here we are

here we are

Kamis, 05 Januari 2017

Proposal Penelitian PAUD Oleh Resmi Asnim

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI STRATEGI BERMAIN ANGKLUNG
PADA KELOMPOK A PAUD CEMPAKA RW 07
KELURAHAN TEBET BARAT JAKARTA SELATAN





                   



       OLEH :


     NAMA        : RESMI ASNIM

     NPM            : 20158410198


                                                                       





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KUSUMA NEGARA JAKARTA
2016




UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI STRATEGI BERMAIN ANGKLUNG
PADA KELOMPOK A PAUD CEMPAKA RW 07
KELURAHAN TEBET BARAT JAKARTA SELATAN


Nama Peneliti                              : Resmi Asnim
NPM                                            : 20158410198
Unit Kerja                                    : PAUD Cempaka RW 07 Tebet Barat
Jenis Penelitian                            : Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Metodologi Penelitian

           

A.   LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi dalam dirinya baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, serta fisik motorik untuk siap memasuki pendidikan Sekolah Dasar. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu lembaga pendidikan non formal untuk anak sebelum memasuki ke jenjang pendidikan selanjutnya. Lembaga ini dianggap penting untuk mengembangkan potensi anak secara optimal. Salah satu kegiatan pembelajaran yang diberikan di Pendidikan Anak Usia Dini dalam mengembangkan aspek kognitif yaitu pembelajaran mengenal angka.  Anak dapat di katakan mengenal angka jika anak dapat membilang/menyebut bilangan 1- 5, anak dapat menunjukan bilangan 1-5, serta anak dapat menghubungkan benda dengan bilangan. Kemampuan mengenal angka pada anak-anak kelompok A  PAUD CEMPAKA RW 07 Kelurahan Tebet Barat Tahun Pelajaran 2016/2017 masih rendah. Hal ini terlihat dalam kegiatan menempelkan kartu angka didapatkan bahwa dari 19 anak didik di kelompok A PAUD CEMPAKA yang menunjukkan kemampuan mengenal angka anak masih rendah dan mengalami kesulitan, dari 19 anak didik yang mendapatkan bintang 4 = 4 anak, bintang 3 = 3 anak, bintang 2 =  7 anak, serta bintang 1 = 5 anak. Melalui permainan angklung diharapkan dapat meningkatkan perkembangan kognitif dalam mengenal lambang bilangan 1-7 untuk anak PAUD, khususnya di PAUD CEMPAKA RW 07 Kelurahan Tebet Barat Jakarta Selatan sehingga kualitas pembalajaran dapat berkembang secara maksimal.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis mengambil judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bilangan Melalui Strategi Bermain Angklung  Pada Kelompok A PAUD CEMPAKA RW 07 Kelurahan Tebet Barat ”.

B.   IDENTIFIKASI MASALAH
                  Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam kegiatan belajar mengajar sebagai berikut :

      1. Masih rendahnya kemampuan membilang peserta didik
      2. Rendahnya minat peserta didik dalam mengenal angka
      3. Kurangnya media (alat peraga) dalam pelajaran mengenal angka


      C.    PEMBATASAN MASALAH

Berdasarkan uraian diatas,  pembatasan masalah sebagai berikut :

      1.  Apakah guru sudah menggunakan alat peraga atau media yang sesuai ?
      2.  Apakah kondisi awal anak didik untuk mengikuti pelajaran mengenal angka
          sudah  memadai ?

      D.    PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan menjadi fokus dari perbaikan pembelajaran yaitu:
“Apakah menggunakan strategi bermain Angklung dapat meningkatkan kemampuan membilang permulaan pada anak usia dini di PAUD CEMPAKA RW 07 Kelurahan Tebet Barat Tebet Jakarta Selatan.

      E.     MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah :

      1. Manfaat Teoritis
        a.  Sebagai pendorong untuk pelaksanaan pendidikan sehingga menjadi
            pengetahuan bagi orang tua dan guru.

b. Sebagai informasi pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan membilang    
    anak usia dini.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi peserta  didik
·          Mendorong semangat belajar peserta didik terhadap pelajaran mengenal   
 angka
·          Menanamkan pengertian bilangan dan kecakapan dasar berhitung.
·          Memupuk dan mengembangkan kemampuan berpikir logis dan kritis dalam  memecahkan masalah yang dihadapi di kehidupan sehari-hari baik sekarang dan masa mendatang.
      b. Bagi Pendidik
·         Memudahkan Pendidik untuk melatih ketrampilan dan kesabaran dalam    
     mengajarkan pelajaran mengenal angka.
·         Pendidik dapat menerapkan pelajaran mengenal angka dengan  
     menggunakan strategi bermain angklung.
·         Membangkitkan kreativitas guru dalam menerapkan dan menciptakan
     inovasi dalam   kegiatan pembelajaran.
c. Bagi sekolah
·         Kegiatan pembelajaran di kelas akan lebih inovatif dan menyenangkan.
·         Sekolah akan mampu mengembangkan model-model pembelajaran.
·         Sekolah akan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang 
     berkualitas

 F. KAJIAN PUSTAKA
 1. Hakikat Kemampuan Kognitif, Pengertian Kemampuan Kognitif Menurut Sujiono, dkk (2006:3.3) kemampuan kognitif merupakan suatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku anak terletak pada pemahaman bagaimana pengetahuan tersebut terstruktur dalam berbagai aspeknya. Piaget sendiri mengemukakan bahwa perkembangan kognitif bukan hanya hasil kematangan organisme, bukan pula pengaruh lingkungan saja, melainkan interaksi antara keduanya.
2. Kajian Tentang Lambang Bilangan a. Pengertian Lambang Bilangan 1 Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Nur Fitriyana/11.1.01.11.0051 simki.unpkediri.ac.id FKIP-PG.PAUD 7 Pengenalan lambang bilangan pada anak perlu diberikan sedini mungkin dengan menggunakan cara yang tepat dan sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Dengan mengenalkan lambang bilangan diharapkan anak akan lebih mudah dalam memahami konsep matematika yang lainnya pada pembelajaran di tingkat yang lebih tinggi. Pengenalan lambang bilangan pada anak akan merangsang perkembangan kognitifnya, sehingga anak dapat mengolah dan menggunakan lambang bilangan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Bilangan atau yang disebut lambang bilangan menurut Ruslani (dalam Tajudin, 2008:23) adalah suatu alat pembantu yang mengandung suatu pengertian. Bilangan bilangan ini mewakili suatu jumlah yang diwujudkan dalam lambang bilangan.
2. Hakikat  Media Angklung. Gagne (Sadiman, dkk, 2003: 6) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Angklung adalah alat musik yang terbuat dari bambu dengan notasi yang dilambangkan dengan lambang bilangan 1 2 3 4 5 6 7.  Angklung ini adalah sebagai media penyampai pesan pada waktu pembelajaran matematika yang berhubungan dengan kemampuan mengenal lambang bilangan 1-7.  Kerangka Berpikir Peran media dalam pembelajaran anak usia dini sangat penting. Media adalah sebagai saluran penyampai pesan dari guru kepada anak didik agar pesan/informasi tersebut dapat diterima atau diserap anak dengan baik. Melihat kegunaan dan keuntungan yang dimiliki media angklung pada kegiatan pembelajaran, maka media  angklung merupakan salah satu media yang tepat untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan 1- 7  pada anak usia dini. Media angklung adalah media Audio visual yang efektif untuk merangsang kemampuan mengenal lambang bilangan anak.. Dengan mengenalkan lambang bilangan diharapkan anak akan lebih mudah dalam memahami konsep matematika yang lainnya pada pembelajaran di tingkat yang lebih tinggi. Pengenalan lambang bilangan pada anak akan merangsang perkembangan kognitifnya, sehingga anak dapat mengolah dan menggunakan lambang bilangan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
G.  KERANGKA BERPIKIR TINDAKAN

Refleksi Awal
Dengan strategi pembelajaran yang monoton mengakibatkan kemampuan membilang anak tidak maksimal.

                                                            Pemecahan Masalah
Bermain Angklung
Refleksi
Pengamatan
Pelaksanaan Tindakan
Perencanaan
·         RPPH
·         Media
·         Instrumens

Kemampuan Membilang Meningkat




H.  HIPOTESIS TINDAKAN
Menggunakan strategi bermain Angklung dapat meningkatkan kemampuan mengenal bilangan  peserta didik di PAUD CEMPAKA RW 07 Kelurahan Tebet Tebet Jakarta Selatan.

I.   TUJUAN PENELITIAN
      Dalam penelitian ini, penulis bertujuan sebagai berikut :
1.      Mendorong semangat peserta didik dalam pelajaran mengenal  
Angka
2.      Mengembangkan kemampuan mengenal angka dengan menggunakan 
            strategi bermain angklung.
.
      J.  SETTING PENELITIAN
          1.    Tempat Penelitian.
Penelitian yang akan dilakukan penulis mengambil lokasi di PAUD 
CEMPAKA RW 07 Kelurahan Tebet Barat Kecamatan Tebet Jakarta    
Selatan.
         2.    Waktu Penelitian.
            Adapun penelitian dilaksanakan, pada semester ganjil tahun pelajaran     
            2016/2017.
      K.  METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar peserta didik menjadi meningkat.Tidak berbeda dengan pengertian tersebut, Mills (2000). mendefinisikan penelitian tindakan sebagai “sistematik inquiry” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukannya.

      L.  LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
·         Perencanaan
Dalam kegiatan bidang pengembangan kognitif  terutama dalam hal mengenal bilangan peserta didik  masih mengalami kesulitan dan kurang paham dengan pembelajaran tersebut.
Kegiatan- kegiatan tersebut adalah :
      1.      Membilang bilangan 1-7 dengan benar.
      2.      Menyanyikan bilangan 1-7 dengan konsep benda. 
      3.      Mengurutkan angka untuk bilangan 1-7.
Oleh karena itu sebagai seorang pendidik penulis berusaha agar peserta didik dapat meningkatkan kemampuan membilangnya. Dalam mengadakan perbaikan penulis berdiskusi dengan teman sejawat konsultasi dengan kepala sekolah, konsultasi dengan supervisor maupun mencari buku-buku penunjang yang relevan. Penulis berfikir bagaimana mengatasi permasalahan yang dialami anak dalam kegiatan membilang ini. Kemudian penulis menyusun rencana perbaikan yang terdiri dari tiga siklus. Apabila hasil yang dicapai setelah dua siklus belum sesuai dengan harapan penulis, maka akan dilakukan perbaikan kembali pada siklus berikutnya. 



·         Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Peneliti bersama teman sejawat memulai perbaikan pada siklus I yang terbagi menjadi dua RPH, yaitu
SIKLUS I
MATERI
RPPH 1
1.      Memperkenalkan angklung dengan angka 1-7.
RPPH 2
1.      Bermain angklung dengan bilangan 1 - 7  

 Setelah siklus I terlaksana dan hasilnya belum sesuai target ketuntasan, maka peneliti menyusun rencana perbaikan pada siklus II yang terbagi menjadi dua RPPH dengan materi sebagai berikut :

SIKLUS II
MATERI
RPPH 1
1.      Bermain Angklung dengan bilangan 1 - 7
RPPH 2
1.      Memainkan lagu sederhana

Setelah siklus II terlaksana dan hasilnya belum sesuai target ketuntasan, maka peneliti menyusun rencana perbaikan pada siklus III yang terbagi menjadi dua RPPH dengan materi sebagai berikut :

SIKLUS III
MATERI
RPPH 1
1.      Memainkan lagu sederhana
RPPH 2
1.      Memainkan lagu dengan nomor angklung berbeda

·         Pengamatan
Dalam hal ini, selama kegiatan belajar mengajar berlangsung pengamat melakukan observasi sekalius mengevaluasi terhadap aktivasi guru dan peserta didik. Hal-hal yang perlu diamati dan dievaluasi dalam setiap perbaikannya nampak pada tabel berikut :

Siklus
Guru
Anak didik
I
1.      Penguasaan materi.
2.      Pemanfaatan alat   
         permainan.
1.      Keaktifan anak.
2.      Kemampuan anak dalam  
         mengenal lambang bilangan
II
1.      Penguasaan materi.
2.      Pemanfaatan alat    
         permainan.
1.      Keaktifan anak.
2.      Kemampuan anak dalam  
         memainkan lagu
III
   Penguasaan materi
   Pemanfaatan alat
   permainan
   Keaktifan anak
   Kemampuan anak dalam     
   memainkan lagu

·         Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan atau teman sejawat maupun peneliti sendiri didapatkan hasil sebagai berikut:
      1. SIKLUS I
    Dalam bermain angklung anak mampu mengenal angka walaupun belum  
    maksimal
      2. SIKLUS II
    Bermain  angklung anak merasa senang dan antusias sehingga anak dapat        
    Memainkan lagu.
3.    SIKLUS III
Anak merasa senang memainkan media angklung sehingga dapat memainkan lagu, anak mulai dapat memainkan nomor angklung yang berbeda.

M.  SUMBER DATA
            Sumber data penelitian ini adalah PAUD CEMPAKA RW 07 Kelurahan Tebet Barat Tebet Jakarta Selatan yang mempunyai 3 kelompok usia yaitu 5-6 tahun,4-5 tahun, 3-4 tahun. Penelitian ini dilakukan pada kelompok usia 3-4 tahun.yang terdiri dari 7 peserta didik perempuan dan 12 peserta didik laki-laki. Satu guru kelas dan dua guru pendamping.

      N.  TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian ini ada 2 teknik pengumpulan data yaitu observasi dan penugasan atau pemberian tugas.
      a.       Observasi
       Cara pengumpulan data untuk mendapatkan informasi dengan cara pengamatan langsung terhadap sikap  perilaku guru dan anak.
Tujuannya adalah mengamati peristiwa yang dirasakan subjek dan untuk mengembangkan pemahaman tentang kognitif ( mengenal bilangan )
           Format Observasi.

No
Observasi
4
3
2
1
Guru
1
Kesiapan guru
2
Membuat RPPH
3
Alat atau sarana  prasarana
4
Mempersiapkan kelas sesuai dengan tema dan kegiatan yang dilakukan
5
Penguasaan materi
Siswa 
1
Prilaku peserta didik
2
Kreatifitas peserta didik
3
Hasil belajar peserta didik
                        Keterangan: 
                        4       : Sangat baik              2          : Sedang.
                        3       : Baik.                         1         : Kurang.   
  
      b.  Penugasan atau pemberian tugas
     Suatu penelitian dimana guru dapat memberikannya setelah melihat hasil  
     kerja anak. Pemberian  tugas dapat dilakukan secara kelompok atau individu.
     Tujuannya ialah untuk mengetahui sejauh mana hasil kerja anak selama  
     dalam mengikuti proses  belajar mengajar atau menerima materi
                                   
O.  TEKNIK ANALISA DATA
1.       Reduksi data ( Pada pemilihan data pilihlah data yang relevan )
2.      Deskripsi data ( memaparkan data  yang ada )
3.      Verifikasi
Penulis melakukan musyawarah atau diskusi dengan teman    sejawat, maka setelah  melaksanakan observasi dan pemberian tugas. Peneliti atau pengamat menganalisa dengan memakai format atau lembar tugas, dimana pengamat tinggal memberikan tanda check list (√)  pada tempat yang disediakan dan sedikit memberi komentar atau saran perubahan tingkah laku anak dalam pembelajaran mengenal bilangan.
Dalam hal ini selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, pengamat melakukan observasi terhadap aktifitas guru dan murid. Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain :
1.         Persiapan sarana. 
2.         Penguasaan materi. 
3.         Pemanfaatan dan penggunaan alat peraga. 
4.         Keaktifan peserta didik dalam melakukan kegiatan. 

Selama proses belajar mengajar pengamat melakukan observasi terhadap perubahan tingkah laku peserta didik. Beberapa tingkah laku peserta didik yang diamati antara lain:
1.   Peserta didik tidak memperhatikan penjelasan guru.
2.   Peserta didik mengganggu teman.
3.   Peserta didik ada yang bermain sendiri. 
4.   Peserta didik tidak aktif dalam demonstrasi.
5.   Peserta didik tidak tertarik dengan kegiatan yang disajikan guru.

Maka pengamatan tentang perubahan tingkah laku dilaksanakan setiap siklus agar mengetahui setiap perubahan dan dapat mengambil kesimpulan mana yang harus dilakukan, metode apa yang paling tepat dan mana sarana yang masih harus dilengkapi.
P.  KEABSAHAN DATA
Pengecekan keabsahan data dilakukan antara lain dengan :
Pengamat mengunakan teknik-teknik penelitian lapangan baik dari observasi pada peserta didik , guru dan wawancara dan diskusi terhadap peserta didik dan guru serta lingkup yang terkait.
Q.  KRITERIA KEBERHASILAN PENELITIAN
Indikator keberhasilan penellitian tindakan kelas  ini adalah apabila kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan berhasil apabila terjadi perubahan yaitu meningkatnya kemampuan yang di peroleh oleh anak. Perubahan anak didik dalam mengenal bilangan permulaan menyusun angka. Kegiatan pembelajaran dengan mengunakan media yang kreatif pada anak usia dini termasuk dalam aspek kognitif. Menurut Mulyasa (2002: 99) keberhasilan kelas untuk aspek kognitif dapat dilihat dari hasil tes, jika hasil belajar siswa mencapai 65% secara individu dan 85% secara klasikal.



































Daftar Pustaka




Nurani, Yuliani,  Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : PT. Indeks,
2013.

Hurlock B. Elisabet, Perkembangan Anak Jilid 1 ( Edisi 6 ). Jakarta : Erlangga,
1999.

Sari, Yulvia, Strategi Pengembangan Matematika Anak Usia Dini, Semarang : 
IKIP Veteran Press, 2001

Mujito, AK, Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangn Kognitif. Jakarta :
Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar, 2007.

Asmani, Jamal Ma’ruf, Penelitian Tindakan Kelas. Jokjakarta : Laksana, 2011

Kayvan, Umy, Permainan Kreatif untuk Mencerdaskan Anak. Jakarta : Media Kita, 2009.

Tim Dosen STKIP Kusuma Negara, Buku Pedoman Penulisan dan Bimbingan

Skripsi. Jakarta : STKIP Kusuma Negara, 2015. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar