here we are

here we are

Jumat, 13 Januari 2017

Proposal Penelitian PAUD Oleh Sukarti Any

PENGEMBANGAN KREATIFITAS ANAK USIA 5 SAMPAI 6 TAHUN
MELALUI KEGIATAN KOLASE DI PAUD ROSELA
 LENTENG AGUNG JAGAKARSA
JAKARTA SELATAN

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah
Metodologi Penelitian

Dosen : ISWADI M.Pd


OLEH:

N a m a                        : Sukarti Any Purwaningsih
K e l a s                         : 3-F
N P M                          : 20158410246
Semester                     : Ganjil

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KUSUMANEGARA JAKARTA
2016




KATA PENGANTAR

            Segala Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa, karena berkat Rahmat dan Kurnia-Nya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan Makalah Mata Kuliah Metodologi Penelitian dengan Judul PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN, di tempat penulis mengambil peran didalamnya,  akhirnya tepat pada waktu yang telah ditentukan makalah ini dapat diselesaikan.
            Dalam menyelesaikan penelitian makalah ini, penulis mendapat banyak masukan, saran, serta bimbingan dari bergai pihak. Kiranya tidaklah berlebihan bila penulis mengucapkan terimakasih kepada :
-          Bapak Iswadi M.Pd., selaku Dosen Metodologi Penelitian
-          Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Makalah ini
Besar harapan penulis, makalah ini dapat memberikan kontribusi kepada para pendidik  pada Pendidikan Anak Usia Dini di tempat penulis berperan khususnya dan para Pendidik Anak Usia Dini di seluruh Indonesia.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini mungkin masih banyak kekeliruan dan kekurangan yang ada, namun dengan hati yang lapang dan tangan terbuka penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran membangun guna lebih meyempurnakan makalah ini.

                                                                                    Jakarta, 02 Desember 2016
Salam Hormat,

                                                                                    Peneliti




A. LATAR BELAKANG MASALAH
            Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang sangat penting, yaitu dimulai pada saat ini anak-anak harus diberikan stimulus-stimulus atau rangsangan agar perkembangannya optimal. Salah satunya adalah pemberian kegiatan kreativitas pada anak agar dapat merangsang motorik halus, dalam memberikan kreativitas pada anak dapat dilakukan oleh orang tua, atau pendidik agar anak dapat mengembangkan kreatifitasnya dengan sebagaimana imajinasinya.
            Pengembangan kreatifitas adalah suatu kegiatan yang dapat mengembangkan banyak aspek, perkembangan anak terutama anak usia dini. Dengan melakukan kegiatan pengembangan kreatifitas pada anak, maka banyak aspek yang dikembangkan seperti aspek kognitif, bahasa, motorik halus, sosial emosional dan masih banyak lagi’
            Dalam rangka meningkatkan pengembangan kreatifitas banyak hal yang dilakukan anak salah satunya melakukan kegiatan kolase, yaitu kegiatan menempel berbagai macam  gambar  pada sehelai kertas dengan tekstur dan ukuran yang berbeda, maka akan menghasilkan seni yang utuh. Pengembangan kretifitas yang dapat dikembangkan seperti berimajinasi, keindahan, ketelitian dan kesabaran.
            Dengan melakukan kegiatan membuat kolase pada anak diharapkan pengembangan kreatifitas anak semakin baik, agar kegiatan kreatifitas tersebut berjalan dengan baik maka dalam kegiatan haruslah menyenangkan dengan metode belajar sambil bermain, maka anak akan merasa aman dan tidak tertekan, serta tidak membosankan, pada akhirnya tujuan belajar tercapai dengan baik.
            Dari uraian tersebut diatas peneliti terdorong untuk melakukan kegiatan penelitian, yaitu : PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA 5 – 6 TAHUN MELALUI KEGIATAN KOLASE DI PAUD ROSELA LENTENG AGUNG.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
            Berdasarkan uraian Latar Belakang Masalah diatas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
     1. Bila hasil kreatifitas anak tidak memuaskan guru atau pendidik
    2. Akibat bila pendidik kurang dapat mengembangkan kreatifitas seni pada anak
    3. Anak tidak dapat menjelaskan kegiatan seni kolase dengan baik

C. PEMBATASAN MASALAH
            Berdasarkan pada identifikasi masalah penelitian ini dibatasi pada masalah
sebelumnya, maka penulis dalam penelitian ini membatasi ruang lingkup pada
pembahasan :
·         Keterampilan pengembangan kreativitas usia 5 sampai 6 tahun pada PAUD ROSELA Lenteng Agung melalui kegiatan kolase.
·         Penggunaan metode kolase untuk mengembangkan imajinasi kemampuan keterampilan peserta didik.

 D.  PERUMUSAN MASALAH
            Berdasarkan Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, dan Pembatsan masalah diatas, maka perumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah :
1. Sejauh mana kreativitas anak usia 5 sampai 6 tahun  pada PAUD ROSELA
    Lenteng Agung
2. Bagaimana perkembangan kreatifitas anak usia 5 sampai 6 tahun pada PAUD
    ROSELA Lenteng Agung setelah diadakan pengenalan kolase
3. Adakah peningkatan kreatifitas anak setelah diadakan pengenalan kolase

E. MANFAAT PENELITIAN
     1. Bagi Guru/Pendidik
            Melalui penelitian ini diharapkan bisa menambah wacana dan ilmu pengetahuan bagi para guru/pendidik anak usia dini dengan memilih jenis kreatifitas permainan diharapkan dapat membantu menstimulasi dan mengembangkan kemampuan kreativitas.
    2. Bagi Orang Tua
            Penelitian ini juga diharapkan bisa memberikan informasi kepada orang tua dan masyarakat luas agar dapat mendukung pertumbuhan  dan perkembangan anak-anak secara  optimal.
   3. Bagi Anak Didik
            Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membuat anak didik menjadi lebih senang dan gembira pada saat mereka bermain kreativitas, sehingga dapat meningkatkan kemampuan motorik nya, dalam hal ini motorik halusnya.
   4. Bagi Peneliti
            Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan pemecahan masalah penelitian, terkait dengan atau penelitian lanjutan yang berhubungan dengan pengembangan kreativitas.

F. KAJIAN PUSTAKA
    1. Hakikat Pengembangan Kreativitas
        A. Pengertian Kreativitas
            Menurut James Gallaher (1985) mengatakan bahwa kreativitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan atau produk baru, atau mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya.
            Menurut Wahyudin (dalam Anak Kreatif, 2007), Kreativitas kemampuan menghasilkan sesuatu yang baru dan orisinil, yang berwujud ide-ide dan alat-alat serta lebih spesifik lagi, keahlian untuk menemukan sesuatu yang baru. Jadi kreativitas itu sekedar menghasilakn dan menemukan , tidak lebih dan tidak kurang, karena sebenarnya kreativitas  sudah ada tetapi masih tersembunyi yang sudah diciptakan oleh Tuhan.
            Menurut Rogers (1962) bahwa kreatifitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organism.
            Menurut JW Santrock, kretifitas adalah kemampuan untuk berfikir dalam caera-cara baru dan tidak biasa serta menhasilkan pemecahan masalah-masalah yang unik. Sebagian besar orang-orang kreatif adalah orang-orang yang cerdas, tetapi sebaliknya orang-orang yang cerdas belum tentu kreatif. Banyak orang yang berkecerdasan tinggi (yang meraih skor tinggi dalam tes kecerdasan) yang menghasilkan sejumlah produk, tetapi produk-produk itu  bukan suatu yang baru.

  B. Pengertian Pengembangan Kreativitas
            Yaitu upaya mensukseskan program pengembangan kreatifitas, baik itu pada Taman Kanak-Kanak ataupun pada  pendidikan yang sejenisnya.
2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreatifitas.
    1. Dengan berekspresi orang dapat mewujudkan dirinya dan
         perwujudan/aktualisasi diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi
         pada hidup manusia (Maslow, 1967)
    2. Kreativitas sebagai kemampuan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan
        terhadap suatu masalah. Merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini
        masih kurang mendapat perhatian (Goilford, 1967).
   3. Kreatif dan sibuk diri tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain,
       tetapi juga memberikan kepuasan bagi diri sendiri.
   4. Kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya,
       dalam era pembangunan ini kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dan negara
       bergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan-penemuan 
       baru, dan teknologi baru. Untuk mencapai hal itu diperlukan sikap, pemikiran,
       dan perilaku yang dipupuk sejak dini.






      Pengertian Seni Kolase
            Kolase yang dalam bahasa Inggerisnya disebut “College” berasal dari “Coller”dalam bahasa Perancis yang berarti “merekat”. Kolase adalah karya seni rupa yang dibuat dengan cara  menempel bahan apa saja kedalam satu komposisi yang serasi, sehingga menjadi satu kesatuan karya, yang menjadi esensi kolase adalah “menempelkan atuau merekatkan”
            Kolase dalam pengertian yang paling sederhana adalah penyusunan berbagai macam bahan pada sehelai kertas yang datar. Anak-anak di kelas bekerja dengan batasan-batasan tertentu memilih dan kemudian mengatur potongan dari bentuk –bentuk kertas, kain, bahan-bahan bertekstur dan lain-lain.
Ciri-Ciri Anak Kreatif
1. Mempunyai daya inovasi yang kuat, mampu memperagakan atau membayangkan
    hal-hal yang tidak atau belum pernah terjadi dan menggunakan daya khayal namun
    selalu menggunakan kesempatan yang muncul.
2. Mempunyai inisiatif, tidak menunggu namun selalu menggunakan kesempatan
    yang muncul.
3. Menggunakan minat yang luas, rasa ketertarikannya tidak hanya bergantung  pada
    satu hal saja, namun punya rasa ingin tahu yang tinggi.
4. Bebas dalam berfikir, tidak takut salah tapi berani dan tidak terpancing pada hal-
    hal yang sudah ada
5. Bersifat ingin tahu, selalu terdorong untuk mengetahui lebih banyak. Contoh :
    selalu bertanya, memperhatikan banyak hal, peka dalam pengamatan dan
    sebagainya.
6. Selalu ingin mendapatkan pengalaman-pengalaman baru, selalu mencari dan
    berusaha memperoleh hal-hal yang baru.
7. Percaya diri, mempunyai keyakinan bahwa dirinya juga punya kemampuan.
8. Penuh semangat(energik) terlihat aktif, baim fikiran maupun tindakan
9. Berani mengambil Resiko (tidak takut membuat kesalahan) berani meskipun
    pendapatnya belum tentu benar, merasa tertantang pada situasi-situasi yang sulit.

10. Berani berpendapat dan mempunyai keyakinan, jika memiliki pendapat tidak
      mudah goyah oleh pendapat orang lain.

G. KERANGKA BERFIKIR TINDAKAN
            Dalam penelitian ini penulis menguji Hipothesis yang memiliki variabel bebas, pengembangan kreatifitas melalui kegiatan seni kolase, yaitu kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru dan orisinil yang mewujudkan cita-cita/ide-ide dan alat-alat serta keahlian untuk menemukan sesuatu yang baru, yang relative berbeda dengan yang telah ada.
            Kurangnya kegiatan pengembangan kemampun kreativitas, keseimbangan dalam pembelajaran motorik halus, kemampuan anak harus diajarkan dan  dilatih sesering mungkin sehingga kepercayaan diri anak untuk melakukan kegiatan ini tidak  akan menimbulkan rasa takut, malu atau trauma, anak akan menyukai permainan seni kolase pasti ingin mencoba dan mencoba lagi.

H. HIPOTESIS TINDAKAN
            Berdasarkan uraian teori rancangan, teori alternative atau desain alternative tindakan yang dipili serta pengembangan konseptual perencanaan tindakan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan Hipothesis penelitian tindakan ini adalah :
    “PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA 5 SAMPAI 6 TAHUN  MELALUI  KEGIATAN KOLASE DI PAUD ROSELA LENTENG  AGUNG   JAGAKARSA JAKARTA SELATAN “

I. TUJUAN PENELITIAN    
            Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik halus Anak usia 5 sampai 6 tahun di PAUD ROSELA Lenteng Agung, Jagakarsa Jakarta Selatan melaui kegiatan seni kolase


Adapun tujuan khusus pada penelitian ini yaitu :
1.Untuk mendiskripsikan secara empirik, prosentase peningkatan kemampuan
    kreativitas anak usia 5 sampai 6 tahun di PAUD ROSELA Lenteng Agung
2. Untuk menganalisa secara deskriptif peningkatan kemampuan     kemampuan
    kreatifitas anak usia 5 sampai 6 tahun di PAUD ROSELA Lenteng Agung melalui
    seni kolase
3. Untuk mengetahui apakah bermain seni kolase dapat meningkatkan kemampuan
    kemampuan kreatifitas anak usia 5 sampai 6 tahun di PAUD ROSELA Lenteng
    Agung

J. SETTING PENELITIAN
    1. Tempat Penelitian.
        Penelitian ini dilaksanakan di PAUD ROSELA yang terletak di Jalan AMD VIII
        RT 010 RW 01 No. 20 Lenteng Agung, Jagakarsa Jakarta Selatan
    2. Waktu Penelitian
        Penelitian dilaksanakan pada Tahun Ajaran 2016/2017, yakni bulan Pebruari
        sampai Maret 2017

K. METODE PENELITIAN
            Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam bentuk tindakan kolaboratif. Menurut Suharsini Ari Kunto, penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelasnya.Pada penelitian kolaboratif, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas.
            Peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian dari awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan demikian sejak perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat dan mengumpulkan data lalu menganalisa data tersebut, serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitian.

L. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
  Langkah-langkah penelitian terdiri dari 3 (tiga) siklus, setiap siklus terdiri dari 4 (empat) Tahap, yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi
1. Siklus Pertama
     a. Perencanaan
        Pada Siklus Pertama dilaksanakan lima kali pertemuan, adapun tahap-tahap
perencanaan pada siklus ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dengan guru kelas tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan  pengembangan kreatifitas melalui  kegiatan kolase pada anak usia 5 sampai 6 tahun dan berkolaborasi dengan guru kelas sebagai pengajar dan peneliti sebagai observer.
2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
b. Pelaksanaan
         Yaitu melaksanakan RPPH yang telah dibuat, membiasakan diri pada anak untuk menjawab pertanyaan dan berbicara sesuai dengan apa yang dilihat dan apa yang didengarnya.
     c. Pengamatan
         Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Tahap tindakan dan pengamatan dalam hal ini dilakukan dalam waktu yang bersamaan
     d. Refleksi
         Peneliti mendiskusikan tentang hasil pengamatan dan hasil belajar mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang sudah terkumpul, kemudian dilakukan  evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.




2. Siklus Kedua
    a. Perencanaan
        Pada siklus Kedua dilaksanakan delapan kali pertemuan, pada siklus ini berisi tentang gambaran masalah yang terjadi pada siklus pertama yang akan diatasi untuk selanjutnya dituangkan ke dalam bentuk  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
    b. Pelaksanaan
         Pada tahap ini Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang sudah dibuat pada siklus pertama, membiasakan pada anak untuk berkomentar, menjawab pertanyaan dan membiasakan anak untuk bercerita sesuai dengan apa yang dilihat, didengar ataupun yang dialaminya.
    c. Pengamatan
        Peneliti banyak melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan Kejadian-kejadian selama pelaksanaan berlangsung.  Anak mulai ada perubahan, mulai aktif bertanya dan selalu mencoba bercerita atau menceritakan kembali tentang pengalaman-pengalaman yang dialami walau masih banyak kekurangan.
    d. Refleksi
        Peneliti dan pengajar mendiskusikan hasil pengamatan yang sudah mulai menunjukkan hasil positif dan menyusun langkah-langkah selanjutnya untuk mendukung peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran berikutnya/selanjutnya

3. Siklus Ketiga
    a. Perencanaan
         Pada siklus ketiga dilaksanakan dua belas kali pertemuan. Pada siklus ini be risi tentang gambaran-gambaran masalah yang terjadi pada siklus kedua, yaitu yang akan diatasis selanjutnya dituangkan kedalam bentuk Semua Hasil Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian



   b. Pelaksanaan
       Pada tahap ini Rencana pelaksanaan yang telah dibuat pada siklus ketiga membiasakan pada anak untuk berbicara, menjawab pertanyaan dan membiasakan anak untuk bercerita sesuai dengan apa yang telah dilihat dan diperdengarkannya.
   c. Pengamatan
        Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan sedang berlangsung, anak sudah mulai terbiasa dan bertanya ada beberapa anak sudah mulai mencoba menceritakan apa yang dilihat dan didengarnya.
   d. Refleksi
        Peneliti dan pengamat mendiskusikan dari hasil pembelajaran yang dilakukan, selama proses pembelajaran penelitian telah berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka peneliti dan pengamat merasa sudah cukup untuk melakukan penelitian, karena memenuhi target yang diharapkan.

M. SUMBER DATA
            Suber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
-          Semua siswa usia 5 sampai 6 tahun di PAUD ROSELA Lenteng Agung
-          Guru/pendidik inti pada PAUD ROSELA Lenteng Agung
-          Guru pendamping pada PAUD ROSELA Lenteng Agung
-           
N. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
       a. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi dan format wawancara/interview. Observasi dilakukan untuk melihat dan mengamati siswa usia 5 sampai 6 tahun dalam kegiatan pembelajaran, juga dipergunakan untuk mengamati keterampilan kreatifitas siswa-siswa. Wawancara dilakukan dengan format wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya.


       b. Studi dokumen
           Studi dokumen diambil dari berbagai sumber buku bacaan yang mendukung data prosen penelitian

O. TEKNIK ANALISA DATA
            Analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif, yaitu : memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan, yakni hasil dari pengamatan keterampilan pengembangan kreatifitas melalui kegiatan kolase. Penghitungan data kuantitatif adalah dengan menghitung hasil akhir peningkatan keterampilan kuantitas anak pada setiap siklus. Data tersebut diperoleh bukan dari observasi yang telah disusun sebelumnya, dengan demikian dapat diketaui prosentase keterampilan kolase anak hasil yang diperoleh dalam perhitungan kualitatif kemudian dideskripsikan secara naratif, kemudian data yang akan dianalisis berupa data dari lembar observasi pada saat kegiatan berlangsung, melalui pengembangan kreatifitas dalam kegiatan kolase.
            Data keterampilan pengembangan kreatifitas yang diperoleh akan dianalisa dengan menggunakan statistik deskriptif sederhana. Peneliti melakukan proses analisis data dengan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut :

     P =  F/n X 100%
     P = angka prosentase
     F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya
     N = Jumlah responden anak

     Menurut Ari Kunto (2010:192) yaitu data tersebut akan diinterpretasikan kedalam 4 golongan atau kriteria :
     1. Kriteria ( 0% ) :   0 – 25 BB
     2. Kriteria ( 0% ) : 26 – 50 MB
     3. Kriteria ( 0% ) : 51 – 75 BSH
     4. Kriteria ( 0% ) : 76 – 100 BSB
P. KEABSAHAN DATA
     Untuk pengecekan keabsahan data dilakukan antara lain dengan :
    1. Menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran,
    2. penelitian lapangan
   3. Observasi
   4. Diskusi dengan guru kelas

Q. KRITERIA KEBERHASILAN PENELITIAN
     Keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas (PTK)  adalah apabila kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan terjadi perubahan pada peserta didik, berupa peningkatan kemampuan, kreatifitas dalam kegiatan seni kolase.
    Peningkatan kemampuan dapat dilihat dari peningkatan rata-rata prosentase pada
setiap aspek kemampuan yang dikembangkan, yaitu apabila 90% dari jumlah siswa memperlihatkan indikator kemampuan dalam prosentase baik.
           
















DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
    PT Rineka Citra.

Hasan, Maimunah. 2009. PAUD Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta: Diva Press.

Kurniawati, Euis dan Yeni Rachmawati. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas
    pada Anak Usia Taman Kanak-kanak, Jakarta: Kencana.

Muharrar, Syakir dan Sri Verayanti. 2013. Kreasi Kolase Montase Mozaik
    Sederhana. Jakarta: Erlangga.

Seto, Kak. 2004. Bermain dan Kreativitas. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.

Sujiono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sukardi, Evan dan Hajar Pamadhi. 2012. Seni Keterampilan Anak, Tangerang
    Selatan: Universitas Terbuka.

W, Santrock J. 2007. Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta: Erlangga




Tidak ada komentar:

Posting Komentar