UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
Disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah
” Metodologi Penelitian ”
Dosen Pengampu:
Iswadi, M. Pd
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
MENINGKATKAN NILAI AGAMA DAN MORAL MELALUI METODE
BERCAKAP-CAKAP DENGAN MENGUNAKAN MEDIA GAMBAR
PADA ANAK KELOMPOK A, DI BKB PAUD TUNAS BAHARI
Oleh :
M U R I A S I H
20158410223
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
KUSUMA NEGARA JAKARTA
2016
PROPOSAL PTK PAUD PENGEMBANGAN NILAI AGAMA DAN MORAL
Nama Peneliti : Muriasih
NPM : 20158410223
Unit Kerja : BKB PAUD Tunas Bahari
Judul
Penelitian : Meningkatkan Nilai
Agama dan Moral
Melalui Metode Bercakap-cakap dengan menggunakan media gambar Pada Anak
Kelompok A, di BKB PAUD Tunas Bahari
A.
Latar
Belakang Masalah
Pengembangan moral dan
nilai-nilai agama sejak kecil yang dimulai pada anak usia dini pada dasarnya
diilhami oleh sebuah keprihatinan atas realitas anak didik yang belum
sepenuhnya mencerminkan kepribadian yang bermoral (akhlak al-karimah), yakni
santun dalam bersikap dan berperilaku yang
sopan.
Pendidikan nilai-nilai moral dan keagamaan pada program
PAUD merupakan pondasi yang kokoh dan sangat penting keberadaannya, dan jika
hal itu telah tertanam serta terpatri dengan baik dalam setiap insan sejak
dini, hal tersebut merupakan awal yang baik bagi pendidikan anak bangsa untuk
menjalani pendidikan selanjutnya. Bangsa Indonesia sangat menjunjung tinggi
nilai-nilai moral dan keagamaan. Nilai-nilai luhur ini pun dikehendaki menjadi
motivasi spiritual bagi bangsa ini dalam rangka melaksanakan sila-sila lainnya
dalam pancasila (Hidayat, 2007 : 7.9).
Dalam
pembiasaan untuk anak usia dini di kehidupan sehari-harinya, di aspek agama dan
moralnya masih perlu banyak perhatian untuk pengembangannya. Pada anak usia dini, anak akan selalu banyak bertanya,
memperhatikan dan membicarakan semua hal yang didengar maupun yang dilihatnya. Dan disaat
itulah kita berikan masukan kepada anak untuk mencerna dan memahami doa yang
harus digunakan anak dalam kehidupan sehari-hari.
B.
Identifikasi
Masalah
Setelah
melakukan pengamatan terhadap anak-anak ditemukan beberapa masalah terkait
dengan judul penelitian,
diantaranya :
1.
Kemampuan anak Kelompok A di BKB PAUD Tunas
Bahari dalam memahami nilai agama dan
moral masih rendah.
2.
Penggunaan metode dan media
yang kurang tepat
dalam mengembangkan
nilai agama dan
moral anak.
3.
Mengembangkan nilai agama dan moral anak tidak bisa hanya mengandalkan perintah, tetapi
dengan pembiasaan dan contoh dari guru/orang tua.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pada
identifikasi masalah, penelitian ini dibatasi pada masalah nomor 1 dan 2 yaitu
:
1.
Pembiasaan dan
modeling/contoh dalam penanaman nilai agama dan moral pada kelompok A di BKB
PAUD Tunas Bahari.
2. Penggunaan metode dan media yang tepat dalam
mengembangkan nilai agama dan moral.
- Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang dan identifikasi masalah, rumusan masalah yang akan diteliti adalah : Meningkatkan nilai agama dan moral melalui
metode bercakap-cakap dengan media gambar pada anak kelompok A, di BKB PAUD
Tunas Bahari
- Manfaat
Penelitian
Selain tujuan yang ingin
dicapai, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun praktis.
1. Manfaat
Teoritis
Secara teoritis, penelitian
ini dapat menemukan pengetahuan baru
tentang cara meningkatkan nilai agama dan moral pada anak melalui metode
bercakap-cakap dengan media gambar dan penelitian ini juga dapat digunakan
sebagai pedoman dalam mengadakan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.
2. Manfaat
Praktis
Manfaat
praktis penelitian ini dibagi menjadi 4, yaitu
untuk :
1. Anak
Membantu anak dalam proses meningkatkan nilai agama dan moral pada anak serta
membiasakan anak berdo’a diawal dan akhir kegiatan dan mengetahui perbuatan baik dan
buruk.
2. Guru
Guru lebih mudah berinteraksi pada anak, karena memakai media yang biasa
anak-anak lihat setiap hari, sehingga menjadi menarik, menyenangkan, dan bermakna
bagi anak. Guru juga dapat memperkaya metode dan media dalam pembelajaran nilai agama
dan moral.
3. Orang
tua
Penelitian ini diharapkan menjadi
alternatif dalam meningkatkan nilai agama dan moral anak sebagai bahan pembiasan dan pengetahuan yang dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari hari.
4. Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti tentang nilai agama dan moral pada anak melalui kegiatan bercakap-cakap
dengan media gambar.
- Kajian
Pustaka
1.
Perkembangan Moral Anak Usia Dini
a.
Pengertian Perkembangan Moral
Santrock
(2007:115) menyebutkan bahwa perkembangan moral adalah perkembangan yang
berkaitan dengan aturan dan konvensi apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia
dalaminteraksinya dengan orang lain. Melalui pergaulan dengan teman sebaya anak
banyak belajar tentang moral, anak belajar mana yang boleh dan tak boleh
dilakukan berdasarkan aturan kelompoknya. “Perkembangan moral anak ditandai
dengan kemampuan anak untuk memahami aturan, norma, dan etika yang berlaku”
(Suyanto, 2005:67).
b.
Tahapan dalam perkembangan moral
Dari usia 4 sampai 7 tahun anak
menunjukkan moralitas heteronom, tahap pertama dari perkembangan moral dalam
teori Piaget.
Sedangkan tahap-tahap dalam
perkembangan moral menurut Kohlberg dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu :
(a) tingkat prakonvensional dimana
pada
tahap ini anak tanggap terhadap aturan-aturan budaya mengenai baik dan buruk,
benar dan salah; (b) tingkat konvensional dimana anak hanya menuruti harapan
keluarga, kelompok atau bangsa; (c) tingkat pasca konvensional, otonom atau
yang berlandaskan prinsip. Pada tingkat ini terdapat usaha yang jelas untuk
memuaskan nilai dan prinsip moral yang memiliki keabsahan dan dapat diterapkan
terlepas dari otoritas kelompok atau orang yang berpegang pada prinsip-prinsip
itu dan telepas pula dari identifikasi individu dengan pribadi-pribadi atau
kelompok-kelompok tersebut (Kohlberg, 1999:231-234).
2.
Metode dan Tujuan Bercakap-cakap
Diantara metode pembelajaran yang
melibatkan akan secara aktif adalah metode bercakap-cakap. Sebab metode ini
dalam penerapannya dapat meningkatkan keberanian anak untuk mengaktualisasikan
diri dengan menggunakan kemampuan berbahasa secara ekspresif. Sujiono
(2009:122) menyebutkan bahwa melalui metode bercakap-cakap, anak akan membangun
pengetahuan melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, sehingga anak dapat
menjawab dan menanyakan informasi yang ingin diperoleh.
3. Bercakap-cakap
dengan media gambar
Media pembelajaran secara umum
adalah alat bantu proses belajar mengajar. Maksudnya dalam proses pembelajaran anak dirangsang dengan
menggunakan benda nyata atau media yang mampu menghadirkan dunia nyata, agar
anak lebih mengerti maksud dari materi-materi yang diajarkan guru.
Implikasi
dari prinsip ini dalam proses pembelajaran adalah keharusan hadirnya media
sebagai sarana yang membantu anak untuk mempermudah memahami materi
pembelajaran. Sadiman (1991:220) menyebutkan salah satu fungsi penggunaan media
dalam proses pembelajaran adalah dapat membantu daya ingat anak. Artinya, anak
akan mudah memahami dan mengingat materi pembelajaran melalui media yang
dipakai dalam proses pembalajaran.
- Kerangka
Berfikir Tindakan
a.
Berdasarkan kajian dan penelitian yang telah dilakukan oleh Deni Rosita
Dewi dengan judul “Peningkatan kemampuan nilai-nilai moral melalui metode
bercakap-cakap dengan menggunakan media gambar bagi kelompok B2 TK Aisyiyah III
Kota Mojokerto” tahun 2013. Dapat disimpulkan bahwa metode bercakap-cakap
dengan media gambar dapat meningkatkan nilai-nilai moral pada anak.
b.
Gambar
menjadi alat peraga yang dianggap dapat
mencairkan suasana dalam berinetraksi dengan siswa. Guru
berinteraksi kepada anak dengan media itu. Anak
akan tertarik dengan gambar yang
ditunjukan guru. Sehingga
terjadi percakapan yang menyenangkan antar guru dan siswa.
c. Penggunaan
gambar sebagai media dalam
proses penanaman nilai agama dan moral
diharapkan dapat meningkatkan nilai agama
dan moral anak. Guru
juga dapat melibatkan
anak secara interaktif, sehingga akan lebih tertanam
dalam diri anak nilai agama dan moralnya .
- Hipotesis
Tindakan
Hipotesis tindakan
dalam penelitian ini adalah “Bercakap-cakap dengan media gambar dapat
meningkatkan nilai agama dan moral anak Kelompok A di BKB PAUD Tunas Bahari”.
- Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian dalam penulisan ini
adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh bercakap-cakap dengan media gambar dalam pembelajaran dapat meningkatkan
nilai agama dan moral pada anak Kelompok A di BKB PAUD Tunas Bahari.
- Setting
Penelitian
1. Tempat
penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan pada anak kelompok A di BKB PAUD Tunas Bahari tahun ajaran 2015/2016
2. Waktu
penelitian
Penelitian
dilakukan dari bulan Nopember hingga bulan Desember 2016
- Metode
Penelitian
Pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif dan metode
penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
- Langkah-langkah
Penelitian
Langkah-langkah
penelitian terdiri dari 3 siklus. Setiap
siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi :
1.
Siklus
1 :
a.
Perencanaan, pada
Siklus 1 dilaksanakan lima kali
pertemuan. Adapun tahap perencanaan pada Siklus 1 meliputi kegiatan sebagai berikut. 1)
Melakukan koordinasi dengan guru kelas tentang kegiatan yang akan dilakukan
untuk meningkatkan perkembangan nilai
agama dan moral dengan media gambar pada anak Kelompok A dan berkolaborasi dengan
guru kelas sebagai pengajar dan peneliti sebagai observer. 2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian
(RPPH).
b.
Pelaksanaan, melaksanakan RPPH yang telah dibuat, membiasakan
pada anak untuk berdoa, berinteraksi dan membiasakan
anak bersikap sopan santun sesuai contoh yang dilihatnya
c.
Pengamatan, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal
yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Tahap
tindakan dan pengamatan dalam hal ini dilakukan dalam waktu yang sama.
d.
Refleksi, peneliti
mendiskusikan tentang hasil pengamatan dan hasil belajar. Mengkaji
secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang sudah
terkumpul kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.
2.
Siklus
2 :
a.
Perencanaan, pada Siklus
2 dilaksanakan delapan kali pertemuan. Pada siklus ini berisi tentang penggambaran masalah
yang terjadi pada siklus 1 yang akan diatasi untuk dituangkan dalam bentuk Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian
(RPPH).
b.
Pelaksanaan, melaksanakan RPPH yang telah dibuat pada siklus 2, membiasakan
pada anak untuk berdoa, berinteraksi dengan sopan
santun dan membiasakan anak melakukannya setiap melakukan kegiatan.
c.
Pengamatan, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal
yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Anak mulai
ada perubahan untuk mulai bisa doa sehari-hari dan bersikap sopan santun
walaupun masih belum sempurna.
d.
Refleksi, peneliti
dan pengamat mendiskusikan hasil
pengamatan yang sudah mulai menunjukan hasil positif dan menyusun langkah
langkah selanjutnya guna mendukung peneliti
melaksanakan kegiatan pembelajaran berikutnya.
3.
Siklus
3 :
a. Perencanaan, pada Siklus
3 dilaksanakan dua belas kali pertemuan. Pada siklus ini berisi tentang penggambaran masalah yang
terjadi pada siklus 2, yang akan diatasi untuk dituangkan dalam bentuk Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian
(RPPH)
b. Pelaksanaan, melaksanakan RPPH yang telah dibuat pada siklus 3, membiasakan
pada anak untuk berdoa dalam semua kegiatan,
membiasakan anak bersikap sopan santun sesuai dengan contoh yang dilihatnya.
c.
Pengamatan, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal
yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Anak mulai
terbiasa untuk berdoa, banyak anak mulai bersikap sopan serta santun sesuai
dengan contoh yang dilihatnya.
d.
Refleksi, peneliti dan pengamat mendiskusikan
hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan, selama proses pembelajaran penelitian telah berjalan sesuai
yang diharapkan, maka peneliti dan pengamat merasa sudah cukup untuk melakukan
penelitian karena sudah memenuhi target yang di harapkan.
- Sumber
Data
Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari :
·
Siswa kelompok A di BKB PAUD Tunas Bahari
·
Guru inti kelompok A di BKB PAUD Tunas Bahari
·
Guru pendamping kelompok BKB PAUD Tunas Bahari
- Teknik
Pengumpulan Data
·
Teknik ini digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data
yang berkaitan dengan RKH, daftar hadir anak. Instrumen penelitian yang
digunakan didalam penelitian ini berupa lembar observasi. Lembar observasi ini
digunakan untuk mengamati nilai agama dan moral anak, aktivitas guru, dan aktivitas anak. Oleh sebab
itu, peneliti menggunakan 3 jenis lembar observasi yang berbeda-beda tiap
indikatornya.
·
Studi dokumen, diambil dari buku-buku
yang mendukung penelitian.
- Teknik
Analisa Data
1. Reduksi
data
Data yang diperoleh dari
lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara secara teliti
dan rinci. Seperti telah dikemukakan, makin lama peneliti kelapangan, maka
jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera
dilakukan analisis adata melalui reduksi data. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah untuk melakukan pengumpulan
data selanjutnya
Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan teknik analisi deskriptif kuantitatif. Deskripsi
kuantitatif yaitu memaparkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu hasil dari
pengamatan keterampilan melipat origami. Penghitungan data kuantitatif adalah dengan menghitung hasil akhir
peningkatan keterampilan melipat pada anak pada setiap siklus. Data tersebut
diperoleh dari lembar observasi yang telah disusun sebelumnya. Dengan demikian,
dapat diketahui persentase keterampilan melipat pada anak. Data yang akan
dianalisis berupa data dari lembar observasi pada saat kegiatan melipat origami
berlangsung.
2. Deskripsi
data
Setelah data direduksi,
maka selanjutnya adalah mendiskripsikan data, dalam penelitian kuantitatif
penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk table atau grafik. Melalui
penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola
hubungan, sehingga akan semakin udah untuk dipahami.
Hasil observasi mengenai
keterampilan melipat origami pada anak dapat disajikan dengan table sebagai
berikut :
Indikator
|
Jumlah
anak
|
persentase
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Rata-rata
|
|
|
Data keterampilan melipat
origami yang diperoleh akan dianalisa dengan menggunakan statistik deskriptif
sederhana. Menurut Anas sudjiono (1986: 43) dapat dianalisa dengan rumusan
sebagai berikut :
Keterangan : P = F x 100%
N
P = Angka persentase
F = Frekuensi yang sedang dicari
persentase
N = Jumlah responden anak
Hasil yang diperoleh
dalam penghitungan kuantitatif kemudian dideskripsikan secara naratif.
3. Verifikasi
data
Langkah ke tiga dalam
analisis data yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat yang menduung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh
bukti-bukti yang valid dan konsisten, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel.
Dengan
demikian kesimpulan dalam penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah
yang dirumuskan sejak awal.
- Keabsahan
Data
Pengecekan keabsahan data
dilakukan antara lain dengan :
· Pengamat
menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti lapangan, observasi
partisipan.
·
Diskusi dengan guru kelas.
- Kriteria
Keberhasilan Penelitian
Indikator keberhasilan dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah keberhasilan
dinyatakan bila terjadi perubahan yaitu, berupa peningkatan nilai moral dan
agama yang diperoleh oleh anak. Perubahan anak didik dalam sikap saat berinteraksi
dengan guru. Prilaku dan sikap anak dalam berinteraksi meningkat melalui metode
bercakap-cakap dengan media gambar. Peningkatan kemampuan
dapat dilihat dari peningkatan rata-rata persentase setiap aspek kemampuan yang
dikembangkan yaitu apabila 80% dari jumlah anak memperlihatkan indikator dalam
persentase baik.
Daftar Pustaka
● Sadiman, S. Arif, dkk. 1991. Media
Pendidikan; Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
● Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.
● Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Administrasi. Bandung:
Alfabeta
● http://documents.tips/document/peningkatan-kemampuan-nilai-nilai-moral-melalui-metode-bercakap-cakap-dengan.html#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar