UJIAN TENGAH
SEMESTER (UTS)
DISUSUN UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
“METODOLOGI
PENELITIAN”
DOSEN PENGAMPU :
ISWADI, M.Pd
: UPAYA
PENINGKATAN KOGNITIF ANAK MELALUI BERHITUNG
OLEH
ROSITA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
KUSUMA NEGARA JAKARTA
2016
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini(PAUD) merupakan
lembaga pendidikan formal sebelum anak memasuki sekolah dasar,lembaga ini
dianggap penting karena bagi anak usia dini merupakan golden age (usia emas)
yang didalamnya terdapat “masa peka”yang hanya datang sekali.Masa peka
merupakan suatu masa yang menuntut perkembangan anak
perkembangan anak dikembangkan secara optimal.Upaya pengembangan ini dapat
dilakukan dengan berbagai cara termasuk
melalui permainan berhitung.Permainan berhitung di paud tidak hanya terkait
dengan kemampuan kognitif saja,tetapi juga kesiapan mental sosial dan
emosional,karena itu dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara
menarik,bervariasi dan menyenangkan.
Berdasarkan pengamatan di
PAUD MAWAR MELATI.penulis menemukan adanya masalah yaitu rendahnya minat anak
didik belajar berhitung dengan benda-benda yang ada di lingkungan,lebih
menyukai pembelajaran mewarnai,motorik halus dan bermain di luar.
Dengan memberikan
motifasi kepada anak karena motifasi merupakan proses internal yang mengaktifkan,memadu
dan memelihara perilaku anak secara terus menerus.contoh motifasi Intrinsik
adalah rasa ingin tahu anak untuk menghitung benda yang ada di
sekitarnya,sehingga anak mau mengulangi apa yang sudah dipelajari.
Di PAUD MAWAR MELATI
pembelajaran berhitung dengan benda-benda menggunakan alat yang sederhana.Para
pendidik menggunakan media yang ada di dalam lingkungan sekolah misalnya
pensil,sepidol,buku,jepitan baju.Hal ini membuat anak merasa bosan.
Di dalam persiapan
menyusun model pembelajaran berhitung ini disesuaikan dengan karakteristik
anak,perkembangan fisik dan psikologis anak paud,keadaan lingkungan sekitar dan
ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan sangat mendukung keberhasilan
pembelajaran.Kegiatan berhitung ini untuk meningkatkan kemampuan dan kretivitas
anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
Permainan berhitung
merupakan bagian dari matematika ,diperlukan untuk menumbuh kembangkan
keterampilan berhitung yang sangat di perlukan dalam kegiatan
sehari-hari,terutama konsep bilangan yang merupakan dasar bagi pengembangan
kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar.
Dari ketidak berhasilan
tersebut guru berupaya untuk menuntaskan
pembelajaran dalam berhitung dengan melakukan penelitian tindakan kelas
yang berjudul”Upaya Meningkatkan
Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Ikan Pada Paud Mawar Melati
KELURAHAN CEMPAKA PUTIH BARAT dan KECAMATAN CEMPAKA PUTIH JAKARTA PUSAT,Sebagai
upaya meningkatkan keaktifan siswa,yang berdampak positif terhadap peningkatan
hasil belajar siswa.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar
belakang masalah yaitu rendahnya minat anak didik belajar berhitung dengan
benda-benda yang ada di lingkungan.
1.Kurangnya atau
rendahnya minat anak untuk belajar berhitung.
2.kurang mendapatkan
perhatian sehingga kreativitas anak kurang terarah.
C.
Pembatasan masalah
Berdasarkan identifikasi
masalah di atas maka penelitian ini berupaya untuk menuntaskan pembelajaran
dalam berhitung dengan melakukan penelitian tindakan kelas di PAUD MAWAR MELATI KELURAHAN CEMPAKA PUTIH
BARAT KECAMATAN CEMPAKA PUTIH.
D.
Perumusan
Masalah
Dengan adanya
faktor-faktor di atas,untuk meningkatkan minat anak dalam pembelajaran.Penulis
melanjutkan diskusi dengan teman sejawat sehingga dapat di peroleh rumusan masalah
yaitu:
a.Apakah alat peraga yang
di gunakan sudah sesuai dengan tingkat perkembangan anak?
b.Apakah guru sudah
menggunakan alat peraga dengan baik sesuai dengan minat anak?
E.
Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian
Tindaka kelas,dengan perbaikkan pembelajaran,banyak sekali manfaatnya bagi anak
paud ,guru dan sekolah.
1.Manfaat bagi anak paud
a.dapat belajar berhitung
permulaan dari berbagai media atau alat peraga.
b.Meningkatkan
inisiatifanak untuk belajar berhitung permulaan melalui kegiatan bermain sambil
belajar.
c.Meningkatkan kemampuan
anak dalam mengkonsepkan benda-benda dengan lambang bilangan.
2.Manfaat bagi guru
a.Menambahkan wawasan
tentang rangsangan yang tepat dalam meningkatkan kemampuan berhitung permulaan.
b.Menambah pengetahuan
dalam memilih dan menggunakan alternatif pembelajaran yang tepat dalam
menyampaikan materi berhitung.
c.Mampu melakukan
perencanaan,melaksanakan dan mengevaluasi kemampuan siswa.
3.Manfaat bagi sekolah
a.Dapat menambah wawasan
bagaimana memfasilitasi anak yang ada hubungannya dengan kemampuan kognitif
anak usia dini.
b.Memberikan kesempatan
bagi guru untuk berkembang membuat inovasi baru.
c.Masyarakat akan lebih
percaya dan mendukung sekolah karena mutunya sangat bagus.
F.
Kajian Pustaka
A.Landasan Berhitug
Beberapa teori mendasari
perlunya permainan berhitung di paud adalah sebagai berikut:
1.Tingkat Perkembangan
Mental Anak
Jean Piaget,menyatakan
bahwa kegiatan belajar memerlukan kesiapan dalam diri anak.Artinya belajar
sebagai suatu proses membutuhkan aktifitas baik fisik maupun pisikis.
Selain itu kegiatan
belajar pada anak harus disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan mental
anak,karena belajar bagi anak harus keluar dari anak itu sendiri.Anak usia tk
berada pada tahapan pra-operasional kongkret dan berfikir intuitif dimana anak
mampu mempertimbangkan tentang besar,bentuk dan benda-benda didasarkan pada
interprestasi dan pengalamaannya(persepsi sendiri).
2.Masa Peka Berhitung
Pada Anak.
Perkembangan dipengaruhi
oleh faktor kematangan dan belajar.Apabila anak sudah menunjukkan masa
peka(kematangan)untuk berhitung,maka orang tua dan guru d paud harus
tanggap,untuk segera memberikan layanan dan bimbingan sehingga kebutuhan anak
dapat terpenuhi dan tersalurkan dengan sebaik-baiknya menuju perkembangan
kemampuan berhitung yang optimal.Anak usia dini adalah masa yang sangat
strategis untuk mengenalkan berhitung di jalur matematika,karena anak usia dini
sangat peka terhadap rangsangan yang diterima dari lingkungan.
Benyamin S.Bloom yang
menyatakan bahwa 50% dan potensi intelektual anak sudah terbentuk usia 4 tahun
kemudian mencapai sekitar 80% pada usia 8 tahun.
3.Perkembangan Awal
Menentukan Perkembangan Selanjutnya.
Hurlock (1993) mengatakan
bahwa lima tahun pertama dalam kehidupan anak merupakan peletak dasar bagi
perkembangan selanjutnya.Piaget juga mengatakan bahwa untuk meningkatkan
perkembangan mental adalah melalui pengalaman-pengalaman aktif dengan
menggunakan benda-benda disekitarnya.Pendidikan di PAUD sangat penting untuk
mencapai keberhasilan belajar pada tingkat pendidikan selanjutnya.
Bloom bahkan menyatakan
bahwa mempelajari bagaimana belajar (learning to learn )yang terbentuk pada
masa pendidikan PAUD akan tumbuh menjadi kebiasaan ditingkat pendidikan
selanjutnya.Hal ini bukanlah sekedar proses pelatihan agar anak mau
membaca,menulis dan berhitung,tetapi merupakan cara belajar mendasar yang
meliputi kegiatan yang dapat memotivasi untuk menemukan kesenangan dalam belajar,mengembangkan konsep
diri (perasaan mampu dan percaya diri) melatih kedisiplinan
,keberminatan,inisiatif dan apresiatif.
Sejalan dengan beberapa
teori yang telah dikemukakan diatas,permainan berhitung di paud seyogyanya
dilakukan melalui tiga tahapan penguasaan berhitung dijalur matematika yaitu:
1.Penguasaan Konsep.
Pemahaman dan pengertian
tentang sesuatu dengan menggunakan benda dan peristiwa kongkret.
2.Masa Transisi
Proses berfikir yang
merupakan masa peralihan dan pemahaman kongkrit itu masih ada dan mulai di
kenalkan bentuk lambangnya.Hal ini harus dilakukan guru secara bertahap sesuai
dengan tingkat perkembangan anak yang secara individual berbeda.
3.Lambang
Merupakan visualisasi dan
beberapa konsep misalnya lambang 7 untuk menggambarkan konsep bilangan
tujuh,merah untuk menggambar konsep warna,besar untuk mengambarkan konsep ruang
dan persegi empat untuk menggambarkan konsep bentuk.
Konsep berhitung seperti
apa yang harus di kenalkan pada anak?Pada anak usia pra-sekolah,matematika
hanya pengalaman dan bentuk penguasaan.Ikutilah konsep yang harus diperkenalkan
pada anak dengan memulai:
1.Korespondensi,satu-satu.
Pertama mulailah dengan
mencoba-coba membilang dari tingkatan yang sangat sederhana.contoh:satu
buku,satu pensil,satu bola dan seterusnya.
2.Pola
Pola merupakan kemampuan
untuk memunculkan pengaturan sehingga anak mampu memperkirakan urutan
berikutnya.Setelah melihat bentuk dua sampai tiga pola yang berurutan.
3.Memilih dan klasifikasi
Anak belajar klasifikasi
materi pengelompokkan berdasarkan bentuk,ukuran,warna dan lain-lain.
4.Membilang
Menghafal bilangan
merupakan kemampuan mengulang angka-angka yang akan membantu pemahaman anak
tentang arti sebuah angka.contoh:12345........dst.
5.Makna Angka dan
Pengenalannya.
Setiap angka memiliki
makna dan benda-benda atau simbol-simbol angka an gambar berikutnya adalah:
=2 ikan
=3 ikan, dst
6.Bentuk
Anak di kenalkan pada
bentuk-bentuk yang sama/tidak sama,besar kecil,panjang pendek.
7.Ukuran
Anak perlu pengalaman
akan mengukur benda meliputi berat,isi,panjang dengan cara mengukur langsung
sehingga proses menemukan.
8.Waktu dan Ruang
Dua hal inimerupakan
bagian dari kehidupan sehari-hari.
Contoh:Waktu:1 hari,2
hari.
Ruang: sempit,luas
9.Penambahan dan
pengurangan.
Dua hal ini dapat
dikenalkan pada pra-sekolah dengan memanipulasi benda:
Contoh penambahan
+
=
2 + 2 =
4
Contoh pengurangan:
-
=
4 - 1 =
3
Kecerdasan matematis-logis adalah kemampuan menggunakan angka dengan
baik dan melakukan penalaran benar.Kemampuan ini meliputi kemampuan
menyelesaikan masalah.mengembangkan masalah,dan menciptakan sesuatu dengan
angka dan penalaran (Armstrong 1999).
Lobus Parietal adalah pusat
sensorik,dengan rasa.seseorang dapat merasakan tangan,kaki,kepala,serta
mengetahui posisi diri dalam ruang,seperti kanan-kiri ,depan-belakang.Inilah
yang menjadi dasar pengertian yang sangat diperlukan dalam berhitung,penulisan
bilangan,dan bentuk geometri (Markam 2003).
Pengembangan matematika permulaan yaitu:
1.Mengklasifikasi benda.
Kita dapat meminta anak untuk
mengelompokkan benda berdasarkan ciri-ciri tertentu.
2.Membuat pola.
Merangkai sesuatu benda yang disusun
berulang-ulang.
3.Mengenali konsep angka (Mengenali arti
angka,menghitung,konsponden satu-satu).
4.Kegiatan mengukur
5.Mengenal bentuk geometri.
Pengalaman langsung anak-anak dengan
bahan-bahan yang berkaitan dengan matematika mempunyai banyak manfaat (pratl
1995).Dengan menggunakan manipulasi kecerdikan mendorong anak-anak untuk
berfikir dan bereaksi menghitung benda-benda dilingkugan merreka.
Salah satu konsep matematika yang paling
penting dipelajari anak usia dini adalah pengembangan kepekaan pada
bilanga.Berarti lebih dari sekedar mengitung ,kepekaan bilangan itu mencakup
pengembangan rasa kuantitas dan pemahaman kesesuaian satu lawan satu (Gelman
1998 ).
B.Karakteristik Anak
Menurut (Hartati 2005 )untuk menunjang
perkembangan anak harus diketahui berbagai ciri khas atau karakteristik anak
didik tersebut yaitu:
1.Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
Anak usia dini sangat tertarik dengan
dunia sekitarnya.Dia ingin mengetahui segala sesuatu yang terjadi di
sekelilingnya.Pada masa bayi sering memasukan benda pada mulutnya.Di usia 3-4
tahun sering membongkar pasang segala sesuatu untuk memenuhi rasa ingin
tahunya.
2.Merupakan pribadi yang unik
Setiap anak meskipun kembar memilki
keunikan masing-masing.misalnya dalam hal gaya belajar,minat dan latar belakang
keluarga.keunikan dapat berasal dari faktor genetis atau berasal dari
lingkungannya,sehingga keunikan setiap anak dapat terakomodir dengan baik.
3.Suka berfantasi dan berimajiasi.
Fantasi adalah kemampuan membentuk
tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang sudah ada dari dalam dirinya.
Imajinasi adalah kemampuan anak untuk
menciptakan suatu objek atau kejadian tanpa didukung adanya data yang nyata
(ayah bunda 1992).Salah satu imajinasi anak dapat berupa orang,hewan,atau benda
yang diciptakan dalam khayalan untuk berperan seebagai seorang teman (Harlock
1993).
4.Masa Paling Potensi Untuk belajar.
Anak usia dini mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat pada berbagai aspek serta menjadi masa yang paling peka
dan pontensial bagi anak untuk mempelajari sesuatu.Penelitian (Galahue,1993)
menyatakan bahwa usia pra sekolah merupakan waktu yang palig optimal untuk
perkembangan motorik anak.
5.Menunjukkan Sikap Egosentris.
Sikap egosentris artinya anak usia dini
pada umumnya hanya memahami sesuatu dari sudut pandangnya sendiri.Anak yang
egosentris lebih banyak berfikir dan berbicara tentang diri sendiri dari pada
orang lain dan tindakannya bertujuan menguntungkan dirinya.(Harlock,1993)
6.Memiliki Rentang daya konsentrasi yang
pendek
Anak usia dini cepat sekali berpindah dari
suatu kegiatan ke kegiatan yang lain.Di usia ini anak mulai suka bergaul dan
bermain dengan teman-teman sebayanya.Bermain merupakan dunia masa
kanak-kanak,bermain bagi anak merupakan proses mempersiapkan diri untuk masuk
ke dalam dunia orang dewasa.
C.Bermain Dan Alat Permainan
1.Pengertian bermain
Prinsip Bermain di paud adalah bermain
sambil belajar.Ketika bermain anak mengekspresikan diri dengan bebas tanpa
merasakan paksaan.(Mayke 1993)menyatakan bahwa belajar dengan
bermain,memberikan kesempatan kepada anak untuk memanipulasi,mempraktekkan
konsep serta pengertian yang tidak terkira banyaknya.
Dalam kegiatan bermain anak menggunakan
seluruh panca indranya,penglihatan,suara,rasa dan yang akan mempercepat
kualitas hubungan anak.Karena anak usia dini belajar dalam situassi holistic
dan terkait dengan kehidupan sehari-hari,maka jenis,bentuk,ukuran serta
kepentingan kegiatan pendidikan bagi anak.Ini berati dalam memilih alat-alat
bermain harus disesuaikan dengan umur,minat serta taraf perkembangan fisik dan
psikis anak didik.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih alat peraga
adalah:
a.Alat bermain hendaknya multiguna artinya alat tersebut dapat digunakan untuk
mengembangkan kemampuan yang lain.
b.Alat bermain dapat menimbulkan
kretifitas,daya imajinasi dan daya khayal.
c.Alat bermain disesuaikan dengan tingkat
usia perkembangan anak.
Beberapa ahli penelitian memberi batasan
arti bermain dengan memisahkan aspek-aspek tingkah laku yang berbeda dalam
bermain.Dikemukakan sedikitnya ada lima kriteria dalam bermain
(Dworetzky,1990:395-396)yaitu:
a.Motivasi intrinsik.Tingkah laku bermain
di motivasi dari dalam diri anak .pengaruh positif tingkah laku itu
menyenangkan untuk dilakukan.
b.Bukan dikerjakan sambil lalu.karena itu
tidak mengikuti pola atau urutan yang sebenarnya,melainkan lebih bersifat
pura-pura
c.Cara/tujuan.Cara bermain lebih
diutamakan dari pada tujuannya.anak lebih tertarik pada tingkah laku itu
sendiri dari pada keluaran yang di hasilkan.
d.Kelenturan.Bermain itu perlu yang
lentur.Kelenturan di tujukkan baik dalam bentuk maupun dalam hubungan serta
berlaku dalam setiap situasi.
2.Fungsi Bermain
Fungsi bermain dan interaksi dalam permaianan
mempunyai peran penting bagi perkembangan kognitif dan sosial.
Langkah-langkah sikap yang baik ketika
anak bermain adalah:
a.Jangan di ganggu
b.Memberi kesempatan yang cukup
c.Memberi ruang yang cukup
d.Memberi kesempatan bermain dengan
kreatif
e.materi mudah dibentuk dengan ber
ubah-ubah
f.tambahkan dimensi kerja
3.Alat Permainan
a.Pengertian alat permainan.
Pengertian alat permainan semua alat
permainan yang digunakan anak untuk memenuhi naluri bermainnya.Peralatan
tersebut tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan anak.Macam alat permainan
sebagai pelengkap untuk bermain sangat beragam.Ada yang bersifat bongkar
pasang,mengelompokkan,memadukan ,mencari padanannya,merangkai,membentuk
,mengetok,menyempurnakan suatu desain,menyusun suatu bentuk utuhnya dan lain-lain.Sewaktu
bermain dengan alat permainan anak akan mendapatkan masukan pengetahuan untuk
ia ingat.
b.Fungsi Alat Permainan
Fungsi alat permainan adalah untuk
mengenal lingkungan dan juga mengajar anak mengenal kekuatan maupun kelemahan
dirinya.Dengan alat permainan anak akan melakukan kegiatan yang jelas dan
menyenangkan ini juga akan meningkatkan sel otaknya dan menyuburkan proses
pembelajaran.
c.macam-macam permainan.
Permainan dapat di bedakan sebagai
berikut:
1.permainan gerak
2.permainan fantasi
3.permainan menerima
4.permainan bentuk
G.Kerangka
Berfikir
Refleksi Awal
Dengan media yang monoton
Kemampuan berhitung
Tidak optimal
Pemecahan masalah
Permainan ikan
Perencanaan:pelaksanaan
Pengamatan:Refleksi
-RPP Tindakan
-Media
-instrumen
Peningkatan
Kemampuan berhitung
H.Hipotesis
Tindakan
Permainan ikan dapat meningkatkan
kemampuan berhitung peserta kecamatan cempaka putih.
I.Tujuan
Penelitian
Sedangkan tujuan khusus yang ingin di
capai penulis dalam penelitian tindakan kelas (PTK) adalah:
1.Meningkatkan kemampuan anak dalam
berhitung melalui permainan ikan
2.Anak dapat berfikir logis dan
sistematis.
3.Memotivasi anak untuk mengenal konsep
bilangan dengan benar.
J.Setting
Penelitian
1.Waktu Penelitian.
Adapun penelitian dilaksanakan ,pada
semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017.
Pra siklus :November 2016
Siklus1: November 2016
Siklus 11: november 2016
2.Tempat penelitian
Di PAUD MAWAR MELATI KELURAHAN CEMPAKA
PUTIH BARAT KECAMATAN CEMPAKA PUTIH JAKARTA PUSAT
K.Metode
Penelitian
Jenis penelitian yang di gunakan yaitu
penelitian tindakan kelas.penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang di
lakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan
untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa menjadi
meningkat.Tidak berbeda dengan pengertian tersebut,Mills (2000).Mendefinisikan
penelitian tindakan sebagai “Sistematik inquiry”yang dilakukan oleh guru,kepala
sekolah,atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informassi tentang berbagai
praktik yang dilakukannya.
L.Langkah-Langkah
Penelitian
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui
penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung
1.Siklus I
Langkah-langkah yang ditempuh dalam
perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut:
Perbaikan
:bidang pengembangan kognitif 38.
Kegiatan
:membilang bilangan 1-10 dengan konsep benda.
1.pada kegiatan awal berdoa bersama,salam.
Guru bertanya tentang keadaan siswa:
a.Benda apa saja yang ada di lingkungan
sekolah?
b.Dapatkah menyebutkan bendanya?
c.Siapa yang menciptakan?
2.Guru menunjukan alat peraga untuk
pembelajaran hari itu.
3.Guru menunjukan bentuk ikan dari kardus
berangka.
4.Guru mendemonstrasikan cara membilang bilangan 1-10 dengan bentuk ikan.
5.Guru meminta anak melaksanakan kegiatan
membilang satu persatu tanpa ada
terlewatkan.
6.Anak melaksanakan tugas dan yang
mengalami kesulitan guru mengadakan pendekatan dan memberi motivasi.
Siklus II
Perbaikan ;bidang pengembangan kognitif 33
Kegiatan;mengurutkan bilangan 1-10 dengan
benda
1.Kegiatan awal berdoa salam dan tanya
jawab kepada anak.
2.Guru memperkenalkan sejumlah bentuk
ikan,dengan bermacam ukuran yang berbeda.
3.guru memasang papan planel dan anak-anak
memperhatikan.
4.guru mengajak bilangan yang ada pada
bentuk ikan dan anak-anak disuruh menempelkan pada papan planel dengan urut
setelah itu diberi jumlah benda yang sesuai urutan bilangannya.
5.Demikian kegiatan dilaksanakan secara
klasikal dan individu.
6.guru menanyakan pada anak,apakah
anak-anak sudah jelas dengan kegiatan ini?
7.guru memberi pendekatan pada anak yang
kurang mampu dan kurang jelas dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
8.guru memberi penguatan pada anak yang
berhasil
Siklus III
Dalam refleksi ,penelitian bersama teman
sejawat telah mengadakan pengamatan ,mengadakan diskusi mengenai hassil
penerapan yang sudah dilakasanakan.jika ada kegagalan harus ada penjelasan
secara konkret.Data,informasi dan penjelasan ini sangat bermanfaat untuk
melaksanakan tindakan berikutnya apabila hasilnya belum signifikan.hasil kerja
kolaborasi dalam kegiatan ini sebagai
bahan untuk menyusun tindakan berikutnya dalam siklus II,dst.
M.Sumber
Data
Pada
tahap ini pengamat dengan bantuan teman sejawat mengamati semua proses kegiatan
pembelajaran dengan mengacu pada lembar
observasi.hal-hal yang perlu diamati adalah sebagai berikut;
1.persiapan sarana
2.penguasaan materi
3.pemanfaatan dan penggunaan alat peraga
4.keaktifan siswa dalam melakukan kegiatan
5.keaktifan siswa dalam tanya jawab dan
diskusi.
Selama proses pembelajaran berlangsung
peneliti melaakukan observasi sehinnga diperoleh hasil dari pengamatan tersebut
berupa data yang nantinya akan dianalisis sehingga peneliti dapat melakukan
tindakan perbaikan di siklus berikutnya.
N.TEKNIK
DAN PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian ini ada dua tehnik
pengumpulan data yaitu observasi dan penugasan atau pemberian tugas.
1.Observasi
Cara pengumpulan data untuk mendapatkan
informasi dengan cara pengamatan langsung terhadap sikap perilaku guru dan
anak.
2.Penugasan atau pemberian tugas
Tugas yang diberikan dapat diberikan
secara perseorangan atau secara kelompok
.Tujuannya ialah untuk mengetahui sejauh mana hasil kerja anak selama dalam
mengikuti proses belajar mengajar atau menerima materi (Diah
Harwanti,1994:160).
O.TeknikAnalisa
Data
1. reduksi data
Analisis
data dalam penelitian ini meliputi analisis terdapat data primer dengan
menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai hasil
belajar pemahaman kosep bilangan.
2. deskripsi data
Analisis
data sekunder menggunakan cara deskriptif kualitatif yaitu berdasarkan hasil
observasi dan dilakukan refleksi dari beberapa kejadian dalam proses kegiatan
belajar pemahaman konsep bilangan.
3. verifikasi data
Data yang di peroleh dari nontes berupaa
hasil wawancara yang berupa hasil berbicara peserta didik.Data kualitatif
berupa informasi yang berisi kalimat yang memberikan gambaran tentang tingkat
pemahaman peserta didik mengenai keterampilan berbicara.
P. Keabsahan Data
a.Validasi data diperlukan agar diperoleh
data-data yang valid.untuk data yang diperoleh dari hasil evaluasi/hasil
belajar anak maka terlebih dahulu dibuat butir-butir soal yang telah diuji
kevalidannya dengan cara membuat kisi-kisi soal dahulu.
b.data yang diperoleh dari data observasi
divalidasi dengan sumber yaitu data berasal dari kolaborasi dengan teman satu
kelas.
Q.
KriteriaKeberhasilanPenelitian
Indikator keberhasilan yang diharapkan
dalam penelitian ini adalah:
1.Hasil belajar anak meningkat sekurang-kurangnya
80% dari seluruh anak.
2.Dengan meningkatkan hasil belajar maka
keaktifan anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar