here we are

here we are

Kamis, 12 Januari 2017

Proposal Penelitian PAUD Oleh Tati Nurhayati


PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERNYANYI TERHADAP MOTORIK HALUS ANAK USIA 5 – 6 TAHUN DI BKB PAUD MANYAR 014 CIPINANG BESAR UTARA

UJIAN TENGAH SEMESTER ( UTS )
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“ Metodologi Penelitian “
Dosen Pengampu
Iswadi ,Mpd




OLEH :  TATI NURHAYATI
        NPM  : 20158410211


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP )
KUSUMA NEGARA JAKARTA
2017

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERNYANYI TERHADAP MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI BKB PAUD MANYAR  CIPINANG BESAR UTARA

A.     Latar Belakang Masalah

Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional ( Sisdiknas) di sebutkan bahwa Pendididkan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri ,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara,
Selanjutnya dalam pasal 28 undang- undang tesebut dalam kaitannya dengan pendidikan anak usia dini di sebutkan bahwa Pendidikan anak usia dini di selenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, Pendidikan anak usia dini dapat di selenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal / atau informal.
Dalam melaksanakan pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan maka perlu ada metode yang di pakai oleh pendidik. Pemilihan metode yang tepat maka akan sangat mempengaruhi dari pada keberhasilan proses belajar mengajar, karena tidak semua metode dapat di pergunakan dalam semua kegiatan belajar mengajar. Sesuai dengan tujuan dan program kegiatan, metode yang di pergunakan berkaitan erat dengan dimensi perkembangan anak dengan motorik, kognitif, bahasa, kreatifitas, emosi, dan sosial. Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh ketrampilan dan pola gerakan yang dapat di lakukan anak. Ketrampilan motorik di perlukan untuk mengendalikan tubuh. Ada dua macam ketrampilan motorik yaitu ketrampilan koordinasi otot halus, dan ketrampilan koordinasi otot kasar.
Ketrampilan koordinasi otot halus biasanya di pergunakan dalam kegiatan belajar di dalam ruangan, sedangkan ketrampilan koordinasi otot kasar di laksanakan di luar ruangan. Ketrampilan motorik kasar meliputi kegiatan gerak seluruh tubuh atau bagian besar tubuh. Dengan menggunakan bermacam koordinasi kelompok otot- otot tertentu anak-anak dapat belajar untuk merangkak, melempar, atau melompat. Koordinasi keseimbangan, ketangkasan, kelenturan, kekuatan, kecepatan, dan ketahanan merupakan kegiatan motorik kasar. Sedangkan motorik halus merupakan kegiatan yang menggunakan otot halus pada kaki dan tangan. Gerakan ini merupakan kecepatan. Kecepatan dan ketrampilan menggerakkan.
Dalam mengembangkan ketrampilan motorik di perlukan ketrampilan mengingat dan mengalami. Anak mengingat gerakan motorik yang telah di lakukan agar dapat melakukan perbaikan dan penghalusan gerak. Pengalaman yang di peroleh  anak dan ketrampilan mengingat yang di milikinya merupakan hal penting bagi anak dalam memperoleh ketrampilan motorik tertentu.Dengan kata lain perkataan lain pengembangan ketrampilan motorik memerlukan latihan-latihan. Selain itu anak juga harus memiliki ketrampilan dasar terlebih dahulu sebelum ia mampu memadukannya dengan kegiatan motorik yang lebih kompleks. 
Metode yang di gunakan adalah metode kegiatan yang dapat memacu semua kegiatan motorik yang perlu di kembangkan anak. Contohnya untuk kegiatan motorik halus bernyanyi, menggambar, menggunting, melipat dan sebagainya. Dalam kegiatan motorik perlu di jaga keamanan anak. Tujuan penyelenggaraan sekolah dan kompetisi di BKB Paud adalah di fokuskan pada peletakan dasar-dasar pengembangan sikap , pengetahuan, ketrampilan, dan daya cipta sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
Yang menjadi permasalan di BKB Paud Manyar adalah bahwa siswa agak sulit untuk melakukan kegiatan , yaitu kegiatan yang berhubungan dengan motorik halus , hal itu dapat di lihat pada saat pembelajaran sisiwa kurang bergairah jika ada kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan motorik halus. Misalnya siswa kurang bergairah jika ada kegiatan melipat kertas. Oleh karena itu di terapkan beberapa metode untuk mengatasi masalah tersebut. Misalnya metode pemberian tugas , metode proyek , dan metode bernyanyi, dari beberapa metode yang di terapkan ternyata metode bernyanyi ini lebih di minati siswa. Oleh karena itu penulis coba meneliti dengan membuat karya tulis dengan judul Pengaruh metode bernyanyi kemampuan motorik halus, yang secara ini berarti meningkatkan kemampuan motorik halus melalui metode bernyanyi.

B.      Identifikasi Masalah

1.      Diperlukan metode pembelajaran yang menarik bagi anak di Paud dalam pengembangan motorik halus
2.      Motorik halus anak tidak akan berkembang dengan baik jika tidak ada latihan atau pembiasaan serta upaya peningkatan kemampuan motorik halus.
3.      Diperlukan adanya upaya terhadap berkembangnya motorik halus anak berupa latihan atau pembiasaan agar memiliki kemampuan yang baik.

C.      Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah kajian teoritisnya, penulis membatasi permasalahan pada masalah “ PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERNYANYI TERHADAP MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6  TAHUN DI BKB PAUD MANYAR DI CIPINANG BESAR UTARA “

D.     Perumusan Masalah

1.      Bagaimana pelaksanaan metode bernyanyi di BKB Paud Manyar sebagai upaya untuk meningkatkan motorik halus anak usia 5-6 tahun siswa BKB Paud Manyar ?
2.      Bagaimana tingkat kemampuan motorik halus anak setelah di laksanakan Metode bernyanyi ?
3.      Seberapa besar pengaruh metode bernyanyi yang di laksanakan di BKB Paud Manyar terhadap kemampuan motorik halus ?


E.      Manfaat  Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi :
1.      Kepala sekolah dan guru sebagai masukan agar dapat meningkatkan perannya dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
2.      Guru sebagai masukan agar mau bersama-sama memecahkan masalah dan meningkatkan kemampuan motorik halus anak, agar anak dapat memiliki ketrampilan motorik halus
3.      Penulis sendiri , di jadikan pengalaman langsung untuk memperbaiki diri agar mampu menjadi guru yang baik.

F.      Kajian Pustaka

Beberapa teori memberikan pendapat tentang :

A.      Pengaruh metode bernyanyi terhadap motorik halus.
1.      Pengertian pengaruh
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:849), “ Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”
2.      Pengertian pengaruh bernyanyi/ musik
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa bernyanyi (musik) berdampak cukup besar terhadap cukup besar terhadap anak sangat besar. Dampak musik ini sangat penting terutama saat anak dalam pertumbuhan dan perkembangan antara 0 – 3 tahun. Hanya music tertentu yang memiliki ketenangan dan irama yang merdu. Sebaliknya jika anak sering di perkenalkan pada alunan music yang keras uga akan memberikan dampak yang kurang baik.
B.      Metode bernyanyi
1.      Pengertian metode bernyanyi
Metode bernyanyi menurut Ar. Rasyidahadalah sarana atau cara belajar pengucapan atau olah vocal yang berbentuk suatu lagu yang diucapkan baik secara perorangan maupun berkelompok , jika perorangan di sebut solo dan jika berkelompok di sebut koor.
2.      Pengembangan lagu dan usic bagi AUD
Keterampilan yang perlu di tumbuhkan dalam diri anak dalam hal bernyanyi dan music:
a.      Mendengarkan
Sebagian anak di lahirkan dengan kemampuan untuk mendengarkan bagaimanapun bukan sekedar untuk mendengar tetapi juga memusatkan perhatian pada bunyi yang di dengarnya.

b.      Pembedaan pendengaran
Adalah kemampuan anak untuk membedakan kualitas suara anak. Anak bisa membedakan bunyi lagu yang di dengarnya
c.       Urutan pendrngaran anak
Kunci pertumbuhan anak dalam hal music. Perlu di ingat nyanyian tradisional perlu di ajarkan padaanak-anak. Dengan demikian anak tetap melestarikan lagu daerah masing-masing yang merupakan kekayaan budaya dan tidak boleh di tinggalkan.

G.     Kerangka Berfikir Tindakan

Untuk dapat  mempengaruhi pengaruh metode yang di terapkan terhadap motorik halus, maka ada indikator yang dapat di pakai sebagai tolak ukur pengaruh metode tersebut terhadap motorik halus.

H.     Hipotesis Tindakan

Tingkat kemampuan motorik halus anak usia dini setelah di laksanakan metode bernyanyi tersebut, telah terlihat nyata ada pengaruh positifnya, berhasil dengan baik dalam upaya untuk menanamkanpemahaman dan kebiasaan yang baik guna membentuk sikap dan watak manusia, karena bernyanyi dan bermain adalah suatu hal yang mengasikkan bagi anak dan di gemari oleh setiap anak.
I.        Tujuan Penelitian

Penelitian ini di lakukan dengan tujuan untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah yang ada di BKB Paud Manyar, sebagai upaya untuk memecahkan masalah dan meningkatkan kemampuan motorik halus anak, agar anak dapat memiliki ketrampilan motorik halus sehingga gerak-gerik anggota badannya terkoordinasi dngan baik dalam usia dini.


J.       Setting Penelitian

1.      Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di BKB Paud Manyar, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur yang akan di laksanakan pada akhir tahun nanti.
2.      Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu tentang motorik halus anak usia 5 - 6 tahun yang merupakan variabel terikat ( Y ) dan metode bernyanyi yang merupakan variabel bebas ( X ).
3.      Populasi dan Sampel
a.      Populasi :
Populasi adalah jumlah siswa yang ada di sekolah yaitu terdiri dari murid kelompok A dan kelompok B yang berjumlah 29 orqng siswa
b.      Sampel :
Sampel adalah contoh banyaknya siswa yang di jadikan responden yang di teliti yaitu sebanyak 19 orang siswa.

K.      Metode Penelitian
      Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskritif kualitatif dengan         cara  tindakan kelas dan kuisioner.
L.       Langkah – langkah penelitian

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas ( PTK ) di lakukan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Langkah – langkah yang di tempuh dalam perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut :

Siklus 1 :
Pelaksanaan penggunaan metode bernyanyi yang di lakukan oleh paud manyar adalah selama satu semester , di mana dalam pelaksanan tersebut anak di latih dari mulai cara bernyanyi, nada nyanyi, arti lagu, iringan nyanyian, jenis – jenis alat music dan lain –lain.
Yang di lakukan dalam penggunaan metode bernyanyi antara lain adalah sbb :
a.      Guru membuat rencana lagu yang akan di nyanyikan, lagu tersebut diurutkan dari mulai yang termudah hingga ke yang sulit
b.      Guru memilih lagu yang di nyanyikan
c.       Guru menjelaskan dan memberi contoh cara bernyanyi yang baik
d.      Guru menjelaskan dan memberi contoh sikap bernyanyi yang baik
e.      Guru mengelompokkan anak yang sudah dapat bernyanyi dengan baik, yang sedang dan yang belum dapat bernyanyi dengan baik
Siklus 2 :
Fakta yang di dapat dalam pelaksanaan peningkatan motorik halus melalui  metode bernyanyi adalah sbb :
a.      Bernyanyi menyanyikan lagu “ Bangun tidur ku terus mandi “ di iringi dengan kecrekan yang terbuat dari tutup botol yang di rangkai dalam gagang kayu dan anak – anak mempraktikan sambil mmemegang sikat gigi.
b.      Bernyanyi menyanyikan lagu “ bersih – bersih” di iringi dengan suling yang terbuat dari bambu yang di cat awrna – warni
c.       Bernyanyi menyanyikan lagu “ kemandirian” dengan mempraktikan langsung misalnya memakai baju, memakai dan membuka sepatu
Siklus 3 :
Tingkat motorik halus setelah di lakukan kegiatan metode bernyanyi
Dalam suatu pembelajaran ada indikator yang biasa dan dapat di pakai untuk mengetahui apakah pembelajaran telah memenuhi sasaran atau pembelajaran telah berhasil dengan baik atau belum berhasil. Evaluasi atas pelaksanaan pembelajaran ini di lakukan dengan cara antara lain adalah dengan mengetahui sebelum di lakukan kegiatan berapa anak yang belum mampu menggerakkan tangannya untuk melakukan kegiatan tertentu. Selain evaluasi di atas, di adakan juga survey dan Questioner terhadap orang tua tentang pelaksanaan pembelajaran tersebut. Menentukan penilaian metode di lakukan dengan survey , baik, kurang baik
M.   Sumber – sumber data

Sesuai dengan tujuan penelitian , untuk mendapatkan data peneliti melakukan survey. Survey adalah pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang terang dan baik terhadap persoalan tertentu. Dalam suatu survey tidak semua individu dalam suatu populasi akan di teliti , namun hasil yang di harapkan haruslah dapat menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan

N.     Tekhnik pengumpulan data

Sesuai dengan tujuan penelitian, untuk mendapatkan data peneliti melakukan survey.  Survey adalah pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang terang dan baik terhadap persoalan tertentu. Dalam suatu survey tidak semua individu dalam suatu populasi akan diteliti, namun hasil yang di harapkan haruslah dapat menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan.

O.     Tekhnik  analisa data

a.      Membandingkan data peneliti dengan teori
b.      Persentase
c.       Pengolahan Data.
Setelah data dikumpulkan, maka selanjutnya data yang terkumpul tersebut diolah. Pengolahan data hasil penelitian ini di lakukan secara manual. Adapun tahap-tahap pengolahan data adalah sebagai berikut :
1.      Penyuntingan
Pada tahun ini seluruh kuisioner yang telah di sebarkan dan telah di isi di periksa kelayakannya
2.      Penyusunan dan penghitungan data
Pada tahap ini di lakukan penyusunan dan perhitungan data. Perhitungan di lakukan secara manual yaitu dengan menggunakan alat bantu berupa lembar hitung dan menggunakan rumus prosentase.
     
Rumus Prosentase adalah sebagai berikut :
              F 
      P =  ---   x 100 %
              N

Dimana:
 P = Prosentase
 F = Frekuensi Jawaban Rspond
 N = Sampel yang di olah

P.      Keabsahan Data

Tekhnik triangulasi yang paling banyak di gunakan ialah pemeriksaan melalui sumer lainnya . Tekhnik triangulasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
Menurut Moh. Nasir wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau si pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang du namakan interview guide ( panduan wawancara ).

Q.     Kriteria keberhasilan penelitian

Keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kegiatan pembelajaran yang di laksanakan dan  di nyatakan berhasil apabila pelaksanaan kegiatan peningkatan kemampuan motorik halus dan upaya yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus dapat di laksanakan dengan baik. Dan peningkatan kemampuan di lihat dari peningkatan rata – rata persentase setiap aspek kemampuan yang di kembangkan yaitu apabila 80% dari jumlah anak memperlihatkan indikator dalam persentase baik.









DAFTAR PUSTAKA


Arikunto , Suharsini Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta : Bumi Aksara ,1991

Asmawati , Luluk,dkk.Pengelolaan kegiatan pengembangan Anak Usia Dini, Jakarta : Universitas Terbuka, 2008

Darwyan Syah dkk, Strategi Belajar Mengajar , Jakarta : Diadit Media ,2009

Fatimah Enung , psikologi Perkembangan peserta didik, Bandung : Pustaka Setia ,2006

Pemerintah RI , Undang-undang No 21 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional












Tidak ada komentar:

Posting Komentar