UJIAN
TENGAH SEMESTER (UTS)
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah
“
Metodologi Penelitian”
Dosen
Pengampu :
Iswadi,
M.Pd
UPAYA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS AWAL MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK DI BKB PAUD KEMUNING 013 JAKARTA UTARA
![](file:///C:/Users/AHMADF~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.jpg)
Oleh
:
LINDA
HERAWATI
NPM
: 20158410209
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KUSUMA
NEGARA JAKARTA
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS AWAL MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK DI BKB PAUD KEMUNING 013 JAKARTA UTARA
Nama :
Linda Herawati
NPM :
20158410209
Judul Skripsi :
Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Awal
melalui Permainan Finger Painting pada Anak
Metode Penelitian: Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
A. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan
merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan seseorang baik dalam keluarga ataupun masyarakat. Pendidikan anak
usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
memasuki pendidikan lebih lanjut. Menurut Hasna (2009:15) pendidikan anak usia
dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu
upaya pembinaan yang ditujukkan bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan. Depdiknas (2007: 6) menyatakan
bahwa kegiatan menulis awal sudah dapat dimulai saat anak menunjukkan perilaku
seperti mencoret-coret buku atau dinding, kondisi tersebut menunjukkan
berfungsinya sel-sel otak yang perlu dirangsang supaya berkembang secara
optimal. Mengingat menulis merupakan bagian integral dari catur tunggal
ketrampilan berbahasa yaitu menyimak, membaca, menulis dan berahasa.
Ketrampilan menulis sejak dini sangat penting bagi anak kedepan, agar anak
dapat menyampaikan suatu pesan atau informasi secara tertulis. Tulisan dapat
menjadi alat komunikasi, melalui sebuah tulisan anak dapat mengungkapkan suatu
hal yang ditunjukan kepada orang dewasa yang ada di sekitarnya.
B.
Fokus
Penelitian
Kemampuan
menulis awal pada anak usia dini ditandai ketika melihat tingkah laku anak usia
dini melakukan mencoret-coret maka kita dapat memberikan media menulis sesuai
tahapannya. Penyediaan alat tulis tidak harus kertas dengan pensil melainkan
alat permainan edukatif yang dapat melatih kelenturan koordinasi jari untuk
persiapan menulis awal, seperti permainan finger painting, menggunting,
merobek, dan menjumput.
Akan
tetapi banyak pendidikan anak usia dini tidak memberikan stimulasi akan
perkembangan motorik halus khususnya pada perkembangan menulis dasar.
Pendekatan pembelajaran menulis awal dapat dilakukan dengan berbagai cara salah
satunya dengan permainan edukatif, Permainan itu salah satunya finger
painting dirasa cukup membantu untuk merangsang kemampuan motorik halus
pada anak. Menggambar dan melukis merupakan kegiatan anak dalam berekspresi
karena dengan cara itu anak dapat menuangkan perasaan sesuai dengan
imajinasinnya dengan cara antara lain membuat garis menggunakan cat warna atau
bahan lain yang lebih aman bagi kesehatan anak.
C. Rumusan
Masalah
Finger painting sebagai media
pendidikan seni awalnya dirumuskan oleh pendidik Amerika, Ruth Faison Shaw, di
Roma, Italia pada tahun 1931. Finger painting adalah kegiatan menggambar
yang dilakukan dengan cara mengoreskan warna (bubur warna) di atas bidang
kertas gambar secara bebas.
Berdasarkan
latar belakang diatas peneliti tertarik mengkaji tentang kemampuan menulis
awal. Dengan demikian penelitian ini berjudul “Upaya Meningkatkan kemampuan
menulis awal melalui permainan finger painting di PAUD KEMUNING 013
Tahun Ajaran 2016/2017. Pembatasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini
adalah meningkatkan kemampuan menulis awal pada anak usia dini di PAUD KEMUNING
013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis
awal melalui permainan finger painting pada peserta didik PAUD KEMUNING
013 pada Kelompok A Tahun Ajaran 2016/2017.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil
penelitian ini mempunyai manfaat antara lain :
-
Dapat memberikan sumbangan
penelitian yang terkait dengan cara mengmbangkan kemampuan menulis awal pada
anak
-
Dapat mengevaluasi para guru
sehingga mengetahui pentingnya permainan finger painting dalam meningkatkan
kecerdasan anak
E. Diskripsi Konseptual Fokus
Pada
hakekatnya setiap manusia memiliki 9 kecerdasan yang berbeda-beda dan
menggunakannya dengan cara-cara yang sangat individual .Bagi Garner tidak ada
anak yang bodoh atau pintar yang ada anak yang menonjol dalam salah satu atau
beberapa jenis kecerdasan .Dengan demikian dalam menilai dan menstimulus kecerdasan
anak orangtua dan guru selayaknya dengan jeli dan cermat merancang sebuah
metode kusus. Dalam permainan finger painting guru dapat menstimulus dan mengetahui
tingkat kemampuan menulis awal anak.
F.
Hasil
Penelitian yang Relevan
Hasil
penelitian yang telah dilakukan sebanyak dua tahap yang masing-masing tahap
dilakukan tiga kali pertemuan dengan kegiatan yang dilakukan adalah permainan
finger painting untuk meningkatkan kemampuan menulis awal anak.
A.
TAHAP I
Tahap
I dilakukan pada tanggal 5, 7 dan 9 September 2016. Adapun dalam permainan
finger painting yang dilakukan terdiri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan,
tahap tindakan, pengamatan, refleksi. Sebelum melakukan kegiatan peneliti
melaksanakan berbagai tahap perencanaan yang diantaranya membuat RBP dan mempersiapkan media pembelajaran.
1.
Pertemuan
pertama pada tahap I dimulai pada hari Senin 5 September 2016
Pembelajaran
berlangsung selama ±30 menit, yaitu dari pukul 07.30 sampai 08.00. Kegiatan
yang dilalui pada tahap ini adalah :
·
Guru mengkondisikan anak untuk
duduk di tempat masing-masing, sebelum kegiatan dilakukan.
·
Setelah mengkondisikan anak
untuk duduk di tempat masing-masing, guru mulai menyampaikan tentang kegiatan
yang akan dilakukan yakni menebalkan macam-macam garis setelah itu guru memberi
penjelasan secara sederhana dan menyampaikan aturan mainnya.
·
Peneliti memulai kegiatan
dengan memberi penjelasan pada anak bahwa kegiatan akan difokuskan pada
menebalkan macam-macam garis.
·
Peneliti membagikan lembar
kerja dan adonan finger painting kepada anak-anak.
2.
Pertemuan
kedua dilaksanakan pada hari Rabu 7 September 2016
Pada
tahap I pertemuan II ini peneliti berfokus pada butir amatan nomor 2 dengan
kegiatan membuat macam-macam garis, misalnya saja garis lengkung, vertikal dan
horisontal dengan tema tranportasi mengambil sub tema transportasi darat.
Kegiatan yang dilalui pada tahap ini adalah :
·
Pada kegiatan peneliti
membariskan anak di depan kelas agar anak dilatih untuk disiplin dan teratur
waktu masuk kelas. Kegiatan inti ini dikemas dengan menarik yaitu dengan
membuat garis-garis tersebut menjadi sebuah gambar mobil.
·
Pada kegiatan akhir peneliti
mengulas tentang kegiatan finger painting, tidak lupa peneliti juga memberi
reward dan motivasi kepada anak yang telah dengan baik dan teratur dalam
kegiatan bemain.
·
Pembelajaran ini bertujuan
untuk melatih fisik motorik anak dan seni.
3.
Pertemuan
ketiga dilaksanakan pada hari sabtu 9 September 2016
Pada
tahap I pertemuan III peneliti berfokus pada butir amatan 3 dengan kegiatan
menulis huruf yang terpisah. Dengan menggunakan tema transportasi, dalam
kegiatan ini. Kegiatan yang dilalui pada tahap ini adalah :
·
Anak dilatih menuliskan
huruf-huruf yang telah dituliskan guru pada papan tulis sesuai dengan tema yang
diajarkan.
·
Pada saat guru memberikan
pembelajaran banyak anak yang kurang memperhatikan guru namun setelah guru
selesai menuliskan huruf dipapan tulis dan kegiatan berjalan anak terlihat
antusias.
·
Berdasarkan hasil analisis
butir amatan pada tahap I diperoleh rata-rata ketuntasan anak dalam 1 kelas
sebesar 50%. Presentase tersebut belum mencapai hasil kemampuan dari skor
maksimal yang ditargetkan peneliti pada pelaksanaan tahap I yaitu ≥ 60%.
·
Anak yang sudah mencapai
kemampuan sesuai dengan skor maksimal yang ditargetkan peneliti yaitu ≥ 60%
baru 10 anak.
B.
TAHAP II
Pada
tahap II dilakukan pada hari Senin 3, 5
dan 7 Oktober 2016
1.
Pada
pertemuan pertama pada tahap II dimulai tgl 3 Oktober 2016
Kegiatannya
sama seperti pertemuan kedua siklus I yaitu membuat huruf yang masih terpisah.
Kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan Rencana Bidang Pengembangan (RBP) yang
telah dibuat. Fokus penelitian ini yaitu pada butir amatan 3 dan 4. Pada
kegiatan ini guru hanya menyuruh anak menuliskan huruf dan guru hanya
mengucapkan. Kegiatan akhir peneliti mereview tentang kegiatan awal sampai
akhir yang baru saja dilakukan. Pujian dan motivasi diberikan kepada anak yang
sudah dengan baik melakukan kegiatan menulis dengan finger painting.
2.
Pertemuan
kedua pada tahap ke II pada tanggal 7
Oktober 2016
Sebelum
melaksanakan pembelajaran peneliti membariskan anak di depan kelas, setelah
berbaris anak diajak masuk kelas satusatu hal ini dilakukan agar anak berlatih
untuk disiplin dan teratur dalam masuk keruangan kelas. Setelah anak masuk
kelas dan teratur peneliti memberikan salam dilanjutkan mengajak anak untuk
berdoa sebelum pembelajaran dilaksanakan. Pada kegiatan ini berbeda dengan
kegiatan pertemuan pertama. Kegiatan pada pertemuan kedua anak diajak untuk
mengenal huruf yang ada dalam gambar kata yang ditunjukkan peneliti waktu awal
pembelajaran. Anak diajak untuk menulis gambar apa yang ada dalam lembar kerja.
3.
Pertemuan
ketiga tahap II tanggal 9 Oktober 2016
Peneliti
menggunakan tema transportasi dengan sub tema transportasi darat. Pada awal
pembelajaran peneliti tanya jawab dengan anak tentang tema pembelajaran
dilanjutkan dengan memjelaskan aturan main dalam permainan yang akan
dilaksanakan. Dengan masih menggunakan kegiatan yang sama dengan pertemuan
kelima yaitu mengenal huruf, namun huruf yang dikenalkan adalah huruf pada nama
anak masing-masing. Setelah anak mengenal macam-macam huruf dalam namanya
sendiri, anak dilatih untuk menuliskan huruf yang ada dalam namanya sendiri
meski tidak nama lengkapnya berupa nama panggilan. Hasil dari tahap II
didapatkan skor kemampuan menulis awal anak adalah 80%. Presentase tersebut
telah mencapai hasil kemampuan dari skor maksimal yang ditargetkan peneliti
pada pelaksanaan siklus II yaitu ≥75%. Berdasarkan hasil analisis butir
pengamatan pada tahap II, jika dibandingkan dengan rata-rata presentase pada
tahap I mencapai peningkatan sebesar 25%. Walaupun rata-rata presentase
kemampuan menulis awal pada tahap II sudah mencapai target, namun masih ada
beberapa anak yang belum mencapai target. Jumlah anak yang belum mampu mencapai
target pada tahap II adalah 4 anak dari jumlah keseluruhan yaitu 20 anak,
sehingga jumlah anak yang telah mencapai target sebanyak 16 anak.
Berdasarkan
hasil penelitian di atas bahwa permainan finger painting dapat mengembangkan
kemampuan menulis awal pada anak dan bermanfaat juga untuk guru. Jadi kemampuan
menulis awal dapat dikembangkan dengan permainan finger painting dapat berupa
permainan coret-coret dalam kertas tanpa menggunakan alat tulis yang kadang
anak susah untuk memegangnya. Permainan finger painting yakni permainan yang
bertujuan untuk mengembangkan dan melatih kemampuan motorik halus anak dan seni
anak. Dalam penelitian ini finger painting dijadikan alat untuk melatih anak
untuk menulis meski sebatas kemampuan menulis awal dan mengenanalkan huruf
lepas.
G.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis awal melalui
permainan finger painting pada peserta didik di PAUD Kemuning 013 pada kelompok
A Tahun Ajaran 2016/2017.
H.
Tempat
dan Waktu Penelitian
Lokasi
penelitian di PAUD KEMUNING yang berada di Jalan Mantang blok K gang 3 No. 8 Rt
003/013 Kelurahan Lagoa Kecamatan Koja Jakarta – Utara. Terletak jauh dari
jalan raya dekat dengan pemukiman padat
penduduk. Penelitian ini dilakukan dari bulan September sampai bulan
Oktober 2016.
I.
Latar
Penelitian
Penelitian
ini di lakukan untuk mengetahui kegiatan menulis awal sudah dapat dimulai saat
anak menunjukan perilaku seperti mencoret-coret buku atan dinding, kondisi
tersebut menunjukkan berfungsinya sel-sel otak yang perlu dirangsang supaya
berkembang secara optimal. Mengingat menulis merupakan bagian integral dari
catur tunggal ketrampilan berbahasa yaitu menyimak, membaca, menulis dan
berahasa. Ketrampilan menulis sejak dini sangat penting bagi anak kedepan, agar
anak dapat menyampaikan suatu pesan atau informasi secara tertulis. Tulisan
dapat menjadi alat komunikasi, melalui sebuah tulisan anak dapat mengungkapkan
suatu hal yang ditunjukan kepada orang dewasa yang ada di sekitarnya.
J.
Metode
Penelitian
Menurut
Nasir, metode penelitian adalah cara utama yang di gunakan peneliti untuk
mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. Dalam hal
ini penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan tindakan
langsung terhadap beberapa anak yang ada di BKB PAUD Kemuning
K.
Data
dan Sumber Data
Sumber
data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan mengenai suatu
data. Sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :
-
Sumber data primer yaitu
sumber data yag diperoleh secara langsung dari objek penelitian baik diperoleh
dari guru, siswa, dan guru pendamping melalui observasi langsung.
-
Sumber data sekunder yaitu
sumer data yang diperoleh secara tidak langsung baik dari buku literatur,
maupun laporan-laporan dari sumber lain.
-
Dalam penelitian Tindakan
Kelas yang di lakukan di Paud Kemuning 013 pada anak kelompok A yang berjumlah
20 anak , yang masing-masing 13 anak laki-lak dan 7 anak perempuan
L.
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data primer dan data sekunder
adalah sebagai berikut :
·
Studi kepustakaan yaitu teknik
pengumpulan data sekunder dari berbagai buku dan tulisan yang relevan untuk
menyusun konsep penelitian serta mengungkap objek penelitian
·
Teknik observasi langsung
terhadap objek penelitian baik yang diperoleh dari guru, siswa, maupun guru
pendamping
M. Pemeriksaan Keabsahan Data
Dengan
cara melampirkan data yang diperoleh melalui observasi langsung serta
dokumentasi
N.
Teknik
Analisa Data
Teknik
analisa data yang digunakan dengan cara mengumpulkan hasil observasi terhadap
objek secara langsung dan secara tidak langsung dengan studi kepustakaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar