UJIAN
TENGAH SEMESTER (UTS)
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah
“
Metodologi Penelitian “
Dosen
Pengampu :
Iswadi,
M. Pd
PENGARUH MEDIA TELEVISI TERHADAP POLA PIKIR
DAN PRILAKU ANAK
DI PAUD TUNAS MULIA
Oleh
:
NAMA :
ROMROM ROHMAH
NIM :
20158410213
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) KUSUMA NEGARA JAKARTA
2016
A. Latar
Belakang Masalah
Dalam era kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi
sekarang ini, media masa adalah salah satu faktor yang berpengaruh sangat besar
dalam membangun pola pikir atau karakter bangsa, khususnya media elektronik
dengan pelaku utamanya adalah televisi.
Sebenarnya
banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan pola pikir dan tingkah laku masyarakat terutama anak-anak yaitu: keluarga,
lingkungan sosial, pendidikan formal, dan media massa. Namun tanpa disadari
media massa terutama media elaktronik yaitu televisi sedikit demi sedikit telah
mengubah pola berpikir dan prilaku anak-anak yang sedang mengalami masa
perkembangan.
Televisi
merupakan media massa yang memberikan informasi melalui visual dan suara
mempunyai pengaruh besar pada berbagai aspek kehidupan manusia, khususnya pada
perkembangan pola pikir dan prilaku anak. Dampak dari media massa tersebut
meliputi dampak positif dan dampak negatif. Masa anak-anak adalah masa
dimana akan terbentuknya pola pikir dan
prilaku anak yang akan sangat berpengaruh dalam kehidupan anak tersebut
nantinya.
Sayangnya
banyak media televisi swasta di Indonesia alih-alih memberikan contoh
pendidikan yang patut di tiru atau positif, sebagian besar justru menonjolkan
karakter buruk dari pada karakter baik, pemberitaan dan acara di televisi
semakin tidak kondusif bagi perkembangan anak, setiap hari banyak media
mengabarkan tentang kekerasan, berita saling menjatuhkan, menyalahkan dan
menghasut kebencian. Secara umum banyak tayangan televisi di Indonesia justru
mematahkan anjuran berprilaku baik yang di tanamkan orang tua di rumah dan para
guru di sekolah. Padahal masa anak-anak adalah masa dimana akan terbentuknya
pola berpikir dan prilaku yang akan sangat berpengaruh dalam kehidupan anak
tersebut nantinya.
Kuatnya pengaruh tontonan televisi
terhadap prilaku seseorang telah dibuktikan dengan peneltian ilmiah. Seperti
hasil penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA)
pada tahun 1995, yang mengatakan bahwa tayangan yang bermutu akan mempengaruhi
seseorang untuk berprilaku baik. Sedangkan tayangan kurang bermutu akan
mendorong seseorang untuk berprilaku buruk, bahkan penelitian ini juga
menyimpulkan bahwa hampir semua prilaku buruk yang dilakukan orang adalah hasil
pelajaran yang mereka dapat dari media semenjak usia anak-anak. Contohnya pengaruh
sinetron dapat kita saksikan setiap hari diantaranya banyak anak-anak yang
menirukan gaya maupun ucapan-ucapan aktor atau aktris sinetron yang mereka
sukai. Oleh karena itu, dibutuhkan pengawasan kepada anak saat mereka menonton
acara televisi yang mereka nilai acara tersebut menarik. Seperti yang telah
diketahui bahwa televisi dapat
memberikan informasi dan dapat menghibur anak-anak. Namun, apabila anak
tersebut menonton televisi secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif
diantaranya mengganggu konsentrasi anak dan terbentuknya sikap negatif akibat tayangan
yang buruk.
Dari
masalah tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh
Media Televisi Terhadap Pola Pikir dan Tingkah Laku Anak pada siswa kelompok B,
Semester Satu, Tahun Pelajaran 2016/2017 PAUD TUNAS MULIA”
B. Identifikasi
masalah
Setelah
melakukan pengamatan terhadap anak-anak ditemukan beberapa masalah terkait
dengan judul penelitian diantaranya:
1. Banyak
anak menirukan gaya bahasa yang digunakan di film kartun. Contohnya : gaya
bahasa serial kartun upin dan ipin
2. Banyak
anak menirukan adegan-adegan yang ditayangkan di film kartun dan sinetron.
Contohnya : adegan berkelahi
3. Mayoritas
orang tua tidak menemani anaknya ketika menonton televisi
4. Orang
tua tidak membatasi tayangan apa saja yang boleh ditonton anaknya.
C. Pembatas
Masalah
Pembatasan
penelitian dipusatkan pada masalah tentang bagaimana peran media televisi dalam
mempengaruhi pola pikir dan prilaku anak beserta cara mengatasi dampak negatifnya pada siswa
kelompok B, Semester I, PAUD TUNAS MULIA
D. Perumusan
masalah
Berdasarkan
pernyataan yang telah diungkapkan dalam latar belakang, maka dirumuskan
beberapa masalah sebagai berikut:
1.
Apa saja pengaruh media
televisi terhadap pembelajaran sehingga dapat mempengaruhi perkembangan pola
pikir dan prilaku anak di PAUD TUNAS MULIA?
2. Bagaimana
cara mengatasi dampak negatif yang timbul akibat televisi di PAUD TUNAS MULIA
E. Manfaat
Penelitian
Selain
tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
baik secara teoritis maupun praktis.
1. Manfaat
Teoritis
Secara teoritis penelitian
ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam rangka menambah wawasan khususnya
mengenai pengaruh tayangan media televisi
dengan perkembangan pola pikir dan
prilaku negatif anak.
2. Manfaat
Praktis
Manfaat
praktis penelitian ini dibagi menjadi 4, yakni untuk :
1. Anak
Membantu anak dalam
proses pembentukan prilaku kearah yang lebih baik dan mengarahkan tontonan yang
lebih bernilai edukatif bukan rekreatif saja.
2. Guru
Guru sebagai seorang
pendidik seyogyanya mampu memberikan arahan kepada anak dan mengajarkan kepada
mereka acara apa saja yang seharusnya mereka tonton. Selain itu, program
pendidikan kepada anak juga dapat diberikan dengan menyuruh anak menonton
program anak dan kemudian menceritakan kembali serta mendiskusikannya didalam
kelas.
3. Orang
tua
Sebagai bahan masukan kepada orang tua berkaitan dengan tayangan
televisi, agar lebih berhati-hati dan mengantisipasi dampak-dampak yang bisa
ditimbulkan dari acara-acara televisi, serta lebih selektif dalam memilih acara-acara
televisi yang cocok untuk perkembangan anaknya dan acara yang mana yang tidak
cocok untuk perkembangan anaknya sehingga fungsi televisi sebagai sarana
informatif, edukatif, rekretif dan sebagai sarana mensosialisasikan nilai-nilai
atau pemahaman-pemahaman baik yang lama maupun yang baru, dapat berjalan sebgai
mana mestinya dan bila memungkinkan agar orang tua berkenan untuk selalu
mendampingi anaknya dalam menyaksikan acara atau tayangan televisi.
4. Peneliti
Sebagai aplikasi antara
teori yang diperoleh dari bangku kuliah dengan pengalaman konkrit dilapangan,
dengan demikian penelitian akan memperoleh fakta kesesuaian atau ketidak
sesuaian antara teori dan praktek.
F. Kajian
Pustaka
a. Pengertian
Televisi
Televisi berasal dari dua kata yaitu tele yang artinya jauh dan visi artinya pandangan, yang bermakna
pandangan jarak jauh. Namun secara global televisi adalah suatu alat atau media
informasi audio visual satu arah.
Menurut Effendy (2002 : 21) dalam
bukunya yang berjudul “ Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis “ yang
dimaksud dengan televisi adalah siaran yang merupakan media dari jaringan
komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung
satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya
menimbulkan keserempakan, dan komunikasinya bersifat heterogen
Fungsi
Televisi
Pada dasarnya televisi sebagai alat
atau media massa elektronik yang dipergunakan oleh pemilik atau pemanfaat untuk
memperoleh sejumlah informasi, hiburan, pendidikan dan sebagainya.
Sesuai
dengan undang-undang penyiaran nomor 24 tahun 1997, BAB II pasal 5 berbunyi “
Penyiaran mempunyai fungsi sebagai media informasi dan penerangan, pendidikan
dan hiburan, yang memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta
pertahanan dan keamanan”.
Dari
uraian diatas fungsi televisi secara umum menurut undang-undang penyiaran,
dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1. Media
informasi dan penerangan
2. Media
pendidikan dan hiburan
3. Media
untuk memperkuat ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya
4. Media
pertahanan dan keamanan
Pengaruh
media televisi pada pembelajaran
“...karena sebagai media yang paling dikonsumsi oleh
banyak anak-anak, hendaknya media televisi membebaskan dirinya dari semua
bentuk kekerasan secara umum..” (Sunarto 2009).
Rani Yuliandani (2009) melakukan penelitian dengan
judul “ Pengaruh Televisi Terhadap Perkembangan Anak” menyatakan dampak negatif
dari acara televisi lebih besar daripada dampak positif pada perkembangan anak.
Dari televisi, anak-anak dapat menyaksikan semua tayangan termasuk yang belum
layak mereka tonton, mulai dari kekerasan dan kehidupan seks.
Dampak-dampak
negatif dalam acara televisi antara lain:
1. Berpengaruh terhadap perkembangan otak
2. Menurunnnya atau hilangnya minat membaca dan motivasi
anak sehingga anak tidak mempunyai semangat belajar
3. Perubahan perilaku pada karekter dan mental
penontonnya
4. Menjadikan anak menjadi konsumtif karena tayangan
iklan yang menawarkan berbagai macam produk
5. Memikat dan membuat ketagihan sehingga anak menjadi
malas belajar
6. Mengurangi kreatifitas, kurang bermain dan
bersosialisasi menjadi manusia individualais dan sendiri
7. Meningkatnya agresifitas
8.
Terlalu
sering nonton televisi dan tidak pernah membaca menyebabkan anak akan memiliki
pola fikir sederhana, kurang kritis, linier atau searah dan pada akhirnya akan
mempengaruhi imajinasi, intelektualitas, dan perkembangan kognitifnya.
Dampak
positif:
1. Tayangan yang bersifat edukatif sebagai salah satu
media belajar anak
2. Sebagai sumbar informasi untuk mengenal dunia luar
3. Menghibur anak
4. Menunjang pelajaran sekolah dan pengetahuan umum
5. Membantu proses belajar membaca dan menulis
b. Untuk
meminimalisir dampak-dampak negatif
dalam acara televisi diperlukan peran serta berbagai
pihak diantaranya :
1. Peranan
orang tua dalam mengatasi dampak negatif acara televisi
o Pilih
acara yang sesuai dengan usia anak
o Dampingi
dan awasi saat anak menonton televisi
o Memberikan
penjelasan pada anak apabila ada tanyangan televisi yang tidak sesuai
o Memberikan
pendidikan yang mengandung nilai-nilai agama yang harus selalu diterapkan dan
ditumbuhkan dirumah
o Manfaatka
waktu yang sedikit sebagai sarana belajar anak
o Memperbanyak
membaca buku dan meletakkan buku ditempat yang mudah dijangkau anak.
o Mengajak
anak keluar rumah untuk menikmati alam dan lingkungan, bersosialisasi serta
positif dengan orang lain dsb.
2. Peran
guru dan sekolah
Guru harus mentransfer
hal-hal positif dari tayangan televisi, dan mampu memberi pengertian terhadap
anak dan mengajarkan kepada anak acara apa saja yang harus dan tidak mereka
tonton.
3. Peran
Pemerintah
Pemerintah juga memiliki
peranan penting untuk mengantisipasi terserapnya dampak negatif dari tayangan
televisi terhadap perkembangan sikap dan prilaku anak. Indonesia sudah memiliki
KPAI sebagai sarana untuk menyeleksi program atau tayangan yang akan
ditayangkan ditelevisi.
G. Kerangka
Berfikir Tindakan
a. Berdasarkan kajian dan penelitian yang telah dilakukan
oleh Muhammad Dzulfikri Al-bukhhori dengan judul “Pengaruh Televisi Bagi
Perkembangan Anak Usia Dini di PAUD AT-TAQWA kp. Cisauk 03/05 Situ Ilir” dapat
ditarik kesimpulan, bahwa peran serta tayangan televisi sangat besar dalam
perkembangan anak, terkhusus lagi terhadap pola pikir, sikap dan prilaku anak.
b. Setiap informasi yang didapat oleh anak dari tayangan
televisi tidak akan terlepas dari hal negatif dan positif, maka dari itu
partisipasi atau peran serta orang tua, guru/sekolah, pemerintah sangat dibutuhkan
dalam hal ini.
Anak ibarat kertas putih polos yang dengan mudah kita
tulis sesuka hati. Semua yang mereka lihat, rasakan, dan dengar lebih sering
ditelan mentah-mentah tanpa disaring terlebih dahulu. Maswan dkk (2010) dalam bukunya yang berjudul “
Teknologi Pendidikan “ mengatakan bahwa televisi merupakan alat yang digunakan
sebagai sarana komunikasi searah yang sangat efektif untuk menyampaikan
pesan-pesan kehidupan. Televisi dianggap sebagai media pembelajaran yang
evektif dan menarik, karena alat ini dapat merekam dan menangkap objek gambar
hidup yang sebenarnya, dari tempat yang jauh dapat dilihat dan dinikmati
seolah-olah kejadian itu berada didepan matanya. Dengan menyadari bahwa
televisi menjadi sebuah alat yang sangat potensi untuk memberikan informasi dan
sekaligus sebagai alat pembelajaran kepada setiap yang menikmati, maka program
penyiaran dan pertunjukannya haruslah dikemas dengan berpedoman etika dan
nilai-nilai budaya yang positif.
H. Hipotesis
Tindakan
Hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut :
·
Dari berbagai teori yang
telah ada dan berbagai penelitian yang membahas dampak tayangan media televisi
terhadap pola pikir dan prilaku anak, dapat disimpulkan bahwa tayangan media
televisi dapat mempegaruhi pola pikir dan prilaku anak baik prilaku positif
maupun negatif.
·
Adapun beberapa cara
untuk mengatasi pengaruh yang timbul akibat tayangan media televisi adalah
adanya peranan penting orang tua dan pendidikan lebih lanjut oleh guru serta
peran serta pemerintah dalam melindungi generasi bangsa.
I.
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
media televisi dapat memengaruhi perkembangan pola pikir dan prilaku anak di
Paud Tunas Mulia.
J. Setting
Penelitian
Penelitian
ini dilakukan dari bulan September sampai bulan Oktober 2016 bertempat di Paud
Tunas Mulia, Ciracas Jakarta Timur. Semester l tahun pelajaran 2016/2017.
Alasan
peneliti mengambil tempat di Paud Tunas Mulia adalah karena Paud Tunas Mulia
adalah tempat mengajar peneliti sehingga memudahkan dalam proses penelitian.
Diambil pada bulan september dan oktober karena merupakan hari efektif belajar.
K. Metode
Penelitian
Pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif dan metode
penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan penelitian tindakan kelas.
L. Langkah-langkah
Penelitian
Langkah-langkah
penelitian terdiri dari 3 siklus. Stiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan reflaksi.
1. Siklus
1
a. Perencanaan
Anak usia 5-6 tahun sudah
memasuki tahap operasional konkrit, dimana anak mulai berfikir logis, untuk
mengganti cara berfikir sebelumnya yang bersifat intuitif-frimitif namun masih
membutuhkan contoh-contoh konkrit, disinilah guru berperan dalam membentuk
perkembangan pola pikir dan prilaku anak dengan membuat Rencanaan Pembelajaran Harian
(RPPH) yang memberikan contoh prilaku dan pembiasaan yang baik
b. Pelaksanaan
Peneliti
mengimplementasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH).
c. Pengamatan
Peneliti bekerja sama dengat pengamat (Collaborator) untuk mengamati proses
pembelajaran. Peneliti mengamati peserta didik. Peneliti menggunakan observasi
karena melalui pengamatan secara langsung diperoleh data otentik melalui
crosscheck antara observasi dan wawancara mendalam juga memperoleh gambaran
secara langsung mengenai anak yang sering menonton tayangan televisi seperti
sinetron dan film kartun. Pengamat mengamati peneliti dan peserta didik.
d. Refleksi
Peneliti beserta pengamat
mendiskusikan hasil pengamatan dari prilaku anak dan hasil belajar siswa selama
mengikuti proses belajar mengajar, apakah ada perubahan sikap pada anak yang
biasanya setelah belajar tatakrama dan sopan santun, sebagai bahan triangulasi
peneliti melakukan wawancara. Yang pada akhirnya dapat mengidentifikasi
masalah-masalah atau kelemahan-kelemahan selama proses dan hasil di siklus 1,
kemudian dijadikan dasar untuk memperbaiki di siklus berikutnya.
2. Siklus
2
a. Perencanaan
Merencanakan untuk
melakukan pembelajaran yang menunjang pembelajaran yang telah dilakukan disiklus
1 dan penggambaran masalah yang terjadi
pada siklus 1 yang akan diatasi untuk dituangkan dalam bentuk RPPH
b. Pelaksanaan
Peneliti
mengimplementasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian pada siklus 2 untuk mengatasi masalah yang
teridentifikasi.
c. Pengamatan
Peneliti bekerja sama
dengan pengamat (Collaborator) untuk
mengamati proses pembelajaran. Peneliti mengamati peserta didik. Pengamat
mengamati peneliti dan peserta didik.
d. Refleksi
Peneliti beserta pengamat
mendiskusikan tentang hasil pengamatan dan hasil belajar siswa, sebagai bahan
triangulasi peneliti melakukan wawancara. Yang pada akhirnya dapat mengidentifikasi masalah-masalah
atau kelemahan-kelemahan selama proses dan hasil di siklus 2, kemudian
dijadikan dasar untuk memperbaiki di siklus berikutnya.
3. Siklus
3
a. Perencanaan
Perencanaan
pada siklus 3 berisi tentang penggambaran masalah yang terjadi pada siklus 2
yang akan diatasi untuk dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Harian (RPPH).
b. Pelaksanaan
Peneliti
mengimplementasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) pada siklus
3.
c. Pengamatan
Peneliti bekerja sama
dengan pengamat (Collaborator) untuk
mengamati proses pembelajaran. Peneliti mengamati peserta didik. Pengamat
mengamati peneliti dan peserta didik.
d. Refleksi
Peneliti
beserta pengamat mendiskusikan tentang hasil pengamatan dan hasil belajar
siswa, sebagai bahan triangulasi peneliti melakukan wawancara. Yang pada
akhirnya dapat mengidentifikasi masalah-masalah atau kelemahan-keemahan selama
proses dan hasil di siklus 3, kemudian dijadikan dasar untuk memperbaiki di
siklus berikut atau apabila sudah dirasa cukup dan memenuhi target pencapaian
maka siklus berhenti sampai disini.
M. Sumber
Data
Sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari :
1. Siswa
dan orang tua siswa kelompok B di Paud Tunas Mulia
2. Guru
inti kelompok B Paud Tunas Mulia
3. Guru
pendamping kelomppok B Paud Tunas Mulia
N. Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain:
1. Format-format
wawancara
Yaitu mewawancarai guru,
siswa dan orang tua siswa melalui format-format yang telah dipersiapkan
sebelumnya
2. Observasi
Dilakukan dengan
mengamati secara langsung prilaku siswa kelompok B, yang sering menonton
tayangan televisi
3. Studi
Dokumen
Diambil dari buku-buku
yang mendukung penelitian
O. Teknik
Analisa Data
Teknik
dan kriteria analisis yang digunakan untuk menganalisa data antara lain:
1. Reduksi
Data
Mengubah rekaman data
kedalam fokus permasalahan, data yang terkumpul dan rekaman catatan-catatan
lapangan kemudian dirangkum dan diseleksi. Dalam tahapan ini data dari
wawancara dan observasi akan diseleksi data-data mana saja yang perlu dibuang
dan dipilih. Untuk mempermudah dalam seleksi peneliti menggunakan pengkodean
untuk memudahkan data mana yang ingin digunakan dan data yang mana yang ingin dibuang.
2. Deskripsi
Data
Deskripsi data dapat
diartikan sebagai sekumpulan informasi yang tersusun sehingga memberikan
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Setelah data
diseleksi pada tahap reduksi, selanjutnya data akan disajikan secara deskriptif
dan dalam bentuk diagram.
3. Verifikasi
Data
Setelah data dipilih pada
tahap reduksi data dan telah disajikan dalam bentuk deskriftif pada tahap
penyajian data, tiba saatnya peneliti menarik kesimpulan atau verifikasi pada
tahap ini. Pengolah data kualitatif tidak akan akan dilakukan secara bertahap
dengan tetap memperhatikan perolehan data. Dengan kata lain, penarikan
kesimpulan adalah suatu kegiatan dalam pembentukan konfigurasi yang utuh.
P. Keabsahan
Data
Pengecekan
keabsahan data dilakukan antara lain dengan :
1. Pengamat
menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti lapangan, observasi
partisipan.
2. Diskusi
dengan guru kelas
Q. Kriteria
Keberhasilan Penelitian
Peneliti
menetapkan kriteria keberhasilan penelitian yang digunakan sebagai dasar
keberhasilan suatu tindakan yang dilakukan.
Indikator
keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
·
Jika minimal 80% siswa
menggunakan media televisi sebagai media pembelajaran yang positif dengan
menonton tayangan yang bersifat edukatif.
·
Jika minimal 80% siswa tidak
lagi menonton acara yang bersifat negatif atau belum sesuai dengan usianya
·
Agresifitas dan bermain
kekerasan fisik bisa dikurangi
DAFTAR
PUSTAKA
Buku
Pedoman Penulisan dan Bimbingan Skripsi, STKIP Kusuma Negara Jakarta, 2015
Sunarto.
2009. Televisi, Kekerasan,dan Perempuan. Jakarta : Buku Kompas
Effendi,
Onong Uchjana. Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2002
Maswan
dkk, Teknologi Pendidikan Jilid2. Jepara: Karsa Manunggal Indonesia, 2010, hl.
74-75
Dhanang
Sasongko, Program Parenting “Tantangan Mendidik Anak di Jaman Modern”
Menumbuhkan Motivasi Belajar Pada Anak. Jakarta, 2015
https://raniyuliandani.wordpress.com>pengaruhtelevisiterhadapperkembangananak,
diakses hari Kamis, 10 November 2016 pukul 22:24
http://jun212w.blogspot.com>2013/12>penelitiantindakankelas,
diakses hari Kamis, 10 November 2016 pukul 22:24
http://umulsidikoh.blogspot.co.id>2015/02>pengaruh
tayangan televisi terhadap pola
pikir dan kepribadian anak-umul sidkoh, diakses hari Kamis, 10 November 2016
pukul 22:27
https://gudangmakalah.blogspot.com>skripsi
korelasi pengaruh tayangan televisi terhadap perkembangan anak, diakses hari
Kamis, 10 November 2016 pukul 22:27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar