here we are

here we are

Rabu, 11 Januari 2017

Proposal Penelitian PAUD Oleh Emma

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
“ METOLOGI PENELITIAN “
DOSEN PENGAMPU
ISWADI, M. Pd
Pengaruh Aktivitas Menggambar Terhadap Perkembangan Kreativitas Anak Usia 5 – 6 Tahun Di BKB PAUD ANNASHIRUDDIN,BINTARO,JAKARTA SELATAN
 














OLEH :
EMMA.M
NPM : 20158410196
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
KUSUMA NEGARA JAKARTA
2016




PROPOSAL PTK PAUD PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS
Nama Peneliti           : Emma.M
NPM                           : 20158410196
Unit Kerja                   : BKB PAUD ANNASHIRUDDIN
Judul Penelitian       : Pengaruh Aktivitas Menggambar Terhadap Perkembangan Kreativitas Anak Usia 5 – 6 Tahun Di BKB PAUD ANNASHIRUDDIN,BINTARO,JAKARTA SELATAN

A.  Latar Belakang Masalah
“Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun secara menyeluruh yang mencakup aspek fisik dan non fisik dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motoric, akal pikiran, emosional, dan sosial yang tepat agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal, serta anak memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut”
Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dapat dikatakan sebagai lompatan perkembangan oleh karena itu usia dini dikatakan usia keemasan (golden age) yaitu usia yang sangat berharga dibandingkan dengan usia selanjutnya. Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik dengan karakteristik yang khas, baik secara fisik, psikis, sosial dan moral.
Anak usia dini sangat antusias dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, mereka seolah-olah tak pernah berhenti bereksplorasi dan belajar. Anak belajar dengan seluruh panca inderanya untuk memahami sesuatu dan dalam waktu singkat anak beralih ke hal lain untuk dipelajari. Namun terkadang lingkunganlah yang menjadi penghambat dalam  mengembangkan kemampuan belajar anak dan mematikan keinginan anak untuk berekspolarasi.
Anak usia 5- 6 tahun merupakan masa peka yang amat penting dalam pendidikan anak. Pemberian stimulus pada usia ini juga sangat penting untuk merangsang perkembangan otaknya. Semakin banyak situmulus yang diberikan kepada anak, maka akan semakin bagus pula perkembangan otak anak. Stimulus yang diberikan pada anak seperti melalui kegiatan belajar sambil bermain, bermain seraya belajar dengan beberapa macam aktivitas salah satu diantaranya adalah aktivitas menggambar.
Menggambar adalah salah satu aktivitas yang sangat digemari dan diminati oleh anak, hal ini menunjukan bahwa usia anak-anak ini memang sangat identic dengan dunia gambar. Aktivitas menggambar akan memberikan manfaat-manfaat yang tidak terduga untuk anak,
Itulah sebabnya aktivitas menggambar untuk anak terus bertahan dan berkembang hingga saat ini. Dari sana kita sadari bahwa masa anak usia dini ini merupakan lahan yang subur untuk menumbuhkan kreativitas pada anak.
Menggambar merupakan aktivitas anak usia dini yang memberikan peranan sangat penting bagi perkembangan otak dan psikologi anak, oleh sebab itu kegiatan menggambar merupakan salah satu metode yang selalu diajarkan dalam aktivitas Pendidikan Anak Usia Dini. Berawal dari coret-coretan yang tidak beraturan, anak dapat mengembangkan kemampuanya menggambar dan pada akhirnya mampu menghasilkan suatu karya seni.
Menggambar disamping dapat meningkatkan interaksi dan komunikasi antara orang tua dengan anak, dan juga antara pendidik dengan anak juga dapat menstimulasi otak kanan anak. Dengan menstimulasi otak kanannya, maka kita dapat membantu anak meningkatkan daya ingat ,mengatasi stress, melatih motoric halus dan merangsang keingintahuan anak. Dengan demikian kreativitas dan imajinasi anak semakin berkembang, dan harapannya dikemudian hari anak akan mampu menciptakan kreasi, konsep, dan inovasi dari pemikirannya sendiri. Berbagai manfaat bisa diperoleh melalui aktivitas menggambar, salah satunya adalah mengembangkan kreativitas anak.
Adapun yang dimaksud dengan kreativitas bagi anak usia dini adalah suatu kemampuan anak yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, (fleksibilitas) dan orisinilitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan. Kreativitas masing-masing anak berbeda-beda, perbedaan kreativitas anak tersebut dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor antara lain faktor lingkungan yang meliputi lingkungan rumah dan lingkungan sekolah.
Pengembangan kreativitas sangat penting bagi anak, dengan seiringnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang hanya membutuhkan individu-individu yang kreatif dan produktif serta memiliki daya saing yang tinggi dan tangguh. Daya saing yang tinggi dan tangguh hanya dapat terwujud jika anak memiliki kreativitas, kemandirian, dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada berbagai bidang kehidupan dimasyarakat.
Fenomena yang ada pada saat ini kreatifitas yang dimiliki oleh masyarakat pada umumnya masih rendah. Hal ini dapat deketahui dengan masih banyaknya orang-orang yang belum mampu menghasilkan karyanya sendiri, mereka masih banyak meniru karya milik orang lain. Keadaan tersebut disebabkan karena kurangnya pengembangan kreativitas pada anak usia dini.
Sistem pendidikan di Indonesia pada saat ini lebih mengutamakan kemampuan akademik dan mengenyampingkan program pembelajaran. Tuntutan para orang tua murid dan syarat untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi menjadi dalih yang sangat menghendaki anak telah menguasai membaca, menulis, dan berhitung. Penggunaan metode bermain sambil belajar, belajar seraya bermainpada umumnya kurang digunakan,penggunaan metode yang statis membuat anak lekas bosan sehingga akan mengakibatkan otak kanan yang berfungsi sebagai pengembangan kreativitas anak kurang dapat berkembang secara optimal. Kreativitas anak yang berkembang mendorong anak ingin selalu belajar dan berkarya lebih banyak lagi sehingga suatu hari mereka dapat menghasilkan sesuatu yang baru dari hasil ciptaanya sendiri diluar dugaan kita. Aktivitas menggambar menjadi stimulus yang akan berdampak positif bagi perkembangan kreativitas anak. Anak yang terbiasa berkonsetrasi pada suatu aktvitas, berani mengembangkan kreasinya, akan merangsang anak untuk berpikir secara kreatif dan imajinatif serta akan menambahkan suatu hasil ciptaan barunya.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh Aktivitas Menggambar Terhadap Perkembangan Kreativitas Anak Usia 5 – 6 tahun di BKB PAUD Annashiruddin Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jaksel.

B.  Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah yang menjadi area dalam penilitan ini adalah :
1.    Minimnya waktu pelaksanaan aktivitas menggambar usia 5 – 6 tahun di BKB PAUD Annashiruddin.
2.    Metode menggambar yang diberikan kurang bervariasi.
3.    Rendahnya wawasan guru ,mengenai manfaat menggambar.
4.    Minimnya alat-alat menggambar yang disediakan pihak sekolah.
5.    Minimnya stimulus dari orang tua sehingga perkembangan kreativitas belum optimal.
6.    Minimnya wawasan yang dimiliki lingkungan sehingga menjadi salah satu faktor penghambat perkembangan kreativitas.


C.  Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan mempertimbangkan banyaknya fokus penelitian yang dapat diteliti serta tanpa bermaksud untuk mengabaikan masalah-masalah lainya yang tidak diteliti maka peneliti membatasi pembahasan tersebut adalah “Pengaruh Aktivitas Menggambar Terhadap Pengembangan Kreativitas Anak Usia 5 - 6 tahun di BKB PAUD Annashiruddin”.
D.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
1.    Bagaimana pelaksanaan aktivitas menggambar pada anak usia 5 – 6 tahun di BKB PAUD Annashiruddin
2.    Bagaimana perkembangan kreativitas anak usia 5 – 6 tahun di BKB PAUD Annashiruddin Bintaro setelah pelaksanaan aktivitas menggambar ?
3.    Adakah dan seberapa besar pengaruh aktivitas menggambar terhadap perkembangan kreativitas anak usia 5 – 6 tahun di BKB Annashiruddin Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan.

E.  Manfaat Penelitian
a.    Untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai gelar S1 di STKIP Kusuma Negara
b.    Mengembangkan kemampuan peneliti untuk dapat menemukan, memahami dan memecahkan masalah perkembangan kreativitas anak usia 5 – 6 tahun di BKB PAUD Annashiruddin, Bintaro
c.    Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang manfaat aktifitas menggambar pada anak usia dini.
F.   Tujuan Penelitian
a.    Tujuan Dari Penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.    Untuk mengetahui pelaksanaan aktivitas menggambar di BKB PAUD Annashiruddin, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan.
2.    Untuk mengetahui perkembangan kreativitas anak usia 5 – 6 tahun di BKB Annashiruddin, Kelurahan Bintaro setelah pelaksanaan aktifitas menggambar.
3.    Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh aktivitas menggambar  terhadap perkembangan kreativitas anak usia 5 – 6 tahun di BKB Annashiruddin, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan.


G.  Tempat Dan Waktu Penelitian
1.    Penelitian ini dilaksanakan di BKB PAUD Annshiruddin, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
2.    Penelitian tentang pengaruh aktivitas menggambar terhadap kreativitas anak usia 5 – 6 tahun ini dimulai pada bulan Oktober – November 2016.
H.  Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan kualitatif deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang-sekarang.
I.     Langkah – Langkah Penelitian
Langkah langkah penelitian terdiri dari 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap,yaitu perencanaan,pelaksanaan,pengamatan dan refleksi :
1.    Siklus 1 :
a.    Perencanaan, pda siklus 1 dilaksanakan lima kali pertemuan. Adapun tahap perencanaan pada siklus 1 meliputi kegiatan sebagai berikut. 1) melakukan koordinasi dengan guru kelas tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berbicara melalui cerita dengan boneka pada anak kelompok A dan berkolaborasi dengan guru kelas sebagai pengajar dan peneliti sebagai observer. 2) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH).
b.    Pelaksanaan, melaksanakan RPPH yang telah dibuat,membiasakan pada anak untuk berbicara, menjawab pertanyaan dan membiasakan anak bercerita sesuai dengan yang telah didengarnya.
c.    Pengamatan, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.tahap tindakan dan pengamatan dalam hal ini dilakukan dalam waktu yang sama.
d.    Refleksi, peneliti mendiskusikan tentang hasil pengamatan dan hasil belajar. Mengkaji secara menyeluruh tindakan tang telah dilakukan berdasarkan data yang sudah terkumpul kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.
2.    Siklus 2 :
a.    Perencanaan, pada siklus 2 dilaksanakan delapan kali perteman. Pada siklus ini berisi tentang penggambaran masalah yang terjadi pada siklus 1 yang akan diatasi untuk dituangkan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH).
b.    Pelaksanaan, melaksanakan RPPH yang telah dibuat pada siklus 2,membiasakan pada anak untuk berbicara, menjawab pertanyaan dan membiasakan anak bercerita sesuai dengan yang telah didengarnya
c.    Pengamatan, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Anak mulai ada perubahan untuk mulai aktif bertanya dan mencoba menceritakan kembali,walaupun masih belum sempurna.
d.    Refleksi, peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil pengamatan yang sudah mulai menunjukan hasil positif dan menyusun langkah langkah selanjutnya guna mendukung peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran berikutnya.
3.    Siklus 3 :
a.    Perencanaan, pada siklus 3 dilaksanakan dua belas kali pertemuan. Pada siklus ini berisi tentang penggambaran masalah yang terjadi pada siklus 2,yang akan diatasi untuk dituangkan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH).
b.    Pelaksanaan, melaksanakan RPPH yang telah dibuat pada siklus 3, membiasakan pada anak untuk berbicara, menjawab pertanyaan dan membiasakan anak bercerita sesuai dengan yang telah didengarnya.
c.    Pengamatan,peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Anak mulai terbiasa untuk bertanya, banyak anak mulai mencoba menceritakan apa yang tlah didengarnya.
d.    Refleksi, peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan, selama proses pembelajaran penelitian telah berjalan sesuai yang diharapkan, makan eneliti dan pengamat merasa sudah cukup untuk melakukan penelitian karena sudah memenuhi target yang diharapkan.
J.   Sumber Data
Sumber penelitian pada “Pengaruh aktivitas menggambar terhadap perkembangan kreativitas anak usia 5 – 6 tahun di BKB PAUD Annashiruddin, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jaksel.” Merupakan siswa kelompok B1 yang berjumlah 21 peserta didik yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

K.  Teknik Pengumpulan Data
1.    Observasi
Observasi yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat peserta secara sistematik. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian berupa hasil karya.
2.    Angket
Angket adalah daftar kumpulan pertanyaan secara tertulis kepada responden untuk mendapatkan jawaban, dalam instrument angket ini berisi penelusuran dan penggalian informasi, baik tentang dirinya maupun orang lain.

3.    Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data antara peneliti dan beberapa guru dan kepala sekolah yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung yang dibutuhkan untuk kelengkapan penelitian.

4.    Studi Kepustakaan (Dokumentasi)
Dokumentasi dilakukan dengan melihat hasil karya anak, buku-buku yang relevan, laporan kegiatan, foto-foto, ditempat penelitian agar dapat menunjang kelancaran proses penelitian.

L.   Teknik Analisa Data
Untuk menganalisis data, menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu menyederhanakan data-data kedalam bentuk yang lebih mudah dimengerti kemudian disimpulkan dalam penelitian sebagai berikut :

                Keterangan :
            P         : Prosentase
            N         : Jumlah Responden
            F          : Frekuensi
            100%  : Jumlah bilangan tetap
M.  Keabsahan Data
Pencegahan keabsahan data dilakukan antara lain dengan :
-       Pengamat menggunakan teknik teknik perpanjangan kehadiran peneliti lapangan,observasi partisipan.
-       Diskusi dengan guru kelas.

N.   Kriteria Keberhasilan Penelitian
Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas,ini adalah apabila kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dinyatakan berhasil apabila terjadi perubahan yaitu berupa peningkatan kemampuan yang diperoleh oleh anak. Perubahan anak didik dalam menggambar dapat berkembang motorik halusnya. Kemampuan anak dalam menggambar meningkat melalui metode menggambar dengan media gambar. Peningkatan kemampuan dapat dilihat dari peningkatan rata rata presentase setiap aspek kemampuan yang dikembangkan yaitu apabila 80% dari jumlah anak memperlihatkan indicator dalam presentase baik.
DAFTAR PUSTAKA
Masitoh dkk. Strategi pembelajaran TK.Jakarta: Universitas Terbuka. 2007.
Sujiono Nuraini Yuliani, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: PT Indeks, 2009
Dinas Pendidikan propinsi DKI Jakarta, Model rencana pembelajaran PAUD terpadu, Jakarta:P3PNFI,2012.
Salma Prawira Dilaga Dewi, Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta, Universitas Negeri Jakarta
Sujiono Anas, pengantar statistic pendidikan Jakarta, PT. Raja Grafindo persada,2010
Bachri Jamarah Saiful, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta 2006) hal 5
Yulianti Dwi, Bermain Sambil Belajar Sains di Taman Kanak Kanak, Jakarta,Indeks,2010

Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar