here we are

here we are

Senin, 26 Desember 2016

Proposal Penelitian PAUD Oleh Mimi Barulis

UJIAN TENGAH  SEMESTER (UTS)     

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu:
Iswadi, M. Pd

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI DI BKB PAUD TUNAS MELATI CILANGKAP


                                          




Oleh:
MIMI BARULIS ( 20158402019 )


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN  DAN  ILMU PENDIDIKAN ( STKIP)
                                            KUSUMA NEGARA JAKARTA

2016





A.     Latar belakang masalah

Kecerdasan emosional merupakan salah satu kecerdasan yang sangat mempengaruhi perkembangan kehidupan anak, karena 80% kesuksesan kehidupan sangat ditentukan oleh kecerdasan emosional ( Golemen, 2002.34 ). Memberikan pendidikan kepada anak sejak dini sangat penting dan sangat di anjurkan karena sejak anak dilahirkan hingga tahun-tahun pertama anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Perkembangan anak pada tahun-tahun awal lebih kritis di bandingkan dengan perkembangan selanjutnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia sebagai manusia seutuhnya. Peran orang tua dalam perkembangan emosional anak sangat dibutuhkaan, karena orang tualah yang dapat mendampingi dan mengembangkan kecerdasan anak semaksimal mungkin. Perkembangan anak khususnya perkembangan emosional tercapai dengan baik dan sempurna. Sehingga diharapkan anak lebih  mampu untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul selama proses perkembangan menuju manusia dewasa.


B.     Identifikasi masalah
Setelah melakukan pengamatan terhadap anak-anak ditemukan beberapa masalah terkait dengan judul penelitian diantaranya :
a.       Bagaimana pola asuh orang tua terhadap perkembangan emosi anak
b.      Apa kendala orang tua dalam menerapkan pola asuh emosional anak
c.       Usaha-usaha yang telah dilakukan orang tua dalam pembentukan pola emosi anak

C.     Pembatasan masalah
Pembatasan penelitian dipusatkan  pada masalah tentang bagai mana pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecerdasan  emosional anak pada BKB PAUD Tunas Melati Cilangkap 

D.    Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu :
1.      Adakah hubungan pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak di bkb paud tunas melati
2.      Seberapa besar hubungan pola asuh orang tua terhadap anak di bkb paud tunas melati

E.     Manfaat  Penelitian
Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain :
1.      Kegunaan teoritis
Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan penelitian yang terkait dengan pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak usia dini
2.      Kegunaan praktis
Manfaat praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengevaluasi peran guru, sehingga mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak

F.      Kajian Pustaka
Kecerdasan emosi untuk keadaan sekarang menjadi sangat penting untuk dimiliki mengingat telah muncul tekanan moral yang mendesak, yaitu saat-saat jalinan masyarakat mulai terurai semakin cepat ketika sifat mementingkan diri sendiri, kekerasan dan sifat jahat tampak setelah mengikis sisi-sisi baik kehidupan masyarakat. ( Mustofa 2007,14 ). Hal ini memunculkan alasan perlunya kecerdasan emosional yang bertumpu pada hubungan antara perasaan, watak dan naluri moral. Pengalaman dan pendidikan dimasa kanak-kanak akan menjadi kebiasaan dan menjadi karakter seseorang, sehingga sulit untuk dihapus, kalau bisa hanya ditutupi. Namun apabila ada stimulus yang merangsang pengalaman hidup yang pernah dialammi tersebut, maka watak tersebut akan kembali walaupun dalam bentuk  berbeda. Dalam arti lain, pengalaman dan pendidikan di masa kanak-kanak menjadi pondasi dasar bagi kepribadian anak dan daapaat berpengaruh terhadap perkembangan selanjutnya ( Rahman. 2002:51 ). Adapun emosi yang berkembang pada  anak usia dini adalah emosi, takut, cemas, marah, cemburu, kegembiraan, kesenangan, kenikmatan, kasih sayang, dan rasa ingin tahu ( Yusuf, 2002: 167169 ).
 Sedangkan pihak yang paling efektif untuk melaksanakan tugas pendidikan untuk anak-anak dimasa kanak-kanak awal adalah keluarga, khususnya kedua orang tua. Karena orang tua memiliki perasaan yang penting bagi anak, antara lain: orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak, pelindung utama bagi anak, sumber kehidupan dan tempat bergantung bagi anak serta tempat sumber kebahagian bagi anak. Disamping itu orang tua juga memiliki otoritas penuh untuk memberikan stimulasi dan pelayanan pendidikan bagi anak tampa diganggu oleh pihak lain ( Rahman, 2002: 96-98 ). Untuk mencapai kesuksesan hidup, orang tidak hanya butuh IQ tinggi tetapi justru butuh EQ tinggi ( Hari wijaya, 2006 : 7 ). Dengan demikian masa kanak-kanak adalah masa yang paling tepat untuk melatih  dan mengembangkan kecerdasan emosional anak sehingga diharapkan saat dewasa dapat memiliki kecakapan hidup yang baik dan mampu mencapai kesuksesan.

G.    Kerangka Berfikir Tindakan
a.       Berdasaarkan kajian penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan, bahwa peran atau pengaruh orang tua sangat besar terhadap emosional anak usia dini
b.      Setiap tingkah laku orang tua dapat ditiru oleh anak baik tingkah laku positif maupun tingkah laku negative
c.       Anak ibarat kertas putih polos yang dengan mudah kita tulis sesuka hati. Semua yang mereka lihat, rasakan, dan dengar lebih sering ditelan mentah-mentah tampa disaring terlebih dahulu. Maswan dkk (2010).

H.    Hipotesis Tindakan
Berdasarkan acuan teoterik dan kerangka berfikir yang telah dipaparkan maka hipotesis penelitian ini adalah : Peran pengaruh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak usia dini dapat dikembangkan secara positif dengan metoda penelitian tindakan kelas di BKB PAUD TUNAS MELATI, Cilangkap Jakarta Timur.


I.        Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari perumusan masalah yang peneliti buat bertujuan sebagai  erikut :
1.      Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pola asuh keluarga (otoriter, demokratis, permisif ) terhadap kecerdasan emosional anak.
2.      Tujuan Khusus
a.       Untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak di  bkb paud tunas melati cilangkap

J.       Tempat dan Waktu Penelitian
1.Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada kelompok usia
5-6  tahun di bkb paud tunas melati cilangakap
2.Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tahun 2016-2017, yakni pada bulan September- oktober 2016

K.    Metode Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan. Hal ini merupakan salah satu langkah dalam melakukan penelitian yang akan membawa peneliti pada suatu kesimpulan penelitian yang merupakan pemecahan masalah dari rumusan masalah yang diteliti oleh peneliti. Langkah-langkah atau prosedur-prosedur dalam penelitian disebut sebagai metode penelitian. Dalam metode penelitian terdapat beberapa alat dan teknik tertentu yang digunakan untuk menguji hipotesispenelitian. Menurut Sugiono (2007:1 ) mengatakan bahwa penelitian metode adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yang rasional, empiris dan sistimatis.
Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga keterjangkauan penalaran manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey eksplanasi ( eksplanatory surfey ). Metode penelitian eksplanasi yaitu metode penelitian yang digunakan dalam populasi besar maupun kecil, tetapi data yang digunakan adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan deskripsi dari hubungan-hubungan antar variable. Objek telahan dalam penelitian survey eksplanasi adalah untuk menguji kebenaran hubungan-hubungan antar variable yang dihipotesiskan. Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan-hubungan antar variable serta untuk mengetahui apakah satu variable dipengaruhi atau tidak dipengaruhi oleh variable yang lainya. Dengan menggunakan penelitian survey eksplanasi, peneliti melakukan pengamatan untuk mengetahui gambaran antar dua variable yaitu variable  peran orang tua dan tingkah laku siswa. Apakah tepat hubungan pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional pada bkb paud tunas melati cilangkap tahun ajaran 2016/2017.

L.     Langkah – langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian terdiri dari 3  siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi
1.      Siklus I
a.       Perencanaan
Anak usia 5-6 tahun sudah memasuki tahap operasional konkrit, dimana anak mulai berfikir logis, untuk mengganti cara berfikir sebelumnya yang bersifat intuintif-frimitif namun masih membutuhkan contoh-contoh konkrit, disinilah guru berperan dalam membentuk perkembangan pola piker dan perilaku anak dengan membuat perencanaan pembelajaran yang memberikan contoh perilaku dan pembiasaan yang baik
b.      Pelaksanaan
Membiasakan anak   untuk selalu biasa mengontrol emosinya dan bertingkah laku sopan kepada siapapun
c.       Pengamatan
Penelitian menggunakan observasi karena melalui pengamatan secara langsung diperoleh data otentik melalui crosscheck antara observasi dan wawancara mendalam juga memperoleh gambaran secara langsung terhadap anak
d.      Refleksi
Peneliti beserta pengamat mendiskusikan hasil pengamatan dari prilaku anak dan hasil belajar siswa selama mengikuti proses belajar mengajar, apakah ada perubahan sikap pada anak yang biasanya setelah belajar tatakrama dan sopan santun

2.      Siklus 2
a.       Perencanaan
Merencanakan untuk melakukan pembelajaran yang menunjang pembelajaran yang telah dilakukan disiklus 1 yaitu mengarahkan kepada anak-anak supaya dapat mengendalikan emosinya dengan belajar kepada teman-temannya yang bertingkah laku yang baik
b.      Pelaksanaan
Anak dibiasakan bertingkah laku yang sopan, contohnya bertegur sapa yang sopan pada teman, bermain bersama, saling memaafkan bila terjadi kesalah pahaman
c.       Pengamatan
Pengamatan melihat adanya perubahan sikap anak setelah dilakukan pelajaran, yang tadinya hampir 70%  anak suka berbicara kotor dank eras menurun menjadi 50% saja, 60% anak yang tadinya suka bermain perkelahian dan cepat marah menurun menjadi 40% saja
d.      Refleksi
Peneliti dan pengamatan mendiskusikan hasil pengamatan yang sudah mulai menunjukan hasil positif dan menyusun langkah-langkah selanjutnya guna mendukung penelitian
3.      Siklus 3
a.       Perencanaan
Merencanakan program pembelajaran-pembelajaran pada anak yang masih mengalami kendala ketika harus memaafkan teman yang berbuat salah, denngan membacakan kisah keteladanan
b.      Pelaksanaan
Selain pembiasaan untuk selalu berkata baik dan sopan, anak juga diajak untuk mendengarkan cerita/kisah keteladanan yang perlu dicontoh, missal persahabatan binatang dihutan
c.       Refleksi
Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan, selama proses pembelajaran peneliti sudah berjalan sesuai yang diharapkan, maka peneliti dan pengamat merasa sudah cukup untuk melakukan penelitian karena sudah memenuhi target yang diharapkan  

M.    Sumber Data
Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan mengenai suatu data. Sumber data data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer merupakan sumber data yang diperoleh penulis secara langsung dari objek penelitian melalui pennyebaran angket yang diberikan kepada orang tua murid bkb paud tunas melati cilangkap tahun ajara 2016/2017. Sumber data
 Sekunder dalam penelitian yaitu buku-buku literature, hasil opservasi, maupun laporan-laporan bkb paud tunas melati.



N.    Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang dirumuskan, karena data yang diperoleh akan dijadikan landasaan dalam mengambil kesimpulan, data yang dikumpulkan haruslah data yang benar. Agar data yang dikumpulkan baik dan benar, instrument pengumpulan datanya pun harus baik.
Teknik pengumpulan data sangat ditentukan oleh metodelogi penelitian, apakah kuntitatif atau kualitatif. Dalam penelitian kualitatif dikenal dengan teknik pengumpulan data : observasi, focus group discussion ( FGD ), wawancara mendalam ( indent interview ), dan studi kasus ( case study ).
Sedangkan dalam penelitian kuantitatif dikenal teknik pengumpulan data : angket ( questionnaire ), wawancara, dan dokumentasi.
Teknik yang dikunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik pengumpulan datanya angket, wawancara, dan dokumentasi terhadap orang tua murid di bkb paud tunas melati cilangkap.

O.     Teknik Analisa Data
Proses analisa data dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari: pengamatan yang sudah ditulis, dokumen foto, dan format penilain. Setelah melalui proses analisis semuanya, kemudian dipilah-pilah sesuai fokus penelitian. Setelah melalui proses analisis maka akan diperoleh data yang valid, kemudian data tersebut disimpulkan dan dimaknai.



P.       Keabsahan Data
Untuk menguji tingkat kepercayaan dan keabsahan data peneliti menggunakan teknik sebagai berikut :
a.       Kredibilitas
Item-item yang digunakan peneliti dalam instrument merupakan penjabaran dari teori-teori yang terkait sehingga peneliti menentukan indicator instrument lebih terperinci
b.      Keterbukaan
Penyajian data yang disusun oleh peneliti disampaikan secara transparan untuk diketahui kepala sekolah, guru kelas, hal ini dilakukan sebagai bahan untuk perbaikan tindakan selanjutnya dan memperkaya peneliti untuk memahami ruang lingkuppenelitian
c.       Keakuratan
Dalam pengisian data diperoleh Informasi yang akurat, data yang diterima peneliti tidak dipengaruhi oleh factor-faktor yang dapat menghambat ketercapaian tujuan penelitian
d.      Kelayakan
Data yang digunakan peneliti sebelumnya telah diinformasikan kepada pembimbing apabila ada indicator yang kurang tepat dalam pengambilan data makapeneliti akan memperbaiki indicator tersebut.

Q.    Kriteria Keberhasilan Penelitian
Dalam penelitian ini jika pelaksanaan siklus 1 pada penelitian ini belum menunjukan tindakan penelitian  hasil yang optimal, maka akan dilakukan dengan pelaksanaan siklus 2, jika belum menunjukan peningkatan hasil yang optimal, maka diperlukan pengembangan perencanaan tindakan untuk penelitian selanjutnya melalui siklus 3. Pengembangan perencanaan tindakan ini lebih difokuskan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang bisa mengendalikan emosional anak secara positif.


                                 Daftar pustaka


Hurlock B. Elizabeth, psikologi perkembangan ( edisi kelima ) Jakarta : Erlangga ,1999
Papalia Diane E, Menyelami Perkembangan Manusia ( edisi 12 ) Jakarta : salemba humanika, 2014
Santrock John W, Perkembangan Masa hidup ( edisi 13 ) Jakarta : Erlangga 2012

Tim Dosen STKIP Kusuma Negara, Buku pedoman Penulisan dan Bimbingan Skripsi Jakarta : STKIP Kusuma Negara, 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar