PENGARUH
PENGGUNAAN METODE BERNYANYI TERHADAP MOTORIK HALUS ANAK USIA 5 – 6 TAHUN DI BKB
PAUD MANYAR 014 CIPINANG BESAR UTARA
UJIAN TENGAH
SEMESTER ( UTS )
Di susun untuk
memenuhi tugas mata kuliah
“ Metodologi
Penelitian “
Dosen Pengampu
Iswadi ,Mpd
OLEH : TATI NURHAYATI
NPM
: 20158410211
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP )
KUSUMA NEGARA
JAKARTA
2017
PENGARUH
PENGGUNAAN METODE BERNYANYI TERHADAP MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI BKB
PAUD MANYAR CIPINANG BESAR UTARA
A.
Latar Belakang Masalah
Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional ( Sisdiknas) di sebutkan bahwa Pendididkan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri ,kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara,
Selanjutnya dalam pasal 28 undang- undang tesebut
dalam kaitannya dengan pendidikan anak usia dini di sebutkan bahwa Pendidikan
anak usia dini di selenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, Pendidikan
anak usia dini dapat di selenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non
formal / atau informal.
Dalam melaksanakan pendidikan guna mencapai tujuan
pendidikan maka perlu ada metode yang di pakai oleh pendidik. Pemilihan metode
yang tepat maka akan sangat mempengaruhi dari pada keberhasilan proses belajar
mengajar, karena tidak semua metode dapat di pergunakan dalam semua kegiatan
belajar mengajar. Sesuai dengan tujuan dan program kegiatan, metode yang di
pergunakan berkaitan erat dengan dimensi perkembangan anak dengan motorik,
kognitif, bahasa, kreatifitas, emosi, dan sosial. Perkembangan motorik
merupakan proses memperoleh ketrampilan dan pola gerakan yang dapat di lakukan
anak. Ketrampilan motorik di perlukan untuk mengendalikan tubuh. Ada dua macam
ketrampilan motorik yaitu ketrampilan koordinasi otot halus, dan ketrampilan
koordinasi otot kasar.
Ketrampilan koordinasi otot halus biasanya di
pergunakan dalam kegiatan belajar di dalam ruangan, sedangkan ketrampilan
koordinasi otot kasar di laksanakan di luar ruangan. Ketrampilan motorik kasar
meliputi kegiatan gerak seluruh tubuh atau bagian besar tubuh. Dengan
menggunakan bermacam koordinasi kelompok otot- otot tertentu anak-anak dapat
belajar untuk merangkak, melempar, atau melompat. Koordinasi keseimbangan,
ketangkasan, kelenturan, kekuatan, kecepatan, dan ketahanan merupakan kegiatan
motorik kasar. Sedangkan motorik halus merupakan kegiatan yang menggunakan otot
halus pada kaki dan tangan. Gerakan ini merupakan kecepatan. Kecepatan dan
ketrampilan menggerakkan.
Dalam mengembangkan ketrampilan motorik di perlukan
ketrampilan mengingat dan mengalami. Anak mengingat gerakan motorik yang telah
di lakukan agar dapat melakukan perbaikan dan penghalusan gerak. Pengalaman
yang di peroleh anak dan ketrampilan
mengingat yang di milikinya merupakan hal penting bagi anak dalam memperoleh
ketrampilan motorik tertentu.Dengan kata lain perkataan lain pengembangan
ketrampilan motorik memerlukan latihan-latihan. Selain itu anak juga harus
memiliki ketrampilan dasar terlebih dahulu sebelum ia mampu memadukannya dengan
kegiatan motorik yang lebih kompleks.
Metode yang di gunakan adalah metode kegiatan yang
dapat memacu semua kegiatan motorik yang perlu di kembangkan anak. Contohnya untuk
kegiatan motorik halus bernyanyi, menggambar, menggunting, melipat dan
sebagainya. Dalam kegiatan motorik perlu di jaga keamanan anak. Tujuan
penyelenggaraan sekolah dan kompetisi di BKB Paud adalah di fokuskan pada
peletakan dasar-dasar pengembangan sikap , pengetahuan, ketrampilan, dan daya
cipta sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
Yang menjadi permasalan di BKB Paud Manyar adalah bahwa siswa
agak sulit untuk melakukan kegiatan , yaitu kegiatan yang berhubungan dengan
motorik halus , hal itu dapat di lihat pada saat pembelajaran sisiwa kurang
bergairah jika ada kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan motorik halus.
Misalnya siswa kurang bergairah jika ada kegiatan melipat kertas. Oleh karena
itu di terapkan beberapa metode untuk mengatasi masalah tersebut. Misalnya
metode pemberian tugas , metode proyek , dan metode bernyanyi, dari beberapa
metode yang di terapkan ternyata metode bernyanyi ini lebih di minati siswa.
Oleh karena itu penulis coba meneliti dengan membuat karya tulis dengan judul Pengaruh
metode bernyanyi kemampuan motorik halus, yang secara ini berarti meningkatkan
kemampuan motorik halus melalui metode bernyanyi.
B.
Identifikasi Masalah
1.
Diperlukan metode pembelajaran yang menarik bagi anak di Paud
dalam pengembangan motorik halus
2.
Motorik halus anak tidak akan berkembang dengan baik jika
tidak ada latihan atau pembiasaan serta upaya peningkatan kemampuan motorik
halus.
3.
Diperlukan adanya upaya terhadap berkembangnya motorik halus anak
berupa latihan atau pembiasaan agar memiliki kemampuan yang baik.
C.
Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah kajian
teoritisnya, penulis membatasi permasalahan pada masalah “ PENGARUH PENGGUNAAN
METODE BERNYANYI TERHADAP MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI BKB PAUD MANYAR DI CIPINANG BESAR
UTARA “
D.
Perumusan Masalah
1.
Bagaimana pelaksanaan metode bernyanyi di BKB Paud Manyar
sebagai upaya untuk meningkatkan motorik halus anak usia 5-6 tahun siswa BKB
Paud Manyar ?
2.
Bagaimana tingkat kemampuan motorik halus anak setelah di
laksanakan Metode bernyanyi ?
3.
Seberapa besar pengaruh metode bernyanyi yang di laksanakan
di BKB Paud Manyar terhadap kemampuan motorik halus ?
E.
Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi :
1.
Kepala sekolah dan guru sebagai masukan agar dapat
meningkatkan perannya dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
2.
Guru sebagai masukan agar mau bersama-sama memecahkan masalah
dan meningkatkan kemampuan motorik halus anak, agar anak dapat memiliki
ketrampilan motorik halus
3.
Penulis sendiri , di jadikan pengalaman langsung untuk
memperbaiki diri agar mampu menjadi guru yang baik.
F.
Kajian Pustaka
Beberapa teori memberikan pendapat tentang :
A.
Pengaruh metode bernyanyi terhadap motorik halus.
1.
Pengertian pengaruh
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia
(2005:849), “ Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang
atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”
2.
Pengertian pengaruh bernyanyi/ musik
Banyak penelitian yang membuktikan
bahwa bernyanyi (musik) berdampak cukup besar terhadap cukup besar terhadap
anak sangat besar. Dampak musik ini sangat penting terutama saat anak dalam
pertumbuhan dan perkembangan antara 0 – 3 tahun. Hanya music tertentu yang
memiliki ketenangan dan irama yang merdu. Sebaliknya jika anak sering di
perkenalkan pada alunan music yang keras uga akan memberikan dampak yang kurang
baik.
B.
Metode bernyanyi
1. Pengertian metode bernyanyi
Metode bernyanyi menurut Ar. Rasyidahadalah sarana atau cara belajar
pengucapan atau olah vocal yang berbentuk suatu lagu yang diucapkan baik secara
perorangan maupun berkelompok , jika perorangan di sebut solo dan jika
berkelompok di sebut koor.
2. Pengembangan lagu dan usic
bagi AUD
Keterampilan yang perlu di tumbuhkan dalam diri anak dalam hal bernyanyi
dan music:
a. Mendengarkan
Sebagian anak di lahirkan dengan kemampuan untuk mendengarkan
bagaimanapun bukan sekedar untuk mendengar tetapi juga memusatkan perhatian
pada bunyi yang di dengarnya.
b. Pembedaan pendengaran
Adalah kemampuan anak untuk membedakan kualitas suara anak. Anak bisa
membedakan bunyi lagu yang di dengarnya
c. Urutan pendrngaran anak
Kunci pertumbuhan anak dalam hal music. Perlu di ingat nyanyian
tradisional perlu di ajarkan padaanak-anak. Dengan demikian anak tetap
melestarikan lagu daerah masing-masing yang merupakan kekayaan budaya dan tidak
boleh di tinggalkan.
G.
Kerangka Berfikir Tindakan
Untuk dapat mempengaruhi pengaruh
metode yang di terapkan terhadap motorik halus, maka ada indikator yang dapat
di pakai sebagai tolak ukur pengaruh metode tersebut terhadap motorik halus.
H.
Hipotesis Tindakan
Tingkat kemampuan motorik halus anak usia dini setelah di laksanakan
metode bernyanyi tersebut, telah terlihat nyata ada pengaruh positifnya,
berhasil dengan baik dalam upaya untuk menanamkanpemahaman dan kebiasaan yang
baik guna membentuk sikap dan watak manusia, karena bernyanyi dan bermain
adalah suatu hal yang mengasikkan bagi anak dan di gemari oleh setiap anak.
I.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini di lakukan dengan
tujuan untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah yang ada di BKB Paud
Manyar, sebagai upaya untuk memecahkan masalah dan meningkatkan kemampuan
motorik halus anak, agar anak dapat memiliki ketrampilan motorik halus sehingga
gerak-gerik anggota badannya terkoordinasi dngan baik dalam usia dini.
J.
Setting Penelitian
1.
Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di BKB Paud
Manyar, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur yang akan di laksanakan
pada akhir tahun nanti.
2.
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini ada dua
yaitu tentang motorik halus anak usia 5 - 6 tahun yang merupakan variabel
terikat ( Y ) dan metode bernyanyi yang merupakan variabel bebas ( X ).
3.
Populasi dan Sampel
a. Populasi :
Populasi adalah jumlah siswa yang ada di sekolah yaitu terdiri dari murid
kelompok A dan kelompok B yang berjumlah 29 orqng siswa
b. Sampel :
Sampel adalah contoh banyaknya siswa yang di jadikan responden yang di
teliti yaitu sebanyak 19 orang siswa.
K.
Metode Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskritif kualitatif
dengan cara tindakan kelas dan kuisioner.
L.
Langkah – langkah penelitian
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (
PTK ) di lakukan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Langkah – langkah yang di tempuh dalam perbaikan pembelajaran adalah
sebagai berikut :
Siklus 1 :
Pelaksanaan penggunaan metode bernyanyi yang di lakukan oleh paud manyar
adalah selama satu semester , di mana dalam pelaksanan tersebut anak di latih
dari mulai cara bernyanyi, nada nyanyi, arti lagu, iringan nyanyian, jenis –
jenis alat music dan lain –lain.
Yang di lakukan dalam penggunaan metode bernyanyi antara lain adalah sbb
:
a.
Guru membuat rencana lagu yang akan di nyanyikan, lagu
tersebut diurutkan dari mulai yang termudah hingga ke yang sulit
b.
Guru memilih lagu yang di nyanyikan
c.
Guru menjelaskan dan memberi contoh cara bernyanyi yang baik
d.
Guru menjelaskan dan memberi contoh sikap bernyanyi yang baik
e.
Guru mengelompokkan anak yang sudah dapat bernyanyi dengan
baik, yang sedang dan yang belum dapat bernyanyi dengan baik
Siklus 2 :
Fakta yang di dapat dalam pelaksanaan
peningkatan motorik halus melalui metode
bernyanyi adalah sbb :
a.
Bernyanyi menyanyikan lagu “ Bangun tidur ku terus mandi “ di
iringi dengan kecrekan yang terbuat dari tutup botol yang di rangkai dalam
gagang kayu dan anak – anak mempraktikan sambil mmemegang sikat gigi.
b.
Bernyanyi menyanyikan lagu “ bersih – bersih” di iringi
dengan suling yang terbuat dari bambu yang di cat awrna – warni
c.
Bernyanyi menyanyikan lagu “ kemandirian” dengan mempraktikan
langsung misalnya memakai baju, memakai dan membuka sepatu
Siklus 3 :
Tingkat motorik halus setelah di
lakukan kegiatan metode bernyanyi
Dalam suatu pembelajaran ada
indikator yang biasa dan dapat di pakai untuk mengetahui apakah pembelajaran
telah memenuhi sasaran atau pembelajaran telah berhasil dengan baik atau belum
berhasil. Evaluasi atas pelaksanaan pembelajaran ini di lakukan dengan cara
antara lain adalah dengan mengetahui sebelum di lakukan kegiatan berapa anak
yang belum mampu menggerakkan tangannya untuk melakukan kegiatan tertentu.
Selain evaluasi di atas, di adakan juga survey dan Questioner terhadap orang
tua tentang pelaksanaan pembelajaran tersebut. Menentukan penilaian metode di
lakukan dengan survey , baik, kurang baik
M.
Sumber – sumber data
Sesuai dengan tujuan penelitian , untuk mendapatkan data peneliti
melakukan survey. Survey adalah pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk
mendapatkan keterangan yang terang dan baik terhadap persoalan tertentu. Dalam
suatu survey tidak semua individu dalam suatu populasi akan di teliti , namun
hasil yang di harapkan haruslah dapat menggambarkan sifat populasi yang
bersangkutan
N.
Tekhnik pengumpulan data
Sesuai dengan tujuan penelitian, untuk mendapatkan data peneliti
melakukan survey. Survey adalah
pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang
terang dan baik terhadap persoalan tertentu. Dalam suatu survey tidak semua
individu dalam suatu populasi akan diteliti, namun hasil yang di harapkan
haruslah dapat menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan.
O.
Tekhnik analisa data
a.
Membandingkan data peneliti dengan teori
b.
Persentase
c.
Pengolahan Data.
Setelah data dikumpulkan, maka
selanjutnya data yang terkumpul tersebut diolah. Pengolahan data hasil
penelitian ini di lakukan secara manual. Adapun tahap-tahap pengolahan data
adalah sebagai berikut :
1. Penyuntingan
Pada tahun ini seluruh kuisioner yang telah di sebarkan dan telah di isi
di periksa kelayakannya
2. Penyusunan dan penghitungan
data
Pada tahap ini di lakukan penyusunan dan perhitungan data. Perhitungan di
lakukan secara manual yaitu dengan menggunakan alat bantu berupa lembar hitung
dan menggunakan rumus prosentase.
Rumus Prosentase adalah sebagai berikut :
F
P = --- x
100 %
N
Dimana:
P = Prosentase
F = Frekuensi Jawaban Rspond
N = Sampel yang di olah
P.
Keabsahan Data
Tekhnik triangulasi yang paling banyak di gunakan ialah pemeriksaan
melalui sumer lainnya . Tekhnik triangulasi yang di gunakan dalam penelitian
ini adalah wawancara
Menurut Moh. Nasir wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si
penanya atau si pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan
menggunakan alat yang du namakan interview guide ( panduan wawancara ).
Q.
Kriteria keberhasilan
penelitian
Keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kegiatan
pembelajaran yang di laksanakan dan di
nyatakan berhasil apabila pelaksanaan kegiatan peningkatan kemampuan motorik halus
dan upaya yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus dapat di laksanakan
dengan baik. Dan peningkatan kemampuan di lihat dari peningkatan rata – rata
persentase setiap aspek kemampuan yang di kembangkan yaitu apabila 80% dari
jumlah anak memperlihatkan indikator dalam persentase baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto , Suharsini Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta : Bumi
Aksara ,1991
Asmawati , Luluk,dkk.Pengelolaan kegiatan pengembangan Anak Usia Dini,
Jakarta : Universitas Terbuka, 2008
Darwyan Syah dkk, Strategi Belajar Mengajar , Jakarta : Diadit Media
,2009
Fatimah Enung , psikologi Perkembangan peserta didik, Bandung : Pustaka
Setia ,2006
Pemerintah RI , Undang-undang No 21 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar