UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
“ METOLOGI PENELITIAN “
DOSEN PENGAMPU
ISWADI, M. Pd
Pengaruh Aktivitas Menggambar Terhadap
Perkembangan Kreativitas Anak Usia 5 – 6 Tahun Di BKB PAUD
ANNASHIRUDDIN,BINTARO,JAKARTA SELATAN
OLEH :
EMMA.M
NPM : 20158410196
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
KUSUMA
NEGARA JAKARTA
2016
PROPOSAL PTK PAUD PENGEMBANGAN MOTORIK
HALUS
Nama Peneliti : Emma.M
NPM : 20158410196
Unit Kerja : BKB PAUD ANNASHIRUDDIN
Judul
Penelitian : Pengaruh Aktivitas Menggambar
Terhadap Perkembangan Kreativitas Anak Usia 5 – 6 Tahun Di BKB PAUD
ANNASHIRUDDIN,BINTARO,JAKARTA SELATAN
A. Latar Belakang Masalah
“Pendidikan
anak usia dini (PAUD) adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang yang
ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun secara
menyeluruh yang mencakup aspek fisik dan non fisik dengan memberikan rangsangan
bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motoric, akal pikiran,
emosional, dan sosial yang tepat agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal,
serta anak memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut”
Anak
usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat bahkan dapat dikatakan sebagai lompatan perkembangan
oleh karena itu usia dini dikatakan usia keemasan (golden age) yaitu usia yang
sangat berharga dibandingkan dengan usia selanjutnya. Usia tersebut merupakan
fase kehidupan yang unik dengan karakteristik yang khas, baik secara fisik,
psikis, sosial dan moral.
Anak
usia dini sangat antusias dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar,
dirasakan, mereka seolah-olah tak pernah berhenti bereksplorasi dan belajar.
Anak belajar dengan seluruh panca inderanya untuk memahami sesuatu dan dalam
waktu singkat anak beralih ke hal lain untuk dipelajari. Namun terkadang
lingkunganlah yang menjadi penghambat dalam
mengembangkan kemampuan belajar anak dan mematikan keinginan anak untuk
berekspolarasi.
Anak
usia 5- 6 tahun merupakan masa peka yang amat penting dalam pendidikan anak.
Pemberian stimulus pada usia ini juga sangat penting untuk merangsang
perkembangan otaknya. Semakin banyak situmulus yang diberikan kepada anak, maka
akan semakin bagus pula perkembangan otak anak. Stimulus yang diberikan pada
anak seperti melalui kegiatan belajar sambil bermain, bermain seraya belajar
dengan beberapa macam aktivitas salah satu diantaranya adalah aktivitas
menggambar.
Menggambar
adalah salah satu aktivitas yang sangat digemari dan diminati oleh anak, hal
ini menunjukan bahwa usia anak-anak ini memang sangat identic dengan dunia
gambar. Aktivitas menggambar akan memberikan manfaat-manfaat yang tidak terduga
untuk anak,
Itulah
sebabnya aktivitas menggambar untuk anak terus bertahan dan berkembang hingga
saat ini. Dari sana kita sadari bahwa masa anak usia dini ini merupakan lahan
yang subur untuk menumbuhkan kreativitas pada anak.
Menggambar
merupakan aktivitas anak usia dini yang memberikan peranan sangat penting bagi
perkembangan otak dan psikologi anak, oleh sebab itu kegiatan menggambar
merupakan salah satu metode yang selalu diajarkan dalam aktivitas Pendidikan
Anak Usia Dini. Berawal dari coret-coretan yang tidak beraturan, anak dapat mengembangkan
kemampuanya menggambar dan pada akhirnya mampu menghasilkan suatu karya seni.
Menggambar
disamping dapat meningkatkan interaksi dan komunikasi antara orang tua dengan
anak, dan juga antara pendidik dengan anak juga dapat menstimulasi otak kanan
anak. Dengan menstimulasi otak kanannya, maka kita dapat membantu anak
meningkatkan daya ingat ,mengatasi stress, melatih motoric halus dan merangsang
keingintahuan anak. Dengan demikian kreativitas dan imajinasi anak semakin
berkembang, dan harapannya dikemudian hari anak akan mampu menciptakan kreasi,
konsep, dan inovasi dari pemikirannya sendiri. Berbagai manfaat bisa diperoleh
melalui aktivitas menggambar, salah satunya adalah mengembangkan kreativitas
anak.
Adapun
yang dimaksud dengan kreativitas bagi anak usia dini adalah suatu kemampuan
anak yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, (fleksibilitas) dan orisinilitas
dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya,
memperinci) suatu gagasan. Kreativitas masing-masing anak berbeda-beda,
perbedaan kreativitas anak tersebut dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor
antara lain faktor lingkungan yang meliputi lingkungan rumah dan lingkungan
sekolah.
Pengembangan
kreativitas sangat penting bagi anak, dengan seiringnya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang hanya membutuhkan individu-individu yang kreatif
dan produktif serta memiliki daya saing yang tinggi dan tangguh. Daya saing
yang tinggi dan tangguh hanya dapat terwujud jika anak memiliki kreativitas,
kemandirian, dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi pada berbagai bidang kehidupan dimasyarakat.
Fenomena
yang ada pada saat ini kreatifitas yang dimiliki oleh masyarakat pada umumnya
masih rendah. Hal ini dapat deketahui dengan masih banyaknya orang-orang yang
belum mampu menghasilkan karyanya sendiri, mereka masih banyak meniru karya
milik orang lain. Keadaan tersebut disebabkan karena kurangnya pengembangan
kreativitas pada anak usia dini.
Sistem
pendidikan di Indonesia pada saat ini lebih mengutamakan kemampuan akademik dan
mengenyampingkan program pembelajaran. Tuntutan para orang tua murid dan syarat
untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi menjadi dalih yang sangat
menghendaki anak telah menguasai membaca, menulis, dan berhitung. Penggunaan
metode bermain sambil belajar, belajar seraya bermainpada umumnya kurang
digunakan,penggunaan metode yang statis membuat anak lekas bosan sehingga akan
mengakibatkan otak kanan yang berfungsi sebagai pengembangan kreativitas anak
kurang dapat berkembang secara optimal. Kreativitas anak yang berkembang
mendorong anak ingin selalu belajar dan berkarya lebih banyak lagi sehingga
suatu hari mereka dapat menghasilkan sesuatu yang baru dari hasil ciptaanya
sendiri diluar dugaan kita. Aktivitas menggambar menjadi stimulus yang akan
berdampak positif bagi perkembangan kreativitas anak. Anak yang terbiasa
berkonsetrasi pada suatu aktvitas, berani mengembangkan kreasinya, akan
merangsang anak untuk berpikir secara kreatif dan imajinatif serta akan menambahkan
suatu hasil ciptaan barunya.
Berdasarkan
uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh
Aktivitas Menggambar Terhadap Perkembangan Kreativitas Anak Usia 5 – 6 tahun di
BKB PAUD Annashiruddin Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jaksel.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
uraian dalam latar belakang masalah yang menjadi area dalam penilitan ini
adalah :
1. Minimnya
waktu pelaksanaan aktivitas menggambar usia 5 – 6 tahun di BKB PAUD
Annashiruddin.
2. Metode
menggambar yang diberikan kurang bervariasi.
3. Rendahnya
wawasan guru ,mengenai manfaat menggambar.
4. Minimnya
alat-alat menggambar yang disediakan pihak sekolah.
5. Minimnya
stimulus dari orang tua sehingga perkembangan kreativitas belum optimal.
6. Minimnya
wawasan yang dimiliki lingkungan sehingga menjadi salah satu faktor penghambat
perkembangan kreativitas.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah dan mempertimbangkan banyaknya fokus penelitian yang dapat
diteliti serta tanpa bermaksud untuk mengabaikan masalah-masalah lainya yang
tidak diteliti maka peneliti membatasi pembahasan tersebut adalah “Pengaruh
Aktivitas Menggambar Terhadap Pengembangan Kreativitas Anak Usia 5 - 6 tahun di
BKB PAUD Annashiruddin”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah
diuraikan peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
pelaksanaan aktivitas menggambar pada anak usia 5 – 6 tahun di BKB PAUD
Annashiruddin
2. Bagaimana
perkembangan kreativitas anak usia 5 – 6 tahun di BKB PAUD Annashiruddin
Bintaro setelah pelaksanaan aktivitas menggambar ?
3. Adakah
dan seberapa besar pengaruh aktivitas menggambar terhadap perkembangan
kreativitas anak usia 5 – 6 tahun di BKB Annashiruddin Kelurahan Bintaro,
Kecamatan Pesanggrahan.
E. Manfaat Penelitian
a. Untuk
memenuhi salah satu persyaratan mencapai gelar S1 di STKIP Kusuma Negara
b. Mengembangkan
kemampuan peneliti untuk dapat menemukan, memahami dan memecahkan masalah
perkembangan kreativitas anak usia 5 – 6 tahun di BKB PAUD Annashiruddin,
Bintaro
c. Memberikan
pengetahuan kepada masyarakat tentang manfaat aktifitas menggambar pada anak
usia dini.
F. Tujuan Penelitian
a. Tujuan
Dari Penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui pelaksanaan aktivitas menggambar di BKB PAUD Annashiruddin,
Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan.
2. Untuk
mengetahui perkembangan kreativitas anak usia 5 – 6 tahun di BKB Annashiruddin,
Kelurahan Bintaro setelah pelaksanaan aktifitas menggambar.
3. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh aktivitas menggambar terhadap perkembangan kreativitas anak usia 5
– 6 tahun di BKB Annashiruddin, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan.
G. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Penelitian
ini dilaksanakan di BKB PAUD Annshiruddin, Kelurahan Bintaro, Kecamatan
Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
2. Penelitian
tentang pengaruh aktivitas menggambar terhadap kreativitas anak usia 5 – 6
tahun ini dimulai pada bulan Oktober – November 2016.
H. Metode Penelitian
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan kualitatif
deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa
pada masa sekarang-sekarang.
I. Langkah – Langkah Penelitian
Langkah
langkah penelitian terdiri dari 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4
tahap,yaitu perencanaan,pelaksanaan,pengamatan dan refleksi :
1.
Siklus
1 :
a. Perencanaan,
pda siklus 1 dilaksanakan lima kali pertemuan. Adapun tahap perencanaan pada
siklus 1 meliputi kegiatan sebagai berikut. 1) melakukan koordinasi dengan guru
kelas tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
berbicara melalui cerita dengan boneka pada anak kelompok A dan berkolaborasi
dengan guru kelas sebagai pengajar dan peneliti sebagai observer. 2) membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH).
b. Pelaksanaan,
melaksanakan RPPH yang telah
dibuat,membiasakan pada anak untuk berbicara, menjawab pertanyaan dan
membiasakan anak bercerita sesuai dengan yang telah didengarnya.
c. Pengamatan,
peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan
terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.tahap tindakan dan pengamatan
dalam hal ini dilakukan dalam waktu yang sama.
d. Refleksi,
peneliti mendiskusikan tentang hasil pengamatan dan hasil belajar. Mengkaji
secara menyeluruh tindakan tang telah dilakukan berdasarkan data yang sudah
terkumpul kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.
2.
Siklus
2 :
a. Perencanaan,
pada siklus 2 dilaksanakan delapan kali perteman. Pada siklus ini berisi
tentang penggambaran masalah yang terjadi pada siklus 1 yang akan diatasi untuk
dituangkan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH).
b. Pelaksanaan,
melaksanakan RPPH yang telah dibuat pada siklus 2,membiasakan pada anak untuk
berbicara, menjawab pertanyaan dan membiasakan anak bercerita sesuai dengan
yang telah didengarnya
c. Pengamatan,
peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan
terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Anak mulai ada perubahan untuk
mulai aktif bertanya dan mencoba menceritakan kembali,walaupun masih belum
sempurna.
d. Refleksi,
peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil pengamatan yang sudah mulai
menunjukan hasil positif dan menyusun langkah langkah selanjutnya guna
mendukung peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran berikutnya.
3.
Siklus
3 :
a. Perencanaan,
pada siklus 3 dilaksanakan dua belas kali pertemuan. Pada siklus ini berisi
tentang penggambaran masalah yang terjadi pada siklus 2,yang akan diatasi untuk
dituangkan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH).
b. Pelaksanaan,
melaksanakan RPPH yang telah dibuat pada siklus 3, membiasakan pada anak untuk
berbicara, menjawab pertanyaan dan membiasakan anak bercerita sesuai dengan
yang telah didengarnya.
c. Pengamatan,peneliti
melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama
pelaksanaan tindakan berlangsung. Anak mulai terbiasa untuk bertanya, banyak
anak mulai mencoba menceritakan apa yang tlah didengarnya.
d. Refleksi,
peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil dari pembelajaran yang telah
dilakukan, selama proses pembelajaran penelitian telah berjalan sesuai yang
diharapkan, makan eneliti dan pengamat merasa sudah cukup untuk melakukan
penelitian karena sudah memenuhi target yang diharapkan.
J. Sumber Data
Sumber
penelitian pada “Pengaruh aktivitas menggambar terhadap perkembangan
kreativitas anak usia 5 – 6 tahun di BKB PAUD Annashiruddin, Kelurahan Bintaro,
Kecamatan Pesanggrahan, Jaksel.” Merupakan siswa kelompok B1 yang berjumlah 21
peserta didik yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
K. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi yang dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat peserta secara sistematik. Metode ini
digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian berupa hasil karya.
2. Angket
Angket adalah daftar kumpulan
pertanyaan secara tertulis kepada responden untuk mendapatkan jawaban, dalam
instrument angket ini berisi penelusuran dan penggalian informasi, baik tentang
dirinya maupun orang lain.
3. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data
antara peneliti dan beberapa guru dan kepala sekolah yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung yang dibutuhkan untuk kelengkapan penelitian.
4. Studi
Kepustakaan (Dokumentasi)
Dokumentasi
dilakukan dengan melihat hasil karya anak, buku-buku yang relevan, laporan
kegiatan, foto-foto, ditempat penelitian agar dapat menunjang kelancaran proses
penelitian.
L. Teknik Analisa Data
Untuk
menganalisis data, menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu
menyederhanakan data-data kedalam bentuk yang lebih mudah dimengerti kemudian
disimpulkan dalam penelitian sebagai berikut :
Keterangan :
P :
Prosentase
N : Jumlah
Responden
F : Frekuensi
100% : Jumlah
bilangan tetap
M. Keabsahan Data
Pencegahan
keabsahan data dilakukan antara lain dengan :
- Pengamat
menggunakan teknik teknik perpanjangan kehadiran peneliti lapangan,observasi
partisipan.
- Diskusi
dengan guru kelas.
N. Kriteria Keberhasilan Penelitian
Indikator
keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas,ini adalah apabila kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan dinyatakan berhasil apabila terjadi perubahan
yaitu berupa peningkatan kemampuan yang diperoleh oleh anak. Perubahan anak
didik dalam menggambar dapat berkembang motorik halusnya. Kemampuan anak dalam
menggambar meningkat melalui metode menggambar dengan media gambar. Peningkatan
kemampuan dapat dilihat dari peningkatan rata rata presentase setiap aspek
kemampuan yang dikembangkan yaitu apabila 80% dari jumlah anak memperlihatkan
indicator dalam presentase baik.
DAFTAR PUSTAKA
Masitoh dkk. Strategi pembelajaran TK.Jakarta:
Universitas Terbuka. 2007.
Sujiono Nuraini Yuliani, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta:
PT Indeks, 2009
Dinas Pendidikan propinsi DKI
Jakarta, Model rencana pembelajaran PAUD
terpadu, Jakarta:P3PNFI,2012.
Salma Prawira Dilaga Dewi, Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta,
Universitas Negeri Jakarta
Sujiono Anas, pengantar statistic pendidikan Jakarta, PT.
Raja Grafindo persada,2010
Bachri Jamarah Saiful, Aswan
Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:
Rineka Cipta 2006) hal 5
Yulianti Dwi, Bermain Sambil Belajar Sains di Taman Kanak
Kanak, Jakarta,Indeks,2010
Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini, Bandung, PT Remaja Rosdakarya,
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar