here we are

here we are

Jumat, 30 Desember 2016

Proposal Penelitian PAUD Oleh Wiwiek D.E.A



UJIAN TENGAH  SEMESTER (UTS)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu:
Iswadi, M. Pd


MENGEMBANGKAN KECERDASAN JAMAK PADA ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL ANAK BETAWI DENGAN NYANYIAN







Oleh:
                                                WIWIEK D E A
                                                NPM : 20158410245




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
               SEKOLAH TINGGI KEGURUAN  DAN  ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
KUSUMA NEGARA JAKARTA

2016




Nama                           : Wiwiek D E A
NPM                           : 20158410245
Judul Skripsi               :  MENGEMBANGKAN KECERDASAN JAMAK ANAK MELALUI
                                    PERMAINAN TRADISIONAL  ANAK BETAWI YANG
                                    MENGGUNAKAN NYANYIAN 
 Metode Penelitian      :  Kualitatif


A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Dunia anak adalah dunia bermain. Bermain menjadi aktivitas yang dipilih sendiri oleh anak karena menyenangkan, bukan karena hadiah atau pujian. Froebel dalam Brewer (2007 : 41) mengatakan bahwa permainan dalam pendidikan anak usia dini merupakan pondasi bagi pembelajaran anak sehingga dapat menjembatani anak antara kehidupan di rumah dan kehidupan anak di sekolah.Bermain dengan manfaat yang tak terhingga bagi perkembangan kecerdasan anak bentuknya bermacam-macam.Ada bermain yang semata-mata menekankan pada hiburan, namun ada pula yang lebih daripada itu yaitu bermain yang dapat melatih dan mengembangkan berbagai macam kecerdasan.Ada bermain yang hanya menekankan pada aktivitas bermain itu sendiri,namun ada pula yang menggunakan media tambahan,misalnya media lagu/unsur –unsur musik maupun alat bermain lainnya.Dalam hal ini banyak  permainan tradisional anak Betawi sebagai unsur kearifan lokal yang telah banyak dilupakan itu dapat digunakan untuk permainan anak yang dapat meningkatkan kecerdasan jamak dari anak usia dini. Seperti pendapat dari James Danandjaja (1987) yang menyatakan bahwa permainan tradisional  adalah salah satu bentuk yang berupa permainan anak-anak, yang beredar secara lisan di antara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional dan diwarisi turun temurun serta banyak mempunyai variasi. Sifat atau cirri dari permainan tradisional anak sudah tua usianya, tidak diketahui asal-usulnya, siapa penciptanya dan darimana asalnya. Biasanya disebarkan dari mulut ke mulut dan kadang-kadang mengalami perubahan nama atau bentuk meskipun dasarnya sama. Jika dilihat dariakar katanya, permainan tradisional tidak lain adalah kegiatan yang diatur oleh suatu peraturan permainan yang merupakan pewarisan dari generasi terdahulu yang dilakukan manusia (anak-anak) dengan tujuan mendapat kegembiraan. Dalam rangka melestarikan permainan tradisonal yang hampir punah maka permainan tradisonal anak Betawi khususnya permainan yang menggunakan nyanyian dapat digunakan sebagai permainan yang dapat meningkatkan kecerdasan jamak. Seperti pendapat Howard Gardner mengemukakan bahwa kecerdasan adalah kemampuan yang berkaitan dengan tiga hal, yaitu kemampuan untuk 1) memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, 2) menghasilkan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan, dan 3) menciptakan sesuatu atau menawarkan jasa yang akan memberikan penghargaan dalam budaya setempat. Gardner berkeyakinan bahwa semua manusia memiliki bukan hanya satu kecerdasan (inteligensi) melainkan group abilities. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kecerdasan jamak adalah semua daya atau kemampuan yang dapat berkembang melalui pembelajaran yang terdiri dari delapan aspek kecerdasan, yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan logika matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetis jasmani, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis.
B.     FOKUS PENELITIAN
Moleong (2006:94), berpendapat bahwa penetapan fokus penelitian atau masalah dalam penelitian kualitatif bagaimanapun akhirnya akan dipastikan sewaktu peneliti sudah berada di area atau lapangan penelitian.
Fokus dalam penelitian ini adalah
a.       Kecerdasan jamak atau  Kecerdasan Majemuk
adalah suatu kemampuan ganda untuk memecahkan suatu masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Konsep kecerdasan jamak ( multiple Intellegence) berawal dari karya Howard Gardner dalam buku Frames Of  Mind tahun 1983 didasarkan atas hasil penelitian selama beberapa tahun tntang kapasitas kognitf manusia ( Human Cognitif Capacities) Gardner menolak asumsi bahwa kognisi manusia merupakan satu kesatuan dan individu hanya mempunyai kecerdasan tunggal. Meski sebagian besar individu menunjukkan penguasaan yang berbeda. Individu memiliki beberapa kecerdasan dan bergabung menjadi satu kesatuan membentuk kemampuan pribadi yang cukup tinggi. Howard Garnerd memperkenalakan sekaligus mempromosikan hasil penelitian Projecct Zero di Amerika yang berkaitan  dengan kecerdasan ganda (multiple intelligences). Teorinya menghilangkan anggapan yang selama ini tentang kecerdasan manusia. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak ada satuan kegiatan manusia yang hanya menggunakan satu macam kecerdasan, melainkan seluruh kecerdasan yang selama ini dianggap ada 7 macam kecerdasan, dan pada buku yang mutakhir ditambahkan lagi 3 macam kecerdasan. Semua kecerdasan ini bekerja sama sebagai satu kesatuan yang utuh dan terpadu. Komposisi keterpaduannya tentu saja bebeda-beda pada masing-masing budaya. Namun secara keseluruhan semua kecerdasan tersebut dapat diubah dan ditingkatkan. Kecerdasan yang paling menonjol akan mengontrol kecerdasan-kecerdasan lainnya dalam memecahkan masalah.
b.      Permainan tradisional anak
adalah salah satu bentuk permainan berupa permainan anak-anak yang beredar baik secara lisan maupun secara anggota kolektif yang berbentuk tradisional yang di wariskan secara turun temurun hingga memiliki berbagai variasi dalam satu jenis permainan(menurut James Danudjaja)

C.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah permainan tradisional anak Betawi yang menggunakan nyanyian dapat mengembangkan  kecerdasan jamak pada anak?

D.    KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini mempunyai manfaat,antara lain :
1.      Kegunaan Teoritis :
Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan penelitian yang terkait dengan kecerdasan jamak anak dan permainan tradisional anak Betawi yang menggunakan nyanyian
2.      Kegunaan  Praktis : 
Manfaat praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengevaluasi para guru sehingga mengetahui pentingnya permainan anak betawi yang menggunakan nyanyian dalam meningkatkan kecerdasan jamak anak.

E.      DESKRIPSI KONSEPTUAL FOKUS
1.      Howard Gardner menyatakan bahwa  kecerdasan merupakan kemampuan untuk menyelesaikan masalah, menciptakan produk yang berharga dalam satu atau beberapa lingkungan budaya dan masyarakat. Berbagai penelitian Gardner telah meruntuhkan dua asumsi  umum tentang kecerdasan, yaitu: kecerdasan manusia bersifat satuan dan bahwa setiap individu dapat dijelaskan sebagai makhluk yang memiliki kecerdasan yang dapat diukur dan tunggal. Dalam studinya tentang kecerdasan manusia ditemukan bahwa pada hakikatnya setiap manusia memiliki tujuh (kemudian ditambahkan dua menjadi sembilan) spektrum kecerdasan yang berbeda-beda dan menggunakannya dengan cara-cara yang sangat individual. Teori kecerdasan ini disebut dengan teori kecerdasan jamak atau dikenal sebagai multiple intelligences.Multiple intellegence adalah sebuah penilaian yang melihat secara deskriptif bagaimana individu menggunakan kecerdasannya untuk memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu. Pendekatan ini merupakan alat untuk melihat bagaimana pikiran manusia mengoperasikan dunia, baik itu benda-benda yang konkret maupun hal-hal yang abstrak. Bagi Gardner tidak ada anak yang bodoh atau pintar, yang ada anak yang menonjol dalam salah satu atau beberapa jenis kecerdasan. Dengan demikian, dalam menilai dan menstimulasi kecerdasan anak, orang tua dan guru selayaknya dengan jeli dan cermat merancang sebuah metode khusus.
Gardner mengemukakan definisi kecerdasan yang berbeda untuk mengukur cakupan yang lebih luas potensi manusia, baik anak-anak maupun orang dewasa.Gardner membaginya dalam 8 kecerdasan yang terdiri dari Kecerdasan linguistik,kecerdasan logika matematika,kecerdasan fisik,kecerdasn visual spasial,kecerdasan intrapersonal,kecerdasan interpersonal,kecerdasan music,kecerdasan naturalis. Kedelapan kecerdasan tersebut dapat saja dimiliki individu,hanya saja dalam taraf yang berbeda,selain itu kecerdasan ini juga tidak berdiri sendiri.
2.      Permainan tradisional anak Betawi yang menggunakan nyanyian
Permainan anak Betawi yang menggunakan unsur nyanyian yang amat sarat dengan nilai-nilai filosofis dan budaya  yang dapat dijadikan ajang penumbuhkembangkan kecerdasan jamak anak,saat ini sudah amat susah dijumpai. Menurut Campbell dalma bukunya “Introduction to the musical brain,mengatakan bahwa seorang anak yang mendapat perangsangan memalui musik,gerak dan kesenian akan semakin cerdaslah dia nantinya (2002:220)

F.      HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
1.      Fitri Aprilyani Husain. 2013.
Survei Permainan Tradisional dalam Pembelajaran Penjasorkes pada Siswa di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal. Skripsi. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Negeri Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui permainan tradisional dalam pembelajaran penjasorkes pada masing-masing sekolah. Populasi untuk penelitian ini adalah seluruh guru pendidikan jasmani sekolah dasar se- Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal yang berjumlah 18 orang dari 25 sekolah dasar. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode total sampling, yaitu seluruh guru pendidikan jasmani sekolah dasar se- Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal yang berjumlah 18 orang dari 25 sekolah dasar. Teknik penarikan sampel menggunakan sampel random atau sampel acak. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode survei. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan angket.
2.      Sri Sumarni dari PGTK FKIP Universitas Sriwijaya ,melakukan penelitian di TK   KIDS’19,Kayu Putih Jakarta,penelitiannya dengan empat tahap : perencanaan,   pelaksanaan,observasi,evaluasi dan refleksi. Penelitian dilakukan dengan tiga siklus,data dikumpulkan dengan tehnik observasi dan wawancara

G.    TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui apakah permainan tradisional anak Betawi yang menggunakan nyanyian mampu mengembangkan   kecerdasan jamak pada anak usia dini yang ada di BKB PAUD Seruni,Kelurahan Karet Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan

H.    TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian dilakukan dari bulan Febuari sampai dengan Maret 2017 bertempat di BKB PAUD Seruni,Kecamatan Setiabudi Kelurahan Karet Jakarta Selatan.

I.        LATAR PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara permainan Tradisional anak Betawi yang menggunakan nyanyian dengan kecerdasan jamak pada anak usia dini dengan mendeskripsikan hasil temuan penelitian.Pendekatan penelitian kualitatif dalam penelitian bertujuan untuk mengungkapkan data yang ada di lapangan dengan cara menguraikan dan menginterprestasikan sesuatu seperti apa yang ada dilapangan.

J.        METODE PENELITIAN
Menurut Nasir,  Metode penelitian ialah cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan & menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
Dalam hal ini penelitian ini menggunakan metode observasi dengan tindakan langsung terhadap beberapa anak yang di BKB PAUD Seruni secara sampling.

K.    DATA SUMBER DATA
Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan mengenai suatu data. Sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
-        Sumber data premier yaitu sumber data yang diperoleh  secara langsung dari objek penelitian  baik  diperoleh dari guru,siswa,dan kolabolator (guru pendamping) melalui observasi  langsung.
-     Sumber data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh secara tidak   
      langsung baik dari buku literatur,maupun laporan-laporan dari sumber lain.

L.   TEHNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data primer (data yang diperoleh langsung dari sumbernya) dan data sekunder (data yang diperoleh tidak langsung dari sumbernya) adalah sbb:
-          Studi Kepustakaan. Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data sekunder dari berbagai buku, dokumen dan tulisan yang relevan untuk menyusun konsep penelitian serta mengungkap obyek penelitian. Studi kepustakaan dilakukan deng
-          Teknik observasi langsung terhadap  objek penelitian  baik yang diperoleh dari guru,siswa maupun guru pendamping
 
      M.   PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
            Dengan cara melampirkan  data yang diperoleh melalui observasi langsung serta    
           dokumentasi.

      N.  TEHNIK ANALISA DATA
            Tehnik analisa data yang digunakan dengan cara mengumpulkan hasil observasi
           terhadap objek secara langsung dan secara tidak langsung dengan studi    
           kepustakaan










Tidak ada komentar:

Posting Komentar