi nutrisi, makanan kecil harus melengkapi kebutuhan gizi utama anak. Seperti protein sebagai zat pembangun, karbohidrat dan lemak sebagai sumber tenaga, vitamin dan mineral untuk menjaga serta memelihara kesehatan tubuh.
Menu menu makan anak harus mengandung nutrisi yang seimbang. Seperti zat tenaga, pembangun, dan zat pengatur. Sebagai contoh anak usia 7-9 tahun dengan berat badan 24 kg serta memiliki tinggi badan 120 cm. Diperlukan protein 37 g, energi 1900 kkal, vitamin A 400 RE, vitamin C 45 mg dan kalsium 500 mg. Makanan selingan untuk anak disarankan bisa melengkapi sekitar 10% dari total kebutuhan nutrisi tersebut.

Contoh menu makanan selingan yang menarik dan variatif:

Hari Senin
Makanan selingan Pagi : Lumpia Sosis Keju (292 Kal per porsi)
Makanan selingan sore : Puding coklat kacang hijau (120 Kal per porsi)


Hari Selasa
Makanan selingan pagi : Bakpao karakter (246 Kal per porsi) 
Makanan selingan sore : Klapperstaart (163 Kal per porsi)


Hari Rabu
Makanan selingan pagi : Orok-orok (makanan khas pulau Tidung) 203 kal per porsi 
Makanan selingan sore : Puding buah segar

  
 Hari Kamis
Makanan selingan pagi : Crackers sla (223 kal per porsi)
Makanan selingan sore : Bola mie udang (330 Kal per porsi)

Hari Jumat
Makanan selingan pagi : Bola sosis keju (491 kal per porsi)
Makanan selingan sore : Keripik nanas (85 kalori per porsi)

Hari Sabtu
Makanan selingan pagi : Bika ambon (275 kal per porsi)
Makanan selingan sore : Pastel mini isi abon (266 kal per porsi)


Hari Minggu
Makanan selingan pagi : kue cubit pelangi (186 kal per porsi)            
Makanan selingan sore : Skotel makaroni dan sate buah


Berikut ini adalah beberapa resep dan cara membuat makan selingan untuk anak usia 6 - 8 tahun sesuai dengan rancangan makanan selingan selama 1 minggu.

  

Lumpia Sosis Keju
Bahan-bahan yang diperlukan:
4 Lembar kulit pangsit
4 Buah sosis ayam
1 lembar keju slice
3 sdm Blueband serbaguna
Cara Membuat:
1.      Ambil 1 lembar kulit pangsit. Tata keju di tengahnya, lalu letakkan sosis di atasnya. gulung seperti lumpia. Ulangi hingga habis.
2.      Panaskan Blue Band serbaguna di atas wajan. Masukkan lumpia dan masak hingga kecoklatan. Angkat, tiriskan.
3.      Sajikan hangat ditemani saus tomat.


Puding coklat kacang hijau

Bahan-bahan yang diperlukan:
1 Bungkus agar-agar
100 gr Kacang hijau, rendam dalam air dingin
100 gr gula pasir
50 gr Susu bubuk
600 cc air
Daun pandan

Cara Membuat:
1.      Rebus kacang hijau sampai matang kemudian haluskan. sisihkan.
2.      Masukkan agar-agar, gula, susu dan daun pandan ke dalam air. Rewbus hingga mendidih, lalu angkat.
3.      Masukkan kacang hijau yang sudah dihaluskan ke dalam campuran agar-agar yang sudah matang. Aduk hingga rat lalu masukkan ke dalam cetakan dan dinginkan.
4.      Setelah puding mengeras siap untuk disajikan.


Bakpao karakter

Bahan-bahan yang diperlukan:


250 gr Tepung kunci (protein rendah)
1/2 sdt Baking powder
1 sdt Fermipan
50 gr gula halus (gula kastor)
125 ml Susu segar
25 gr Mentega putih
1 sdt ragi instant
1/ 2 sdt Bread improver (Baker Bonus)
1/2 sdt Garam


Pewarna makanan secukupnya
Isian Secukupnya : bisa menggunakan ayam, cokelat, selai kacang, keju, kacang hijau dll.
Cara Membuat :
1.      Ayak tepung dan baking powder jadi satu. Kemudian campur dengan gula, improver serta ragi. Lalu aduk hingga rata
2.      Tuangkan susu, lalu mixer hingga setengah kalis. Kemudian masukkan mentega dan garam. Setelah itu mixer terus sampai benar benar kalis dan jadi elastis.
3.      Selanjutnya, bulatkan adonan, lalu diamkan dan tutup dengan kain bersih selama kurang lebih 20 menit (hingga mengembang).Kemudian setelah 20 menit, timbang adonan dan bagi tiap adonan tersebut menjadi 50 gr (atau sesuai selera). Setelah itu beri warna pada adonan sesuai selera. Setelah adonan diberi pewarna makanan, bulatkan adonan dan diamkan lagi kurang lebih sekitar 20 menit.
4.      Ambil 1 adonan dan isi dengan cokelat (atau sesuai selera), lalu bulatkan dan beri alasnya kertas roti. Kemudian kreasikan dengan menambahkan adonan penghias (yang telah diberi pewarna makanan) seperti mata, mulut atau bentuk bentuk lucu lainnya. Dan untuk menempelkan adonan penghiasnya, bisa menggunakan air putih sebagai perekatnya.
5.      Lakukan semua proses menghias adonan dengan cepat (karena jika adonan terlalu lama didiamkan dapat membuat bakpao terasa asam) Kemudian kukus adonan selama kurang lebih 10 menit, setelah itu Bakpao karakter lucu buatan anda siap untuk disajikan.




Klapperstaart

Bahan-bahan yang digunakan:


1 liter Susu Cair UHT
6 butir Kuning Telur
365 ml Susu Kental Manis
50 gram Tepung Terigu
100 gram Tepung Maizena
50 gram Tepung Custard
150 gram Margarin
3 buah Kelapa
50 gram Almond Bubuk
secukupnya Vanili
secukupnya Kacang Almond Slice
secukupnya Kismis
secukupnya Keju Cheddar
secukupnya Kayu Manis Bubuk



Cara Membuat:
1.      Campur jadi satu: tepung terigu, tepung maizena, tepung custard. larutkan dengan 250ml Susu Cair UHT dan Kuning telur hingga tercampur rata.
NB: jika masih bergerindil, saring adonan hingga soft.
2.      Panaskan 750ml susu Cair UHT dan Susu kental manis dengan api sedang. aduk perlahan searah jarum jam agar susu tidak pecah. aduk hingga mendidih.
3.      masukkan adonan tepung dan telur ke dalam susu yang telah mendidih, aduk terus secara perlahan dan konstan hingga rata dengan api kecil. jika adonan sudah rata dan mulai meletup-letup. matikan api
4.      selagi adonan masih panas, langsung masukkan margarin, aduk hingga margarin tercampur rata. lalu masukkan vanili, daging kelapa, dan almond bubuk. aduk hingga rata.
5.      masukkan adonan ke dalam loyang alumunium foil, beri topping kismis, almond slice, bubuk kayu manis dan keju di atasnya. panggang klappertaart di oven dengan suhu 180 derajat celcius selama 25menit. diamkan klappertaart untuk menghilangkan panasnya, lalu masukkan ke dalam kulkas. setelah cukup dingin, klappertaart siap di sajikan.


Orok-orok (makanan khas pulau Tidung)

Bahan-bahan yang diperlukan:
250 gr Sukun
100 gr Tepung beras
1/2  butir kelapa parut
150 gr gula pasir

Cara Membuat:
1.      Cincang sukun dan campur dengan tepung beras serta kelapa parut, aduk hingga merata.
2.      Kukus adonan selama kurang lebih 20 menit.
3.      Angkat dan sajikan dengan taburan gula diatasnya.


Puding buah segar

Bahan – bahan puding buah :
  • Agar-agar plain 1 bungkus
  • Susu cair UHT sebanyak 1 liter
  • Tepung maisena 2 sendok makan
  • Gula pasir sebanyak 150 gram
  • Garam seperempat sendok teh
  • Air sebanyak 900 ml
  • Jelly bubuk plain 1 bungkus
  • Gula pasir sebanyak 100 gram
Bahan buah – buahan :
  • Buah melon secukupnya,potong dadu
  • Buah mangga secukupnya, potong-potong dadu
  • Buah semangka secukupnya, potong dadu
  • Buah strowberry secukupnya
  • Jeruk mandarin kalengan secukupnya
Cara membuat puding buah :
  1. Pertama kita mencampurkan agar-agar, susu cair, tepung maisena, gula, dan garam kemudian kita aduk-aduk hingga merata.
  2. Kemudian kita masak campuran bahan-bahan tadi sampai mendidih, setelah dimasak kita angkat kemudian kita aduk-aduk hingga uap panasnya menghilang.
  3. Setelah itu siapkan gelas dan tuangkan adonan puding tadi kedalam gelas hingga pertengahan gelas penuh kemudian kita dingikan sebentar.
  4. Kemudian kita letakan potongan dan susun potongan buah-buhan diatas puding yang sudah dingin tadi.
  5. Berikutnya kita membuat campuran jelly bubuk, kemudian tambahkan air dan gula lalu kita aduk-aduk hingga rata.
  6. kemudian kita masak campuran jelly bubuk sampai mendidih kemudian kita angkat, lalu kita aduk-aduk kembali sampai hilangnya uap panas.
  7. Kemudian kita tuangkan adonan tadi diatas potongan buah tuang dengan menggunakan sendok hingga potongan buah tersiram dengan cairan puding jelly, siram hingga permukaan potongan buah tertutup.
  8. Kemudian diamkan sampai puding menjadi dingin dan kita juga bisa masukan puding dalam lemari es.
  9. Takaran resep puding diatas dapat menghasilkan 12 sampai 15 gelas puding, dan tergantung dari banyaknya jumlah cairan puding yang kita tuang kedalam gelas atau juga tergantung dengan ukuran gelas.


Crackers sla
Bahan Untuk membuat Crackers Sla:


·         12 keping crackers rasa sayur
·         80 ml saus thouland island (siap pakai)
·         2 kuning telur rebus
·         60 g jagung kaleng
·         6 lbr lettuce, sobek-sobek
·         6 lbr daging asap
·         6 lbr keju



Cara Membuat Crackers Sla:
1.      Campur saus thousand island dengan kuning telur dan jagung, aduk rata.
2.      Ambil sekeping cracker, oleskan campuran saus, taruh lettuce, keju, dan daging asap.
3.      Tata di wadah bekal sekolah anak anak.


Bola mie udang
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
1 bungkus mie instan goreng
5 sendok makan tepung terigu
5 ekor udang cincang halus
1 butir telur, kocok lepas
Cara Membuat:
1.      Rebus mie instan hingga matang. Tiriskan. Campur bersama bumbu mie instan, aduk hingga merata.
2.      Masukkan tepung terigu, telur dan udang yang dicincang. Aduk hingga adonan merata dengan mie instan.
3.      Bentuk menjadi bola hingga adonan habis.
4.      Panaskan minyak. Goreng dengan api sedang hingga kuning keemasan. Angkat dan tiriskan.
5.      Bola-bola mie udang siap disajikan.

Bola sosis keju
Bahan-bahan yang dibutuhkan:


70 gr Tepung terigu serbaguna
1/4 sdt Garam
1/4 sdt Merica hitam bubuk
1 Butir Telur ayam
100 gr Keju Cheddar parut
4 Buah Sosis sapi, cincang kasar
2 Sdm Blueband serbaguna
Minyak untuk menggoreng


Cara Membuat:
1.      Aduk rata semua bahan dalam mangkuk kecuali minyak. Ambil 1 sdm adonan, bulatkan. ulangi sampai habis.
2.      Panaskan minyak, goreng bola sosis bertahap hingga matang dan kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
3.      Sajikan segera ditemani mayones.




Keripik nanas
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
3 buah nanas
Asam askorbat (kalau tidak ada, dapat diganti dengan garam)
Gula halus untuk taburan
Cara Membuat:
1.      Kupas buah nanas dan juga buang matanya, cuci bersih.
2.      Iris bulat kemudian rendam dalam air yang diberi asam askorbat selama 15 menit, tiriskan.
3.      Oven buah nanas dengan suhu 500C hingga nanas kering dan matang
4.      Keluarkan dari oven dan taburi gula halus.

Bika ambon
Bahan-bahan yang dibutuhkan:


Santan 225 ml
Daun Jeruk 5 lembar
Serai 1 batang, memarkan
Daun Pandan 1 lembar, simpulkan
Garam 1/2 sdt
Tepung terigu protein sedang 80 gr
Tepung sagu 90 gr
Ragi instan 1 sdt
Telur ayam 4 butir
Kuning telur ayam 2 butir
Gula pasir 125 gr
Blue Band Serbaguna 2 sdm, cairkan
Blue Band Serbaguna 2 sdm, untuk olesan



Cara Membuat:
1.      Rebus hingga mendidih santan, daun jeruk, daun pandan, serai dan garam. Jangan lupa diaduk supaya santan tidak pecah. Angkat, saring dan dinginkan.
2.      Campur tepung terigu, tepung sagu, ragi instan dalam mangkuk hingga rata. Sisihkan.
3.      Masukkan santan yang sudah hangat ke dalam mangkuk berisi tepung lalu aduk rata hingga adonan rata. Pastikan adonan halus tanpa ada gumpalan tepung. Diamkan 10 menit.
4.      Kocok telur dan gula hingga mengembang dan putih.
5.      Masukkan kocokan telur ke dalam adonan tepung lalu aduk rata ,menggunakan spatula.
6.      Tambahkan Blue Band serbaguna cair lalu aduk rata. Diamkanadonan sekitar 30 menit.
7.      Panaskan wajan anti lengket dengan diameter 20 cm atau cetakan kue lumpur berdiameter  6 cm yang telah diolesi dengan Blue Band Serbaguna. Masukkan adonan dan panggang di atas api kecil biarkan hingga permukan bergelembung lalu tutup wajan.
8.      Jika sudah matang, balik sebentar untukmendapatkan warna kecoklatan di bagian atas. Angkat dan sajikan.

Pastel mini isi abon
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
300 gr Tepung Terigu protein rendah
1 Butir Telur ayam
1/2 sdt Garam
3 sdm air dingin
200 gr Abon sapi
500 ml minyak goreng
Cara Membuat:
1.      Campur tepung terigu, telur BLue Band, sagu dan garam, uleni sampai kalis.
2.      Giling tipis adonan dengan rolling pin. Cetak dengan cetakan lingkaran diameter 3-4 cm.
3.      Isikan tiap adonan dengan abon lalu lipat. Tekan-tekan bagian ujungnya lalu pelintit seperti plintir pastel. Lakukan sampai adonan habis.
4.      Goreng pastel mini dalam minyak yang telah dipanaskan sampai kecokalatan. Angkat dan tiriskan di tisu dapur
5.      Biarkan dingin sebelum dimasukkan ke dalam stoples.

Kue cubit pelangi
Bahan-bahan yang dibutuhkan:


Telur 3 butir
Gula halus 100 gr
Tepung terigu 200 gr
Blue Band Cake and Cookie, lelehkan 100 gr
Susu cair 100 ml
Vanilla extract atau vanila bubuk 1 sendok teh
Soda kue 1/4 sendok teh
Baking powder 1/2 sendok teh
Pewarna makanan (merah, kuning, hijau) secukupnya
Meses warna-warni secukupnya
Serpihan biskuit secukupnya
Chocolate Chips secukupnya
Marshmallow secukupnya




Cara Membuat:
1.      Saiapkan wadah lalu masukkan telur dan gula halus, kocok hingga mengembang serta gulanya menadi larut. Gunakan mixer untuk lebih mudah.
2.      Masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit dan susu cair, aduk hingga rata. Tuang blue Band cake dan cookie cair, aduk rata dan kemudian masukkan soda kue, baking powder dan vanilla extract atau vanilla bubuk.
3.      Setelah adonan rata, masukkan adonan ke dalam wadah yang ada mulutnya seperti teko atau gelas takar agar adonan lebih mudah dituangkan ke dalam cetakan. Tambahkan pewarna ke dalam adonan sesuai dengan selera.
4.      Panaskan cetakan kue cubit di atas api kecil yang terlebih dahulu diolesi Blue Bnad cake and Cookie. Setelah panas, tuang adonan dengan volume setengah cetakan lalu tutup.
5.      Saat adonan sudah setengah matang dan mengembang, taburi dengan coklat meses, serpihan biskuit, coklat chips, marshmallow dan teruskan memanggang hingga matang serta bagian bawah kuenya sedikit berwarna kecoklatan.
6.      Keluarkan dari cetakan lalu sajikan.

Skotel Makaroni
Bahan-bahan yang dibutuhkan:


250 gr macaroni pipa
250 gr daging cincang
300 ml susu cair
75 gr keju cheddar (diparut)
1 buah bawang bombay (cincang halus)
2 siung bawang putih (cincang halus)
3 butir telor
margarin (untuk menumis)
secukupnya garam
secukupnya lada bubuk
secukupnya gula pasir
secukupnya air
Topping: keju cheddar (diparut)



Cara Membuat:
1.      Rebus macaroni dengan air yang ditambahkan garam dan lada secukupnya sampai matang, jangan lupa ditambahkan 2 sendok margarin agar macaroni tidak menempel. Setelah matang tiriskan.
2.      Tumis bawang putih dan bawang bombay dengan margarin sampai harum, setelah itu tambahkan garam, lada dan gula secukupnya.
3.      Lalu, masukkan daging cincang masak sampai matang (tes rasa sampai sesuai selera yang diinginkan).
4.      Setelah daging masak, masukkan susu cair, macaroni yang sudah matang dan keju yang sudah diparut sambil di aduk terus sampai tercampur rata.
5.      Selanjutnya, matikan kompor. Masukkan telor dan aduk sampai tercampur rata.
6.      Siapkan loyang untuk memanggang (jangan lupa olesi loyang dengan margarin agar macaroni tidak menempel).
7.      Terakhir, cetak adonan macaroni kedalam loyang dan tambahkan topping keju parut di atasnya. Oven selama 30 menit dengan suhu 200°C.
8.      Setelah matang, sajikan selagi hangat


















DAFTAR PUSTAKA

http://www.danonenutrindo.org/prinsip1_anak_anak_6_9_tahun.php , diakses hari Selasa, 15 November 2016 pukul 17:20
https://www.ibudanbalita.com/forum/diskusi/Fungsi-makanan-selingan ,diakses hari Selasa, 15 November 2016 pukul 17:21
https://www.sahabatnestle.co.id/content/view/snack-lezat-sehat-untuk-anak.html , diakses pada hari Selasa, 15 November 2016 pukul 17:22
http://www.resepkomplit.com/resep-aneka-bekal-sekolah-anak-praktis-crackers-sla.html , diakses pada hari Selasa, 15 November 2016 pukul 17:25
http://www.sajianbunda.com/cara-membuat-puding-buah-segar-kenyal-dan-lezat/ , diakses pada hari Selasa, 15 November 2016 pukul 17:35
http://gumilangr.blogspot.co.id/2009/11/menu-dessert-peninggalan-belanda.html , diakses pada hari Selasa, 15 November 2016 pukul 17:46
http://www.masakankoki.com/resep-cara-membuat-bakpao-karakter-lucu-praktis/#_   , diakses pada Selasa, 15 November 2016 pukul 22:50




Selamat belajar....
Salam dari kami
Kelompok 4
Cyprine, Dedeh, Diana,Fitriyani, Jumira, Lydia, Muriasih, Nenny, Novia, Rosita