UJIAN
TENGAH SEMESTER (UTS)
Disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah
” Metodologi Penelitian ”
Dosen Pengampu:
Iswadi,
M. Pd
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA
DINI DI BKB PAUD TUNAS MELATI CILANGKAP
Oleh:
MIMI BARULIS ( 20158402019 )
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP)
KUSUMA
NEGARA JAKARTA
2016
A.
Latar belakang masalah
Kecerdasan emosional merupakan salah
satu kecerdasan yang sangat mempengaruhi perkembangan kehidupan anak, karena
80% kesuksesan kehidupan sangat ditentukan oleh kecerdasan emosional ( Golemen,
2002.34 ). Memberikan pendidikan kepada anak sejak dini sangat penting dan
sangat di anjurkan karena sejak anak dilahirkan hingga tahun-tahun pertama anak
akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Perkembangan anak pada
tahun-tahun awal lebih kritis di bandingkan dengan perkembangan selanjutnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa masa kanak-kanak merupakan gambaran awal
manusia sebagai manusia seutuhnya. Peran orang tua dalam perkembangan emosional
anak sangat dibutuhkaan, karena orang tualah yang dapat mendampingi dan
mengembangkan kecerdasan anak semaksimal mungkin. Perkembangan anak khususnya
perkembangan emosional tercapai dengan baik dan sempurna. Sehingga diharapkan
anak lebih mampu untuk mengatasi
berbagai masalah yang timbul selama proses perkembangan menuju manusia dewasa.
B. Identifikasi
masalah
Setelah melakukan pengamatan terhadap
anak-anak ditemukan beberapa masalah terkait dengan judul penelitian
diantaranya :
a. Bagaimana
pola asuh orang tua terhadap perkembangan emosi anak
b. Apa
kendala orang tua dalam menerapkan pola asuh emosional anak
c. Usaha-usaha
yang telah dilakukan orang tua dalam pembentukan pola emosi anak
C. Pembatasan
masalah
Pembatasan penelitian dipusatkan pada masalah tentang bagai mana pengaruh pola
asuh orang tua terhadap kecerdasan
emosional anak pada BKB PAUD Tunas Melati Cilangkap
D. Perumusan
masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu :
1. Adakah
hubungan pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak di bkb paud
tunas melati
2. Seberapa
besar hubungan pola asuh orang tua terhadap anak di bkb paud tunas melati
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini mempunyai
beberapa manfaat, antara lain :
1. Kegunaan
teoritis
Manfaat
teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
penelitian yang terkait dengan pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecerdasan
emosional anak usia dini
2. Kegunaan
praktis
Manfaat
praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengevaluasi peran guru,
sehingga mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional
anak
F. Kajian
Pustaka
Kecerdasan emosi untuk keadaan sekarang menjadi sangat
penting untuk dimiliki mengingat telah muncul tekanan moral yang mendesak,
yaitu saat-saat jalinan masyarakat mulai terurai semakin cepat ketika sifat
mementingkan diri sendiri, kekerasan dan sifat jahat tampak setelah mengikis
sisi-sisi baik kehidupan masyarakat. ( Mustofa 2007,14 ). Hal ini memunculkan
alasan perlunya kecerdasan emosional yang bertumpu pada hubungan antara
perasaan, watak dan naluri moral. Pengalaman dan pendidikan dimasa kanak-kanak
akan menjadi kebiasaan dan menjadi karakter seseorang, sehingga sulit untuk
dihapus, kalau bisa hanya ditutupi. Namun apabila ada stimulus yang merangsang
pengalaman hidup yang pernah dialammi tersebut, maka watak tersebut akan
kembali walaupun dalam bentuk berbeda.
Dalam arti lain, pengalaman dan pendidikan di masa kanak-kanak menjadi pondasi
dasar bagi kepribadian anak dan daapaat berpengaruh terhadap perkembangan
selanjutnya ( Rahman. 2002:51 ). Adapun emosi yang berkembang pada anak usia dini adalah emosi, takut, cemas,
marah, cemburu, kegembiraan, kesenangan, kenikmatan, kasih sayang, dan rasa
ingin tahu ( Yusuf, 2002: 167169 ).
Sedangkan pihak
yang paling efektif untuk melaksanakan tugas pendidikan untuk anak-anak dimasa
kanak-kanak awal adalah keluarga, khususnya kedua orang tua. Karena orang tua
memiliki perasaan yang penting bagi anak, antara lain: orang tua adalah guru
pertama dan utama bagi anak, pelindung utama bagi anak, sumber kehidupan dan
tempat bergantung bagi anak serta tempat sumber kebahagian bagi anak. Disamping
itu orang tua juga memiliki otoritas penuh untuk memberikan stimulasi dan
pelayanan pendidikan bagi anak tampa diganggu oleh pihak lain ( Rahman, 2002:
96-98 ). Untuk mencapai kesuksesan hidup, orang tidak hanya butuh IQ tinggi
tetapi justru butuh EQ tinggi ( Hari wijaya, 2006 : 7 ). Dengan demikian masa
kanak-kanak adalah masa yang paling tepat untuk melatih dan mengembangkan kecerdasan emosional anak
sehingga diharapkan saat dewasa dapat memiliki kecakapan hidup yang baik dan
mampu mencapai kesuksesan.
G. Kerangka
Berfikir Tindakan
a. Berdasaarkan
kajian penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan, bahwa peran atau
pengaruh orang tua sangat besar terhadap emosional anak usia dini
b. Setiap
tingkah laku orang tua dapat ditiru oleh anak baik tingkah laku positif maupun
tingkah laku negative
c. Anak
ibarat kertas putih polos yang dengan mudah kita tulis sesuka hati. Semua yang
mereka lihat, rasakan, dan dengar lebih sering ditelan mentah-mentah tampa
disaring terlebih dahulu. Maswan dkk (2010).
H. Hipotesis
Tindakan
Berdasarkan acuan teoterik dan
kerangka berfikir yang telah dipaparkan maka hipotesis penelitian ini adalah :
Peran pengaruh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak usia dini dapat
dikembangkan secara positif dengan metoda penelitian tindakan kelas di BKB PAUD
TUNAS MELATI, Cilangkap Jakarta Timur.
I.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari perumusan masalah
yang peneliti buat bertujuan sebagai
erikut :
1. Tujuan
Umum
Untuk
mengetahui hubungan pola asuh keluarga (otoriter, demokratis, permisif )
terhadap kecerdasan emosional anak.
2. Tujuan
Khusus
a.
Untuk mengetahui hubungan pola asuh orang
tua terhadap kecerdasan emosional anak di bkb paud tunas melati cilangkap
J. Tempat
dan Waktu Penelitian
1.Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini
dilakukan pada kelompok usia
5-6
tahun di bkb paud tunas melati cilangakap
2.Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tahun 2016-2017, yakni
pada bulan September- oktober 2016
K. Metode
Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian,
peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode penelitian yang akan
digunakan. Hal ini merupakan salah satu langkah dalam melakukan penelitian yang
akan membawa peneliti pada suatu kesimpulan penelitian yang merupakan pemecahan
masalah dari rumusan masalah yang diteliti oleh peneliti. Langkah-langkah atau
prosedur-prosedur dalam penelitian disebut sebagai metode penelitian. Dalam
metode penelitian terdapat beberapa alat dan teknik tertentu yang digunakan
untuk menguji hipotesispenelitian. Menurut Sugiono (2007:1 ) mengatakan bahwa
penelitian metode adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada
ciri-ciri keilmuan, yang rasional, empiris dan sistimatis.
Rasional berarti kegiatan penelitian
dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga keterjangkauan penalaran
manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia
sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan
langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian survey eksplanasi ( eksplanatory surfey
). Metode penelitian eksplanasi yaitu metode penelitian yang digunakan dalam
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang digunakan adalah data sampel yang
diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan deskripsi dari
hubungan-hubungan antar variable. Objek telahan dalam penelitian survey
eksplanasi adalah untuk menguji kebenaran hubungan-hubungan antar variable yang
dihipotesiskan. Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan-hubungan antar
variable serta untuk mengetahui apakah satu variable dipengaruhi atau tidak
dipengaruhi oleh variable yang lainya. Dengan menggunakan penelitian survey eksplanasi,
peneliti melakukan pengamatan untuk mengetahui gambaran antar dua variable
yaitu variable peran orang tua dan
tingkah laku siswa. Apakah tepat hubungan pengaruh pola asuh orang tua terhadap
kecerdasan emosional pada bkb paud tunas melati cilangkap tahun ajaran
2016/2017.
L. Langkah
– langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian terdiri
dari 3 siklus. Setiap siklus terdiri
dari 4 tahap, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi
1. Siklus
I
a. Perencanaan
Anak usia 5-6 tahun sudah memasuki
tahap operasional konkrit, dimana anak mulai berfikir logis, untuk mengganti
cara berfikir sebelumnya yang bersifat intuintif-frimitif namun masih
membutuhkan contoh-contoh konkrit, disinilah guru berperan dalam membentuk
perkembangan pola piker dan perilaku anak dengan membuat perencanaan
pembelajaran yang memberikan contoh perilaku dan pembiasaan yang baik
b. Pelaksanaan
Membiasakan anak untuk selalu biasa mengontrol emosinya dan
bertingkah laku sopan kepada siapapun
c. Pengamatan
Penelitian menggunakan observasi karena
melalui pengamatan secara langsung diperoleh data otentik melalui crosscheck
antara observasi dan wawancara mendalam juga memperoleh gambaran secara
langsung terhadap anak
d. Refleksi
Peneliti beserta pengamat
mendiskusikan hasil pengamatan dari prilaku anak dan hasil belajar siswa selama
mengikuti proses belajar mengajar, apakah ada perubahan sikap pada anak yang
biasanya setelah belajar tatakrama dan sopan santun
2. Siklus
2
a. Perencanaan
Merencanakan untuk melakukan
pembelajaran yang menunjang pembelajaran yang telah dilakukan disiklus 1 yaitu
mengarahkan kepada anak-anak supaya dapat mengendalikan emosinya dengan belajar
kepada teman-temannya yang bertingkah laku yang baik
b. Pelaksanaan
Anak dibiasakan bertingkah laku yang
sopan, contohnya bertegur sapa yang sopan pada teman, bermain bersama, saling memaafkan
bila terjadi kesalah pahaman
c. Pengamatan
Pengamatan melihat adanya perubahan
sikap anak setelah dilakukan pelajaran, yang tadinya hampir 70% anak suka berbicara kotor dank eras menurun
menjadi 50% saja, 60% anak yang tadinya suka bermain perkelahian dan cepat
marah menurun menjadi 40% saja
d. Refleksi
Peneliti dan pengamatan mendiskusikan
hasil pengamatan yang sudah mulai menunjukan hasil positif dan menyusun
langkah-langkah selanjutnya guna mendukung penelitian
3. Siklus
3
a. Perencanaan
Merencanakan program
pembelajaran-pembelajaran pada anak yang masih mengalami kendala ketika harus
memaafkan teman yang berbuat salah, denngan membacakan kisah keteladanan
b. Pelaksanaan
Selain pembiasaan untuk selalu berkata
baik dan sopan, anak juga diajak untuk mendengarkan cerita/kisah keteladanan
yang perlu dicontoh, missal persahabatan binatang dihutan
c. Refleksi
Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil dari
pembelajaran yang telah dilakukan, selama proses pembelajaran peneliti sudah
berjalan sesuai yang diharapkan, maka peneliti dan pengamat merasa sudah cukup
untuk melakukan penelitian karena sudah memenuhi target yang diharapkan
M. Sumber Data
Sumber data merupakan segala sesuatu
yang dapat memberikan keterangan mengenai suatu data. Sumber data data yang
digunakan oleh penulis dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan
sumber data sekunder. Sumber data primer merupakan sumber data yang diperoleh
penulis secara langsung dari objek penelitian melalui pennyebaran angket yang
diberikan kepada orang tua murid bkb paud tunas melati cilangkap tahun ajara
2016/2017. Sumber data
Sekunder dalam penelitian yaitu buku-buku
literature, hasil opservasi, maupun laporan-laporan bkb paud tunas melati.
N. Teknik
Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam
penelitian digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang
dirumuskan, karena data yang diperoleh akan dijadikan landasaan dalam mengambil
kesimpulan, data yang dikumpulkan haruslah data yang benar. Agar data yang
dikumpulkan baik dan benar, instrument pengumpulan datanya pun harus baik.
Teknik pengumpulan data sangat
ditentukan oleh metodelogi penelitian, apakah kuntitatif atau kualitatif. Dalam
penelitian kualitatif dikenal dengan teknik pengumpulan data : observasi, focus
group discussion ( FGD ), wawancara mendalam ( indent interview ), dan studi
kasus ( case study ).
Sedangkan dalam penelitian kuantitatif dikenal teknik
pengumpulan data : angket ( questionnaire ), wawancara, dan dokumentasi.
Teknik yang dikunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik pengumpulan datanya angket,
wawancara, dan dokumentasi terhadap orang tua murid di bkb paud tunas melati
cilangkap.
O. Teknik Analisa Data
Proses analisa data dimulai dengan
menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari: pengamatan yang
sudah ditulis, dokumen foto, dan format penilain. Setelah melalui proses
analisis semuanya, kemudian dipilah-pilah sesuai fokus penelitian. Setelah
melalui proses analisis maka akan diperoleh data yang valid, kemudian data
tersebut disimpulkan dan dimaknai.
P. Keabsahan Data
Untuk menguji tingkat kepercayaan dan
keabsahan data peneliti menggunakan teknik sebagai berikut :
a. Kredibilitas
Item-item yang digunakan peneliti
dalam instrument merupakan penjabaran dari teori-teori yang terkait sehingga
peneliti menentukan indicator instrument lebih terperinci
b. Keterbukaan
Penyajian data yang disusun oleh
peneliti disampaikan secara transparan untuk diketahui kepala sekolah, guru
kelas, hal ini dilakukan sebagai bahan untuk perbaikan tindakan selanjutnya dan
memperkaya peneliti untuk memahami ruang lingkuppenelitian
c. Keakuratan
Dalam pengisian data diperoleh Informasi
yang akurat, data yang diterima peneliti tidak dipengaruhi oleh factor-faktor
yang dapat menghambat ketercapaian tujuan penelitian
d. Kelayakan
Data yang digunakan peneliti sebelumnya telah
diinformasikan kepada pembimbing apabila ada indicator yang kurang tepat dalam
pengambilan data makapeneliti akan memperbaiki indicator tersebut.
Q. Kriteria
Keberhasilan Penelitian
Dalam penelitian ini jika pelaksanaan siklus 1 pada
penelitian ini belum menunjukan tindakan penelitian hasil yang optimal, maka akan dilakukan dengan
pelaksanaan siklus 2, jika belum menunjukan peningkatan hasil yang optimal,
maka diperlukan pengembangan perencanaan tindakan untuk penelitian selanjutnya
melalui siklus 3. Pengembangan perencanaan tindakan ini lebih difokuskan pada
pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang bisa mengendalikan emosional anak secara
positif.
Daftar pustaka
Hurlock B. Elizabeth, psikologi perkembangan ( edisi kelima ) Jakarta : Erlangga
,1999
Papalia Diane E, Menyelami
Perkembangan Manusia ( edisi 12 ) Jakarta : salemba humanika, 2014
Santrock John W,
Perkembangan Masa hidup ( edisi 13 ) Jakarta : Erlangga 2012
Tim Dosen STKIP Kusuma Negara, Buku pedoman Penulisan dan Bimbingan Skripsi Jakarta : STKIP Kusuma
Negara, 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar